Uji Lapangan Pengendalian Hama Terpadu Biointensif terhadap Wereng Batang Cokelat dan Hawar Daun Bakteri pada Padi.
Date
2022-08Author
Nurhawati, Titah
Widodo, Widodo
Damayanti, Tri Asmira
Metadata
Show full item recordAbstract
Padi merupakan komoditas pertanian yang sangat penting. OPT seperti
wereng batang cokelat (WBC) dan hawar daun bakteri (HDB) merupakan salah
satu kendala produksi padi. Pengelolaan hama terpadu dengan mengutamakan
pemanfaatan sumber daya hayati merupakan pendekatan yang diharapkan dapat
berkelanjutan dan ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk
membandingkan teknologi PHT bio-intensif dengan metode konvensional dalam
pengelolaan WBC dan HDB pada padi serta pengaruhnya terhadap hasil gabah
kering panen panen (GKP) di Kecamatan Sampang, Kabupaten Cilacap. Variabel
pengamatan berupa kepadatan populasi WBC dan intensitas penyakit HDB
diamati setiap minggu, sedangkan bobot gabah kering panen diamati pada akhir
percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi PHT bio-intensif
relatif mampu menekan perkembangan WBC dan HDB pada padi dibandingkan
dengan metode konvensional. Hasil bobot GKP PHT bio-intensif cenderung lebih
tinggi dari metode konvensional, namun tidak berbeda signifikan secara statistik.
Diantara perlakuan yang diuji, perlakuan BIO 2 menunjukkan keuntungan
tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Rice is a very important agricultural commodity. Plant pests such as the
brown planthopper (BPH) and bacterial leaf blight (BLB) are one of rice
productions constraints. Integrated pest management by prioritizing the use of
biological resources is an approach which is expected to be sustainable and
friendly to the environment. This study aims to compare bio-intensive IPM
technology with conventional methods in managing BPH and BLB in rice and its
effect on harvested dry grain yields in Sampang District, Cilacap Regency. The
variables were weekly observation of BPH population density and BLB disease
intensity, and harvested dry grain weight at the end of experiment. The result
showed that bio-intensive IPM technology was relatively able to suppress the
development of rice BPH and BLB comparing to conventional method. The
production of harvested dry grain in the bio-intensive IPM treatment tended to be
higher than the conventional treatment although not statistically different. Among
treatments tested, BIO 2 treatment showed highest profit over other treatments.
Collections
- UT - Plant Protection [2412]