Analisis Evapotranspirasi di Daerah Tropika Basah: Lampung Selatan dan Jakarta Utara Tahun 1998-2017

Abstract

Analisis Evapotranspirasi di Daerah Tropika Basah: Lampung Selatan dan Jakarta Utara Tahun 1998-2017. Evapotranspirasi (ETo) merupakan gabungan dari proses evaporasi dari permukaan tanah dan tanaman, serta proses transpirasi melalui kanopi tanaman. Evapotranspirasi merupakan komponen penting dalam memengaruhi keseimbangan hidrologi di suatu wilayah, karena nilainya menduduki porsi fase air yang cukup besar. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran perubahan nilai evapotranspirasi selama 20 tahun di Jakarta Utara dan Lampung Selatan. Metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis tren iklim historis dan evapotranspirasi. Nilai evapotranspirasi diperoleh dengan menggunakan metode Penman-MonteithMetode ini merupakan metode paling baik untuk menghitung nilai evapotranspirasi. Hal tersebut dikarenakan nilai korelasi (r) dari hasil penghitungan evapotranspirasi metode Penman-Monteith dengan pengukuran menggunakan lisimeter lebih dari 97 % untuk seluruh bulan. Selain itu, nilai standard error dari metode ini juga menunjukkan angka terkecil yakni 32 % dibanding dengan metode lain.. Evapotranspirasi tahunan di Lampung Selatan dan Jakarta Utara menunjukkan garis tren naik dalam 20 tahun terakhir, dengan kemiringan garis tren yang lebih besar di wilayah Jakarta Utara dibandingkan dengan di wilayah Lampung Selatan. Dalam kurun waktu 20 tahun nilai evapotranspirasi pada periode musiman di wilayah Lampung Selatan dan Jakarta Utara memiliki nilai evapotranspirasi tertinggi pada periode SON (September-Oktober-November) dan nilai terendah ada pada periode JJA (Juni-Juli-Agustus).

Analysis of Evapotranspiration in Wet Tropics: South Lampung and North Jakarta 1998-2017. Evapotranspiration (ETo) is a combination of the evaporation process from the soil surface and plants, as well as the transpiration process through the plant canopy. Evapotranspiration is an important component in influencing the hydrological balance in an area, because its value occupies a fairly large portion of the water phase. This study aims to obtain an overview of changes in the value of evapotranspiration for 20 years in North Jakarta and South Lampung. This research method is carried out using historical climate trend analysis and evapotranspiration. The evapotranspiration value was obtained using the Penman-Monteith method. This method is the best method for calculating the evapotranspiration value. This is because the correlation value (r) from the calculation of evapotranspiration using the Penman-Monteith method with measurements using a lysimeter is more than 97% for the entire month. In addition, the standard error value of this method also shows the smallest number, which is 32% compared to other methods. Annual evapotranspiration in South Lampung and North Jakarta shows an upward trend line in the last 20 years, with a greater slope of the trend line in the North Jakarta area. compared to the South Lampung region. In a period of 20 years, the evapotranspiration value in the seasonal period in South Lampung and North Jakarta has the highest evapotranspiration value in the SON period (September-October-November) and the lowest value is in the JJA period (June-July-August).