Show simple item record

dc.contributor.advisorRindayati, Wiwiek
dc.contributor.advisorPurnamadewi, Yeti Lis
dc.contributor.authorMalau, Daniel Bonartua
dc.date.accessioned2022-08-04T13:22:08Z
dc.date.available2022-08-04T13:22:08Z
dc.date.issued2022-08-03
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/113191
dc.description.abstractDesentralisasi Fiskal sudah berjalan lebih dari 20 tahun dan dilakukan setiap kabupaten/kota di Indonesia. Ditinjau dari aspek realisasi pendapatan daerah, desentralisasi fiskal di Provinsi Sumatera Selatan relatif baik dimana dalam aspek tersebut Provinsi Sumatera Selatan menempati posisi ketiga tertinggi di Pulau Sumatera. Namun tingginya pendapatan daerah tersebut tidak sejalan dengan tingkat kesejahteraan masyarakat Provinsi Sumatera Selatan yang ditunjukan oleh nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan kemiskinan. Tingkat IPM Provinsi Sumatera Selatan berada pada posisi ke tiga terbawah dan persentase kemiskinan juga pada posisi yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja desentralisasi fiskal di Sumatera Selatan pada tahun 2013-2020 dengan variabel derajat desentralisasi fiskal dan belanja modal. Penelitian ini juga bertujuan menganalisis faktor-faktor desentralisasi fiskal yang mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan kemiskinan di Sumatera Selatan. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder 15 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera selatan dengan periode tahun 2013 – 2020. Metode analisis yang digunakan adalah model ekonometrik data panel Hasil analisis deskriptif menunjukan bahwa Derajat Desentralisasi Fiskal (DDF) di Sumatera Selatan secara keseluruhan masih berada pada kategori sangat rendah, hanya Kota Palembang yang memiliki DDF kategori cukup. Belanja Modal yang dikeluarkan masing-masing kabupaten/kota tergolong sudah besar dilihat dari persentase terhadap total belanja langsung dengan besaran lebih dari 40 persen. Hasil analisis panel data menunjukan bahwa DDF berpengaruh signifikan terhadap peningkatan IPM, tetapi tidak berpengaruh signifikan dalam pengentasan kemiskinan di Sumatera Selatan. Alokasi belanja modal kabupaten/kota di Sumatera Selatan berpengaruh signifikan terhadap pengentasan kemiskinan, tetapi dalam peningkatan IPM tidak signifikan. Variabel Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) signifikan terhadap peningkatan IPM dan pengentasan kemiskinan di Sumatera Selatan. Fasilitas pendidikan, dan Fasilitas kesehatan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan IPM di Sumatera Selatan. Tingkat penganguran terbuka dan gini rasio berpengaruh signifikan terhadap penurunan kemiskinan di Provinsi Sumatera Selatan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis Dampak Desentralisasi Fiskal terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Kemiskinan di Provinsi Sumatera Selatanid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordcapital expenditureid
dc.subject.keywordpanel dataid
dc.subject.keywordfiskal desentralizationid
dc.subject.keywordHDIid
dc.subject.keywordpovertyid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record