Show simple item record

dc.contributor.advisorRimbawan, Rimbawan
dc.contributor.advisorHardinsyah, Hardinsyah
dc.contributor.advisorDewi, Mira
dc.contributor.authorKuswari, Mury
dc.date.accessioned2022-08-31T04:55:33Z
dc.date.available2022-08-31T04:55:33Z
dc.date.issued2022-08-09
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/114232
dc.description.abstractObesitas adalah salah satu faktor risiko penyakit degeneratif, dan masalah ini umum terjadi pada pegawai kantor terutama pada masa pandemi COVID-19 (Corona Virus Disease 19) ini karena waktu gawai meningkat. Status gizi sebagaimana diindikasikan oleh IMT (Indeks Massa Tubuh) adalah prediktor dari penyakit kardiovaskuler. Persentase lemak tubuh tinggi merupakan indikator dari tingkat kebugaran dan dislipidemia dimana keduanya umum terjadi pada orang dengan kegemukan. Hal ini berdampak meningkatkan tingkat keparahan dari penyakit diabetes mellitus tipe 2 dan penyakit kardiovaskuler. Indikator lain dari kebugaran adalah VO2Max yang memprediksi akan terjadinya penyakit-penyakit kardiovaskuler dimana nilai dari indikator ini meningkat dengan dilakukannya olahraga. SIRT1 adalah gen yang ekspresinya berperan penting dalam terjadinya peradangan. Tele-exercise adalah olahraga daring yang dilakukan secara live menggunakan internet sebagai perantara dan direkomendasikan untuk dilakukan sebagai alternatif dari latihan tatap muka selama masa pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pengaruh dari tele-exercise terhadap parameter antropometri (berat badan, IMT, dan lingkar pinggang), kebugaran fisik (kelentukan, kekuatan, kebugaran kardiorespiratori, dan komposisi tubuh) dan mental (tingkat stres, kecemasan, dan depresi), profil lipid (Total kolesterol, HDL-C/High-Density Lipoprotein, LDL-C/Low-Density Lipoprotein dan trigliserida), ekspresi gen SIRT1 serta asupan dan kecukupan zat gizi makro. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahapan, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan dilakukan kepada karyawan PT Nestle Indonesia selama 12 minggu dari bulan Juni 2020 hingga Agustus 2020. Penelitian utama dilakukan kepada karyawan PT Nutrifood Indonesia juga selama 12 minggu dari bulan September hingga November 2021. Tele-exercise berlangsung dengan menggunakan aplikasi Zoom dengan subjek dapat berada di kantor atau di rumah masing-masing sesuai dengan jadwal WfH (Work from Home/Kerja di rumah) dan WfO (Work from Office/Kerja di kantor) yang telah ditetapkan oleh kantor. Subjek penelitian pendahuluan berjumlah 38 orang (29 orang perempuan dan 9 orang laki-laki). Pengukuran kebugaran dilakukan di lapangan parkir kantor karyawan. Desain penelitian pendahuluan menggunakan Pretest-Posttest Quasy Experiment Design, sementara penelitian utama menggunakan desain Randomized Cointrolled Trial, dengan total sampel 42 orang, dibagi menjadi kelompok strength saja (SE) (12 orang, 8 perempuan dan 4 laki laki), kelompok kombinasi strength-cardio (SC) (11 orang, 6 perempuan dan 5 laki laki) dan kelompok kontrol (CT) (10 orang, 7 perempuan dan 3 laki-laki). Intervensi pada penelitian menggunakan intervensi yang tidak menimbulkan risiko tinggi terhadap cedera mengingat kondisi sampel yang kegemukan. Pada penelitian pendahuluan, dilakukan latihan strength training berupa circuit training dan Tabata training. Latihan cardio training berupa senam aerobik intensitas ringan-tinggi dan Zumba. Total durasi latihan pada penelitian pendahuluan selama 60 menit. Pada penelitian utama, kelompok pertama (SE) menggunakan protokol latihan strength berupa circuit exercise, core exercise, HIIT (High Intensity Interval Training), Tabata exercise dengan beban internal sedangkan kelompok kedua (SC) menggunakan protokol kombinasi strength dan cardio training (berupa senam aerobic intensitas low-high). Data penelitian yang dikumpulkan pada penelitian pendahuluan meliputi: karakteristik sampel (umur dan jenis kelamin), berat badan, tinggi badan, kebugaran fisik (persen lemak tubuh, kekuatan, kelentukan, daya tahan), sementara data penelitian dikumpulkan pada penelitian utama ditambah dengan profil lipid (total kolesterol, HDL-C, LDL-C dan trigliserida), ekspresi gen SIRT1, kebugaran mental (depresi, stress dan psikososial) dan Asupan. Pada penelitian pendahuluan, terdapat perbaikan signifikan pada berat badan, IMT, dan kebugaran untuk aspek kekuatan dan kelentukan (p<,0,05). Pada penelitan utama, kelompok SE mengalami perbaikan yang signifikan pada semua aspek kebugaran fisik, lingkar pinggang, skor stres, dan total kolesterol darah. Kelompok SC mengalami perbaikan yang signifikan pada semua aspek kebugaran fisik, massa lemak, persentase lemak tubuh, dan kadar trigliserida. Semua kelompok mengalami perbaikan-perbaikan pada variabel lainnya meski tidak signifikan. Manfaat dari penelitian ini antara lain adalah menunjukkan bukti bahwa tele-exercsie dapat memperbaiki antropometri, profil lipid, dan kebugaran pekerja kantor; menunjukkan bukti bahwa latihan dengan durasi pendek (30 menit) bisa dilakukan pada karyawan, menunjukkan bukti bahwa latihan beban harus ada dalam program latihan untuk karyawan, menunjukkan bahwa olahraga dapat dilakukan di rumah maupun di kantor, serta memberikan rekomendasi dalam mengelola parameter antropometri, profil lipid, dan kebugaran. Penelitian selanjutnya perlu melakukan penelitian lebih lanjut untuk menunjukkan bahwa ekspresi gen SIRT1 sebagai penanda oksidatif stres secara umum. Penelitian selanjutnya juga dapat mengukur produktivitas karyawan serta penelitian selanjutnya dapat memberikan intervensi program latihan kombinasi strength-cardio dalam setiap sesi latihan.id
