Optimasi Ekstraksi dan Analisis Performa Aksesi Justicia gendarussa Burm.f Berdasarkan Kandungan Polifenol dan Aktivitas Antioksidan
Abstract
Justicia gendarussa Burm.f tanaman dari keluarga Acanthaceae yang dapat dengan mudah tumbuh dan banyak ditemukan di berbagai negara termasuk Indonesia. Tanaman ini telah banyak dimanfaatkan khususnya daun yang digunakan sebagai obat luka, eksim, rematik, hingga pengobatan antifertilitas. Selain digunakan sebagai obat tradisional, J. gendarussa telah banyak dilaporkan dengan berbagai khasiatnya sebagai obat farmakologis. Khasiat-khasiat tersebut disebabkan banyaknya kandungan metabolit sekunder di dalam tanaman J. gendarussa. Potensi yang diberikan oleh J. gendarussa sebagai obat yang berkhasiat harus melalui prosedur terstandar agar menjadi bahan baku yang berkualitas dalam perkembangan indsutri obat. Dalam memperoleh tanaman varietas unggul, perlu adanya pemilihan varietas-varietas yang berkualitas dalam memberikan aktivitas famakologis yang terbaik. Ekstraksi merupakan langkah pertama untuk memisahkan produk alami dari bahan baku. Keberadaan senyawa-senyawa pada tanaman memiliki kelarutan yang berbeda, sehingga perlu dilakukan optimalisasi ekstraksi menggunakan berbagai pelarut untuk mengetahui pelarut yang terbaik dalam memperoleh kandungan metabolit dan bioaktivitas dari suatu tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pelarut ekstraksi dari daun J. gendarussa dengan simplex centroid design. Selanjutnya, hasil yang optimal digunakan dalam memperoleh aksesi unggul berdasarkan karakter pertumbuhan tanaman, kandungan total fenolik, total flavonoid dan aktivitas antioksidan berdasarkan metode 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH) dan ferric reducing antioxidant power (FRAP).
Bagian pertama dari penelitian ini merupakan optimasi ekstraksi polifenol dan aktivitas antioksidan dengan pelarut berbeda (air, etanol, dan heksana) dan profil metabolit UPLC-MS/MS Justicia gendarussa Burm.f. Rancangan yang digunakan adalah desain simplex centroid dengan aplikasi Design Expert 13.0. Variabel yang digunakan adalah kandungan total fenolik, kandungan total flavonoid, dan aktivitas antioksidan metode DPPH dan FRAP. Optimasi pada kandungan total fenolik yaitu menggunakan pelarut campuran air-heksana dengan rerata 112,076 mg GAE/g, kandungan total flavonoid dengan etanol sebagai pelarut optimal dengan rerata 34,926 mg QE/g. Pada DPPH adalah 45,477 μmol TE/g menggunakan heksana, sedangkan FRAP 353,611 mol TE/g dengan campuran etanol-heksana. Optimasi ekstraksi kandungan fenolik dan flavonoid dengan aktivitas antioksidan menghasilkan pelarut campuran air-heksana dengan komposisi 75,226 mL dan 74,774 mL yang memiliki tingkat desirability sebesar 0,884. Selanjutnya, ekstrak yang optimal tersebut diverifikasi, dilanjutkan dengan analisis menggunakan uji statistika yaitu One-Sample T-test dan uji %RSE (Relative Standard Error). Hasil yang didapatkan bahwa rancangan Simplex Centroid Design dapat digunakan sebagai metode untuk memperoleh hasil optimal dalam ekstraksi senyawa metabolit yang memiliki aktivitas antioksidan. Metabolit yang teridentifikasi berdasarkan UPLC-MS/MS adalah 43 nama
senyawa dari berbagai golongan yaitu fenolik, isoflavonoid, alkaloid, terpenoid, alkohol, pheophorbide a, amino benzyl, hidrokarbon dan flavonoid.
Bagian kedua dari penelitian ini adalah evaluasi karakter agromorfologi, kandungan polifenol yaitu fenolik dan flavonoid, dan aktivitas antioksidan (metode DPPH dan FRAP) dari 12 aksesi J. gendarussa. Tanaman J. gendarussa dari 12 aksesi ditanaman ditempat yang sama, kemudian dipanen saat berumur 4 bulan. Karakter agromorfologi yang dianalisis adalah tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah cabang, serta biomassa meliputi bobot basah dan bobot kering. Hasil analisis menunjukkan bahwa BK4 (Bekasi 4) dan KP (Kejayan Pasuruan) adalah aksesi terbaik berdasarkan karakter agromorfologinya, berdasarkan biomassa yang paling tinggi pada aksesi BK4 dan BG (Bogor). Kandungan total fenolik dari akesi TG (Trenggalek) 0,752±0,128 mg GAE/g, kandungan total flavonoid dari aksesi LK (Langkat) 1,899±0,822 mg QE/g. Aktivitas antioksidan tertinggi berdasarkan metode DPPH dan FRAP maing-masing ialah 1,808±0,897 μmol TE/g dari aksesi BK4 (Bekasi 4), dan 31,930±4,608 μmol TE/g (BK2). Berdasarkan hasil analisis korelasi, karakter agromorfologi, biomassa tanaman, total senyawa fenolik dan flavonoid, dan aktivitas antioksidan memiliki hubungan positif yang signifikan satu sama lain. Kesimpulan bahwa hasil dari penelitian ini menunjukkan daun J. gendarussa berhasil diekstraksi dengan menggunakan pelarut optimum yaitu kombinasi air:heksana (masing-masing 75,226 mL dan 74,774 mL) dengan berdasarkan kandungan total fenolik, total flavonoid dan aktivitas antioksidannya, kemudian selanjutnya dapat diterapkan dalam ekstraksi daun J. gendarussa dari 12 aksesi yang menghasilkan aksesi yang memiliki nilai kandungan total fenolik dan total flavonoid tertinggi adalah aksesi TG dan LK, dan aktivitas antioksidan berasal dari aksesi BK4 dan BK2, sedangkan aksesi terbaik berdasarkan karakter pertumbuhan yaitu BK4 dan KP.