Analisis Potensi Pengembangan Kebun Buah Pekarangan Dalam Upaya Meningkatkan Serapan Karbon Di Kota Bogor
Abstract
Tutupan vegetasi berperan untuk menyerap karbon dari atmosfer.
Peningkatan tutupan lahan vegetasi di wilayah kota akan meningkatkan kapasitas
serapan karbon dan berkontribusi dalam mitigasi perubahan iklim. Kota bogor
dikenal sebagai Kota Hijau, namun tutupan vegetasi di Kota Bogor pada tahun 2021
hanya sekitar 1040.46 ha (kurang dari 10% dari luas kota). Perda Kota Bogor No
8 tahun 2020 menargetkan luas ruang terbuka hijau (RTH) sebesar 30% dari luas
kota dan diharapkan sebagian besar dari RTH merupakan vegetasi pohon.
Berdasarkan hal tersebut, perlu diakukan pengkajian terhadap potensi RTH di
wilayah Kota Bogor sehingga target tersebut dapat tercapai. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis potensi lahan pemukiman untuk pengembangan tutupan
vegetasi pohon dan serapan karbon. Metode yang digunakan untuk mengestimasi
potensi luasan lahan pemukiman menjadi RTH adalah regresi menggunakan data
sampel luas rumah dan pekarangan rumah, dan untuk menilai preferensi rumah
tangga dalam menggunakan pekarangan untuk kebun buah adalah melalui
wawancara. Pendugaan potensi luas lahan pemukiman di Kota Bogor didasarkan
pada tipe rumah dari peta RBI bangunan, dan serapan karbon menggunakan metode
dari IPCC. Diketahui luas pekarangan rumah berhubungan nyata dengan luas
pekarangan dengan R2
sebesar 0,9456. Potensi luas pekarangan rumah yang dapat
dikembangkan menjadi kebun pekarangan adalah 107,82 ha atau sekitar 8,18% dari
luas pemukiman berkerapatan rendah dan sedang. Berdasarkan preferensi rumah
tangga, penelitian ini mengusulkan 3 skenario pemanfaatan pekarangan rumah
untuk kebun buah pekarangan, yaitu skenario aktual (46,36 ha), skenario optimum
(51,51 ha), dan skenario konservatif (63,62 ha). Potensi penyerapan CO2 pada
ketiga skenario tersebut masing-masing sebesar 1038,65 ton/tahun, 11154,05
ton/tahun, dan 1425,12 ton/tahun. Realisasi potensi ini membutuhkan dukungan
dan fasilitas dari pemerintah kota.