Pertumbuhan Jabon Putih (Anthocephalus cadamba) pada Areal Penelitian Tanam Rumpang di PT. Sarmiento Parakantja Timber, Kalimantan Tengah
Abstract
Sistem silvikultur Tanam Rumpang dan Tebang Rumpang (TRTR)
diharapkan dapat meningkatkan produktivitas hutan alam yang mengalami
degradasi. Jabon putih yang ditanam pada areal rumpang merupakan salah satu
jenis yang potensial untuk dikembangkan dalam sistem TRTR karena
pertumbuhannya yang sangat cepat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pertumbuhan jabon putih dalam rumpang dan pengaruh kelerengan terhadap
pertumbuhan jabon putih. Penelitian dilakukan pada bulan Maret hingga Mei 2022.
Kegiatan pengambilan data pertumbuhan jabon putih dilakukan di areal tanam
rumpang dengan topografi datar-curam (0% - 40%). Hasil penelitian menunjukkan
Jabon putih yang ditanam dalam rumpang memiliki rata-rata pertumbuhan diameter
dan tinggi jabon putih yaitu sebesar 3.87 cm/thn dan 215.49 cm/thn. Uji statistik
menunjukkan terdapat perbedaan nyata pengaruh kelerengan terhadap
pertumbuhan diameter pohon jabon putih The silvicultural system of gap planting and gap clear cutting (TRTR) is
expected to increase the productivity of degraded natural forests. White jabon
which is planted in the gap area is one of the species that potentially developed in
the TRTR system due to its very fast growth characteristics. This study aims to
analyze white jabon growth in the gap area and the effect of slope on it. The study
was conducted from March to June 2022. The data collection was carried out in the
gap planting area with flat to steep topography (0 - 40%). The results showed that
white jabon planted in gap planting area had an average diameter and height growth
of 3.87 cm/year and 215.49 cm/year. Statistical tests showed a significant difference
in the effect of slope on diameter growth of white jabon.
Collections
- UT - Forest Management [3019]