Fraksi Protein Serum Tikus Putih (Rattus norvegicus) Sebagai Hewan Model Uji Efikasi Mikrokapsul IgG Anti H5N1
Date
2022Author
Norliani
Esfandiari, Anita
Widhyari, Sus Derthi
Murtini, Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Fraksi protein tikus model pada uji efikasi mikrokapsul IgG anti AI H5N1 perlu diamati untuk mengetahui pengaruh sebelum dan sesudah pemberian mikrokapsul IgG anti AI H5N1 dan infeksi virus AI H5N1 terhadap profil kimia klinik. Sebanyak 180 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) jantan, Sprague Dawley, umur 3 bulan, bobot 200-250 gr, digunakan pada penelitian ini. Tikus dibagi dalam empat kelompok (n= 45 ekor) terdiri dari KP1 (kontrol negatif; tidak diinfeksi virus AI H5N1; tidak diberi mikrokapsul IgG anti AI H5N1; diberi larutan Phosphate Buffered Saline intranasal dosis 0.5 mL/ekor pada jam ke-0), KP2 (kontrol positif, diinfeksi virus AI H5N1 intranasal dosis 104 EID50 pada jam ke-0), KP3 (diinfeksi virus AI H5N1 intranasal dosis 104 EID50 /ekor pada jam ke-0; diberi mikrokapsul IgG anti AI H5N1 sebanyak 150 butir/ekor yang setara dengan 1 mg IgG anti AI H5N1 pada jam ke-12), KP4 (diberi mikrokapsul IgG anti AI H5N1 sebanyak 150 butir/ekor yang setara dengan 1 mg IgG anti AI H5N1 pada jam ke-0; diinfeksi virus AI H5N1 intranasal dosis 104 EID50 /ekor pada jam ke-36). Tikus dinekropsi pada jam ke-0, 12, 24, 36, 48, 60, 72 dan 84 untuk diambil sampel darah dan dihitung jumlah sisa mikrokapsul di dalam saluran pencernaan. Sampel darah dianalisis terhadap kadar total protein, albumin, globulin dan rasio A/G.
Hasil menunjukkan, kadar total protein pada kelompok diberikan mikrokapsul baik sebelum maupun setelah infeksi virus AI H5N1(KP3 dan KP4) memiliki dinamika yang sama seperti kelompok tanpa perlakuan, sedangkan kelompok yang hanya diinfeksi virus AI H5N1 cenderung meningkat pada 36 jam setelah infeksi. Kadar globulin dari masing-masing kelompok, menunjukkan hasil tidak berbeda nyata (P>0.05) dan memiliki pola yang hampir sama dengan kadar total protein. Namun demikian, kadar globulin kelompok KP3 dan KP4 pada pengamatan jam ke 48 cenderung mengalami peningkatan dibandingkan dengan kelompok yang tidak diinfeksi (KP1) dan kelompok KP2. Kadar albumin pada semua kelompok tikus pada penelitian ini cenderung fluktuatif sepanjang pengamatan berlangsung, namun demikian masih berada dalam kisaran normal (2.47-3.22 mg/dL). Kadar albumin pada kelompok tikus yang diinfeksi virus AI H5N1 (KP2) cenderung lebih rendah dibandingkan dengan kelompok KP1 pada pengamatan jam ke-24 dan 36. Rasio A/G pada semua kelompok tikus pada penelitian ini cenderung stabil (sedikit berfluktuasi) sepanjang pengamatan berlangsung, dalam kisaran nilai 0.43-0.64. Pemberian sebanyak 1 mg mikrokapsul IgG anti AI H5N1 pada tikus putih (Rattus norvegicus) sebelum dan sesudah infeksi virus AI H5N1 cenderung meningkatkan kadar total protein dan globulin serum. Peningkatan yang terjadi, mengindikasikan IgG mikrokapsul berhasil diserap.
Collections
- MT - Veterinary Science [899]