Show simple item record

dc.contributor.advisorMakalew, Afra D.N.
dc.contributor.advisorSyartinilia
dc.contributor.authorNugraha, Rifqi Adi
dc.date.accessioned2022-08-02T15:35:15Z
dc.date.available2022-08-02T15:35:15Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/113126
dc.description.abstractKerusakan lingkungan akibat penambangan timah di Kabupaten Bangka, khususnya di Kabupaten Merawang semakin meningkat. Salah satu bentuk yang dapat dikembangkan dalam pengembangan kawasan pasca tambang timah yang ramah lingkungan adalah pengembangan pariwisata berbasis kearifan lokal dengan tetap memperhatikan sumber daya alam, terutama kawasan konservasi seperti hutan lindung dan sempadan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik ekologi, sosial budaya dan ekonomi, menganalisis aspek wisata pada kawasan pengembangan, mengidentifikasi dan menganalisis kearifan lokal masyarakat, menyusun rencana pengembangan kawasan wisata berbasis kearifan lokal pada area pasca tambang timah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2019 hingga Desember 2020 pada kawasan pasca tambang timah yang berada Kabupaten Bangka khususnya di Kecamatan Merawang. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini mengikuti proses perencanaan yang dikemukakan oleh Gold (1980) yaitu melaksanakan tahapan penelitian yang terdiri atas inventarisasi, analisis data, sintesis dan perencanaan. Metode pengumpulan data atau inventarisasi menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data primer dan data sekunder dilakukan dengan metode survei lapangan, kuisioner dan studi literatur. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan diperoleh beberapa void yang memiliki potensi visual diantaranya bekas tambang air kabel, air limau selatan, air jangkang, red hill dan bukit sambung giri. Hasil analisis spasial kesesuaian wisata di Kecamatan Merawang memiliki kriteria sangat sesuai (S1) dengan indeks kesesuaian untuk kegiatan wisata (IKW) 84,05%. Berdasarkan analisis THI (Temperature Humidity Index) Kecamatan Merawang memiliki THI sebesar 26,20. Berdasarkan analisis persepsi dan preferensi masyarakat di Kecamatan Merawang diwujudkan dalam zona peringkat yang meliputi zona sangat aktif (S1). Hasil klasifikasi pada objek dan atraksi wisata menunjukkan bahwa terdapat 2 Desa yang memiliki klasifikasi S1 (Sangat Sesuai). Berdasarkan analisis AHP dalam aspek ekologis yaitu "hutan adat", aspek sosial yaitu "nganggung", aspek ekonomi yaitu "kuliner khas", dan aspek sejarah yaitu "becampak". Konsep dasar pada kawasan ini yaitu pengembangan potensi lanskap pada kawasan pasca tambang berbasis kearifan lokal dengan tetap memperhatikan kawasan konservasi serta terintergrasi dengan wisata yang telah ada di sekitarnya guna melindungi kualitas lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Perencanaan ruang pada kawasan ini terbagi menjadi Ruang wisata yang berada pada zona pengembangan sangat sesuai dan zona pengembangan sesuai bersyarat, sedangkan untuk ruang penunjang wisata berada pada zona pengembangan sangat sesuai.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleRencana Pengembangan Kawasan Wisata Berbasis Kearifan Lokal pada Area Pasca Tambang Timah di Kecamatan Merawang Kabupaten Bangkaid
dc.title.alternativeTourism Development Plans Based on Local Wisdom in Tin Post Mining Area in Merawang District Bangka Regencyid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordKonservasiid
dc.subject.keywordKesesuaian Lahanid
dc.subject.keywordKearifan Lokalid
dc.subject.keywordPerencanaan WIsataid
dc.subject.keywordPasca Tambangid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record