dc.description.abstract | Banyak laporan mengungkapkan bahwa rumah tangga merupakan kontributor utama pada penyakit bawaan pangan. Meskipun Covid-19 bukan merupakan penyakit bawaan pangan, namun pandemi Covid-19 telah mendorong masyarakat untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru terutama dalam hal higiene dan sanitasi. Hal ini mungkin berimplikasi pada kebiasaan di tingkat rumah tangga yang berpengaruh terhadap keamanan pangan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat pengetahuan dan praktik keamanan pangan ibu selama pandemi Covid-19, menentukan korelasi antara karakteristik ibu dengan pengetahuan dan praktik keamanan pangan, membandingkan sumber pangan yang dipilih ibu sebelum dan pada masa Covid-19, serta menggambarkan kebiasaan akses sumber informasi keamanan pangan oleh ibu.
Penelitian ini menggunakan survei daring dengan ibu sebagai respondennya dan kuesioner disebarkan melalui media sosial. Penentuan responden dilakukan secara purposive dengan kriteria inklusi: perempuan berusia 21-64 tahun, menikah, memiliki anak, tinggal atau menetap di Jakarta minimal satu tahun, dan berperan dalam pengadaan pangan rumah tangga. Dari target 400 responden, didapatkan 443 responden yang memenuhi syarat untuk dilakukan analisis data. Hasil survei dianalisis dengan uji korelasi Spearman menggunakan aplikasi SPSS versi 26 yang menunjukkan bahwa pendidikan dan penghasilan memiliki korelasi yang cukup kuat terhadap pengetahuan dan praktik keamanan pangan. Walaupun lebih dari separuh responden (65,2%) masih belum memiliki pengetahuan yang baik mengenai keamanan pangan dan Covid-19, namun jumlah responden yang lebih besar (71,3%) melakukan praktik keamanan pangan dan pencegahan Covid-19 yang baik. Hasil ini mengindikasikan bahwa responden cenderung untuk melakukan praktik berdasarkan lingkungan sosial dan kebiasaan yang telah dilakukan, tanpa dilandasi dengan pengetahuan yang cukup. Pada masa pandemi terjadi perubahan perilaku yang ditunjukkan dengan peningkatan responden yang memasak di rumah (65,5%) dibandingkan sebelum pandemi (56,4%) dan kebiasaan makan di restoran menurun selama pandemi (10,6%) dibandingkan sebelum pandemi (23,7%). Dalam memilih sumber pangan, rasa dan kebersihan menjadi pertimbangan utama. Lebih dari 50% responden cenderung kurang berupaya dalam mengakses sumber informasi mengenai keamanan pangan selama pandemi (9,5% tidak pernah dan 46% jarang). Lebih dari separuh responden (58,7%) memperoleh informasi mengenai Covid-19 dari media sosial. | id |