dc.description.abstractObesity is the main cause of many degenerative diseases, and this problem is commonly occurring among office employees, especially in COVID-19 pandemic since their screentime is increasing. Nutritional status as indicated by BMI (Body Mass Index) is a predictor of may cardiovascular diseases. High fat percentage is an indicator of fitness level and dyslipidemia where those two is commonly happening in people with overweight or obesity. This may worsen the occurrence of Type 2 Diabetes Mellitus and cardiovascular diseases. Other indicator of fitness level is VO2Max which predict the occurrence of cardiovascular diseases and the value of this indicator is increased by doing exercise. SIRT1 is a gene which its expression plays an important role on inflammation. Tele-exercise is a live, online exercise, using internet as a medium, which is recommended to be done as an alternative to face-to-face exercise during the ongoing COVID-19 pandemic. This study aims to analyze the effect of tele- exercise on anthropometric parameters (body weight, BMI, waist circumference), physical fitness level (flexibility, strength, cardiorespiratory fitness and body composition), mental fitness level (level of stress, depression, and anxiety), lipid profile (total cholesterol, HDL-C, LDL-C, and triglyceride), expression of SIRT1 gene and intake and adequacy of macronutrient. Total subjects of preliminary study were 38 people (29 female and 9 male). This study was divided into two steps: preliminary study and main study. Preliminary study was done on employees of PT Nestle Indonesia for 12 weeks from June 2020 to August 2020. Main study was done on employees of PT Nutrifood Indonesia also for 12 weeks from September to November, 2021. Tele- exercise was done by using ZOOM application with subjects that may be located at home or at office according to Work from Home and Work from Office schedule, maintained by the office itself. Fitness measurement was done on parking site of the office. Preliminary study uses pretest-posttest quasi experimental design, while main study uses randomized controlled trial design. Total subjects of main study is 42 people, divided randomly into strength exercise only group (SE) (12 people: 8 female and 4 male), strength-cardio group (SC) (11 people: 6 female and 5 male), and control group (CT) (10 people: 7 female and 3 male). Intervention given were low in risk of injury since subjects were either overweight or obese. Interventio in preliminary study include strength training (circuit training and Tabata training) and cardio training (low-moderate intensity aerobic exercises and Zumba). Total exercise duration in preliminary study was 60 minutes. In main study, SE group received strength exercise protocol (circuit exercise, core exercise, HIIT, Tabata exercise with internal and external weight), while SC group received strength exercise protocol as well as cardio exercise protocol (low-high intensity aerobic exercises). Date collected in preliminary study were: sample characteristics (age and gender), body weight, body height, fitness level (body fat percentage, strength, flexibility, and cardiorespiratory endurance), while main study also collect additional data including lipid profile (HDL-C, LDL-C, total cholesterol, triglycerides), SIRT1 gene expression, mental fitness (depression, stress, and anxiety), and food consumption. There was significant improvement on body weight, BMI, and physical fitness level on preliminary study (p<0.05). On main study, SE group experienced improvement on all aspects of fitness level, waist circumference, stress level and total cholesterol. SC group experienced significant improvement in all aspect of physical fitness, fat mass, body fat percentage, and triglycerides level. All group experienced improvement in many variables even …id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePerbedaan Pengaruh Metode Tele-exercise Strength dan Strength-cardio terhadap Antropometri, Kebugaran, Profil Lipid dan Ekspresi Gen SIRT1id
dc.title.alternativeEffect Difference of Tele-exercise Method on Anthropometric, Fitness, Lipid Profile and SIRT1 Gene Expressionid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordlatihan daringid
dc.subject.keywordlatihan kekuatanid
dc.subject.keywordlatihan kombinasiid
dc.subject.keywordprofil lipidid
dc.subject.keywordSIRT1id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record