Distribusi Spasial Beberapa Hara Tanah di Lahan Sawah Baru, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor
Date
2022-07-27Author
Damayanti, Fitri
Hartono, Arief
Trisasongko, Bambang Hendro
Metadata
Show full item recordAbstract
Tanaman padi merupakan komoditas pangan utama yang dikonsumsi masyarakat Indonesia. Kabupaten Bogor salah satu wilayah yang berkontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan komoditas padi di Jawa Barat dan sekitarnya. Akan tetapi, masih terdapat permasalahan pada penurunan produksi, produktivitas dan luas panen lahan padi sawah. Pemanfaatan metode interpolasi Ordinary Kriging bagi lahan sawah di Indonesia masih sangat minim, terutama informasi status hara pada lahan pertanian di Kabupaten Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis, memetakan, dan membandingkan pola spasial parameter kesuburan tanah (pH H2O, C-organik, dan status hara tanah) pada tanaman padi menggunakan metode Kriging di Lahan Sawah Baru Dramaga, Kabupaten Bogor. Hasil penelitian menunjukkan keragaman semivariogram dari setiap parameter kesuburan tanah (pH H2O, C-organik, N-total, P-tersedia, P-total, K-total, yang dapat ditukar (Ca-dd, Mg-dd, K-dd, Na), KTK dan KB) yang dikuantifikasi dari nugget effect, sill, dan range dalam semivariogram. Distribusi spasial beberapa parameter kesuburan tanah di wilayah penelitian bervariasi dengan rentang dari sangat rendah sampai dengan sangat tinggi dengan akurasi berbeda. Pemetaan dengan metode interpolasi Ordinary Kriging melalui semivariogram spherical juga menunjukkan tingkat akurasi berbeda. Parameter pH H2O, K-total, Ca-dd, dan Mg-dd mempunyai akurasi yang lebih kuat serta parameter P-total dan Kdd mempunyai akurasi yang moderat dibandingkan parameter lain. Sedangkan, parameter C-organik, P-tersedia, N-total, Na-dd, KTK, dan KB mempunyai akurasi yang lebih lemah menunjukkan parameter tersebut kurang akurat dalam menggambarkan kondisi aktual wilayah penelitian. Rice is a main food commodity consumed by Indonesians. Kabupaten Bogor is one of the regions that significantly contributes to West Java’s demand. However, problems in production decrease, productivity, and total harvested paddy field have widely been acknowledged, whilst land resource datasets have largely been insufficient. This research assessed ordinary kriging interpolation, which has been limitedly investigated on the retrievals of soil nutrients. This research goal was to analyze, to map, and to compare spatial pattern of soil fertility parameters (pH H2O, soil organic carbon (OC), and soil nutrient status). Experiment was conducted in Sawah Baru agriculture fields, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Results showed a variety of semivariogram, observed from soil fertility parameters (i.e., pH H2O, soil organic carbon (OC), Total-N, P-Available, Total-P, Total-K, Exchangeable Ca, Mg, K, Na, cation exchange capacity (CEC), and base saturation), with respect of nugget effects, sills, and ranges in respective semivariograms. Spatial distribution of soil fertility parameters broadly varied with divergent accuracies. Modeling using spherical-type semivariogram also indicated unassociated levels of accuracy. pH H2O, Total-K, Exchangeable Ca, and Exchangeable Mg were parameters with strong accuracy levels, while Total-P and Exchangeable K displayed moderate accuracy compared to other parameters. Meanwhile, soil organic carbon (OC), P-Available, Exchangeable Na, CEC and base saturation indicated a lower accuracy, suggesting that those parameters warrant an in-depth analysis in the future.