Pengaruh Pemberian Nanoenkapsulasi Prostaglandin terhadap Gambaran Sel Darah Putih pada Domba Betina
Abstract
Nanoenkapsulasi merupakan teknik untuk menyalut suatu senyawa (dapat berupa padatan, cairan, maupun gas) dengan suatu polimer yang berukuran 10 - 1000 nm. Nanoenkapsulasi prostaglandin F2 alfa (PGF2α) dapat digunakan sebagai salah satu bahan sinkronisasi estrus pada domba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian nanoenkapsulasi prostaglandin F2 alfa (PGF2α) melalui injeksi intravulva, intravagina, dan spray pada permukaan hidung terhadap profil sel darah putih. Penelitian menggunakan 16 ekor domba yang dibagi menjadi 4 kelompok perlakukan yaitu kelompok tanpa pemberian (kontrol), injeksi intravulva, intravaginal, dan spray nasal. Studi dilaksanakan selama 28 minggu dengan lama pemberian perlakuan selama 8 minggu. Studi ini menunjukkan adanya perbedaan nyata (p<0,05) pada total jumlah leukosit (p=0,021), persentase neutrofil (p=0,023), persentase eosinofil (p=0,020), dan persentase monosit (p=0,047) di setiap perlakuan. Perbedaan tidak nyata ditunjukkan pada persentase basofil (p=1,000), persentase limfosit (p=0,142), dan rasio N/L (p=0,050) di setiap perlakuan. Studi ini menyimpulkan Pemberian nanoenkapsulasi prostaglandin F2 alfa (PGF2α) pada domba mempengaruhi total jumlah leukosit, persentase neutrofil, persentase eosinofil, dan persentase monosit. Pemberian nanoenkapsulasi PGF2α pada domba tidak mempengaruhi persentase basofil, persentase limfosit, dan rasio neutrofil/limfosit (rasio N/L).