Show simple item record

dc.contributor.advisorSetiawan, Yudi
dc.contributor.advisorPutra, Erianto Indra
dc.contributor.authorCahyaningtyas, Anggita Utami
dc.date.accessioned2022-08-02T15:34:42Z
dc.date.available2022-08-02T15:34:42Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/113125
dc.description.abstractKebakaran gambut termasuk penyumbang emisi gas rumah kaca (GRK) terbesar di Indonesia, terutama di Kepulauan Meranti. Penelitian ini bertujuan menduga simpanan karbon dari biomassa di atas permukaan tanah (AGB) dan menganalisis pengaruh kebakaran terhadap simpanan karbon pada lahan gambut di Kepulauan Meranti. Penilaian area bekas terbakar menggunakan indeks Normalized Burn Ratio (NBR) dan nilai difference Normalized Burn Ratio (dNBR). AGB diperkirakan dengan pendekatan diameter dari model alometrik, kemudian dikonversi menjadi fraksi karbon dengan nilai 0,47. Pengaruh keparahan kebakaran, keterulangan kebakaran, dan periode terakhir kebakaran terhadap simpanan karbon dianalisis dengan regresi linier berganda. Simpanan karbon dari AGB pada lahan gambut bekas terbakar 2014 sebesar 27,41 ton ha-1, terbakar berulang 2018–2019 sebesar 10,11 ton ha-1, dan terbakar 2020 sebesar 0,58 ton ha-1. Keparahan kebakaran, keterulangan kebakaran, dan periode terakhir kebakaran secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap simpanan karbon pada lahan gambut bekas terbakar. Demikian juga pengaruh masing-masing variabel prediktor yang signifikan terhadap variabel respons, tetapi dengan taraf sigifikansi yang berbeda.id
dc.description.abstractPeat fires are among the largest contributors to greenhouse gases (GHGs) emissions in Indonesia, especially in Kepulauan Meranti. This study aims to estimate carbon stocks from aboveground biomass (AGB) and analyze the effect of fires on carbon stocks on peatlands in Kepulauan Meranti. The assessment of burned areas uses the Normalized Burn Ratio (NBR) index and the difference Normalized Burn Ratio (dNBR) value. AGB estimated with a diameter approach from an allometric model, then converted into a carbon fraction with a value of 0.47. The effect of burn severity, fire repeatability, and the last period of fire on carbon stocks was analyzed by multiple linear regression. Carbon stocks from AGB on peatlands burned in 2014 amounted to 27.41 tons ha-1, repeated burns in 2018–2019 amounted to 10.11 tons ha-1, and burned in 2020 amounted to 0.58 tons ha-1. Burn severity, fire repeatability, and the last period of fire simultaneously have a significant effect on carbon stocks on burned peatlands. Likewise, the effect of each predictor variable is significant on the response variable, but with a different level of significance.id
dc.description.sponsorshipLembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor (IPB)id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePendugaan Simpanan Karbon pada Lahan Gambut Bekas Terbakar di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riauid
dc.title.alternativeEstimation of Carbon Stock on Burned Peatlands in Kepulauan Meranti Regency, Riau Provinceid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordbiomassid
dc.subject.keywordcarbonid
dc.subject.keywordfireid
dc.subject.keywordNormalized Burn Ratioid
dc.subject.keywordpeatlandsid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record