Keamanan Daging Ayam Asal Timor-Leste Berdasarkan Kualitas Mikrobiologis dan Kejadian Resistansi Salmonella spp.
Date
2022Author
Costa, Manuel Da
Bachrum, Mirnawati
Lukman, Denny Widaya
Pisestyani, Herwin
Metadata
Show full item recordAbstract
Timor-Leste mengandalkan impor dari luar negeri untuk memenuhi
kebutuhan protein asal hewan seperti susu, daging, dan produk olahan asal hewan
lainnya untuk keperluan kebutuhan konsumsi masyarakat. Permintaan penduduk
Timor-Leste terhadap pangan asal hewan yang semakin tinggi seharusnya diiringi
dengan peningkatan pengawasan keamanan pangan pada semua rantai produksi
dan distribusi. Penelitian ini bertujuan mengetahui keamanan daging ayam yang
dijual di Pasar Kota Dili, Timor-Leste berdasarkan jumlah mikroorganisme
(angka lempeng total/ALT) dan jumlah Enterobacteriaceae serta mendeteksi
serotipe keberadaan Salmonella Enteritidis dan resistansinya terhadap antibiotik.
Selanjutnya diidentifikasi gen tet(A) dari isolat Salmonella Enteritidis yang
resistan terhadap tetrasiklin.
Sampel berasal dari 8 pasar yang ada di Kota Dili, Timor-Leste. Sebanyak
150 sampel terdiri atas 60 daging ayam lokal dan 90 daging ayam impor.
Pengujian jumlah mikroorganisme (ALT) dan jumlah Enterobacteriaceae
menggunakan metode hitungan cawan berdasarkan SNI Nomor 2897 Tahun 2008
tentang metode pengujian cemaran mikrob dalam daging, telur dan susu, serta
hasil olahannya. Pengujian serotipe Salmonella spp. dengan ekstrasi DNA bakteri
menggunakan metode boiling dan menggunakan multiple polymerase chain
reaction (mPCR) dilakukan di Balai Besar Penelitian Veteriner Bogor. Pengujian
resistansi pada isolat Salmonella spp. dilakukan berdasarkan metode disk diffusion
menurut Kirby-Bauer yang menggunakan 8 jenis antibiotik yaitu amoksilin (Aml),
ampisilin (AMP), asam nalidiksat (NA), kanamisin (K), sefotaksim (CTX),
sepodoksime (CPD), sulfatrimetoprim (SXT), dan tetrasiklin (TE) yang dilakukan
di laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner, Divisi Kesehatan Masyarakat
Veteriner dan Epidemiologi, Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan
Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor.
Menurut International Commission on Microbiological Specification for
Foods (ICMSF) tentang Kriteria Mikrobiologi dalam Pangan jumlah maksimum
ALT dan jumlah Enterobacteriaceae setiap bahan makanan masing-masing
adalah 7 log cfu/g dan < 102 cfu/g (toleransi negara tertentu 102-104 cfu/g). Nilai
rata-rata ALT dan jumlah Enterobacteriaceae daging ayam yang beredar di
Timor-Leste berdasarkan penelitian ini masing-masing 4,78 ± 0,90 log cfu/g (3,05
× 105 ± 5,66 × 105 cfu/g) dan 3,34 ± 0,93 log cfu/g (2,86 × 104 ± 9,93 × 104 cfu/g).
Kualitas mikrobiologis seluruh jenis daging ayam yang beredar di Timor-Leste
memenuhi standar yang ditetapkan oleh ICMSF berdasarkan nilai rata-rata ALT.
Sementara itu, berdasarkan jumlah Enterobacteriaceae, hanya daging ayam lokal
dan daging ayam impor dari Brazil memenuhi standar jumlah Enterobacteriaceae
yang ditetapkan oleh ICMSF. Berdasarkan analisis statistik, maka kualitas
mikrobiologis daging ayam yang dijual di pasar kota Dili, Timor-Leste
berdasarkan ALT dan jumlah Enterobacteriaceae dapat disimpulkan yang terbaik
adalah daging ayam kampung dan daging ayam impor dari Brazil, sedangkankualitas yang kurang baik adalah daging broiler, daging ayam impor dari Malaysia
dan dari Amerika. Tingginya ALT dan jumlah Enterobacteriaceae pada daging
ayam yang dijual mengindikasikan bahwa praktik higiene sanitasi di pasar perlu
diperbaiki.
Isolat presumtif Salmonella spp. dari sampel daging ayam dalam studi ini
diperoleh sebanyak 31 isolat dan hasil uji serotipe menggunakan PCR diperoleh 8
(25,8%; 8/31) isolat Salmonella Enteritidis. Isolat Salmonella Enteritidis ini
resistan terhadap amoksisilin dan ampisilin masing-masing 50%, diikuti oleh
tetrasiklin dan asam nalidiksat masing-masing 37,5%. Sebanyak 37,5% (3/8)
isolat Salmonella Enteritidis bersifat multidrug resistant dengan pola yang paling
umum adalah ampisilin-amoksilin-sefpodoksim dan amoksilin-ampisilintetrasiklin asam nalidiksat. Studi ini menunjukkan adanya gen resistan antibiotik
tet(A) 37,5% pada isolat Salmonella Enteritidis. Keberadaan Salmonella
Enteritidis yang resistan terhadap antibiotik dapat menjadi ancaman kesehatan
masyarakat.
Collections
- DT - Veterinary Science [285]