Pendapatan dan Kerentanan Petani Komoditas Kopi Robusta Sekitar Kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan
Date
2022Author
As-Sadili, Abu Hasan
Syaukat, Yusman
Falatehan, Faroby
Metadata
Show full item recordAbstract
Kopi robusta merupakan komoditas perkebunan yang memiliki potensi tinggi mengingat trend konsumsi dan produksi yang besar di beberapa provinsi di Indonesia salah satunya Provinsi Lampung, namun peningkatan produksi tersebut berdampak pada penggunaan lahan di kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Nasional (TNBBS) untuk kegiatan pertanian kopi, terlebih lagi pandemi yang melanda dunia membuat tantangan baru dalam bisnis pertanian kopi ini. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis dan membandingkan tingkat pendapatan dan kesejahteraan usahatani kopi lalu menganalisis kerentanan keluarga petani kopi disebabkan pandemi Covid-19 di sekitar TNBBS, baik di dalam maupun di luar TNBBS. Analisis data menggunakan analisis pendapatan dan kesejahteraan usahatani menggunakan R/C rasio sedangkan analisis kerentanan menggunakan indeks mata pencaharian (LVI). Hasil perhitungan nilai pendapatan pada usahatani di luar kawasan TNBBS dan di dalam kawasan TNBBS memperlihatkan bahwa keuntungan lebih tinggi pada usahatani yang berada di luar kawasan. Nilai R/C rasio terhadap usahatani kopi yang lebih menguntungkan adalah usahatani luar kawasan dengan rasio atas biaya total 1,95 sedangkan usahatani dalam kawasan sebesar 1,56, sehingga usahatani di dua jenis kepemilikan lahan tersebut layak untuk dijalankan. Hasil tingkat kerentanan akibat pandemi yang dirasakan rumah tangga petani pendekatan LVI memperlihatkan bahwa petani di kedua jenis kepemilikan lahan tersebut secara keseluruhan memiliki nilai kerentanan berskala tingkat menengah. Hasil pendekatan LVI-IPCC, tingkat kerentanan rumah tangga petani di kedua jenis kepemilikan lahan tergolong indeks kerentanan skala menengah. Kedua kelompok petani dengan lahan berbeda ini memiliki pola nilai pada skala indikator yang tidak jauh berbeda dimana strategi penghidupan dan jaringan sosial yang tidak begitu memadai dan kemudahan dalam akses kesehatan, air, dan pangan berkontribusi terhadap angka LVI yang dihasilkan dari analisis.
Collections
- MT - Economic and Management [2962]