Analgesic effect of Moringa seed (Moringa oleifera) infusion on mice (Mus musculus)
Date
2022-07-20Author
Sugeng, Hana Shady Hidayah
Andriyanto
Priosoeryanto, Bambang Pontjo
Metadata
Show full item recordAbstract
Indonesia is a country full of diverse plants which many of them has been used for herbal or traditional medicine that is a safer and more affordable alternative medicine to replace chemical medicine. Moringa plant is one of the plants that contain many beneficial compounds that could be obtain in most of its part, one of them being the seed. This study aimed to observe the effectiveness of moringa seed infusion as an analgesic in various doses in mice. A total of 25 male mice were used, where each group consist of five mice. It was grouped into a control group, positive control group and a treatment group that was given moringa seed infusion at doses of 1, 3, and 5 g/kg BW (body weight). The analgesic test was carried out using the hot water tail immersion method. The data taken were the average increase in pain response and observation of physiological changes after administration of the infusion. The results showed that the effective dose in the analgesic test was 5 g/kg BW. In conclusion, moringa seed infusion has a potential as an analgesic at dose 5 g/kg BW. Indonesia merupakan negara yang kaya akan tumbuhan yang banyak diantaranya telah dimanfaatkan untuk pengobatan herbal atau tradisional yang merupakan obat alternatif yang lebih aman dan terjangkau untuk menggantikan obat kimia. Tanaman kelor merupakan salah satu tanaman yang banyak mengandung senyawa bermanfaat yang dapat diperoleh pada sebagian besar bagiannya, salah satunya adalah bijinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas infusa biji kelor sebagai analgesik dalam berbagai dosis pada mencit. Jumlah mencit jantan yang digunakan sebanyak 25 ekor, dimana setiap kelompok terdiri dari lima ekor mencit. Dikelompokkan menjadi kelompok kontrol, kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan yang diberi infusa biji kelor dengan dosis 1, 3, dan 5 g/kg BB (bobot badan). Uji analgetik dilakukan dengan metode hot water tail immersion (perendaman ekor di air panas). Data yang diambil adalah rata-rata peningkatan respon nyeri dan observasi perubahan fisiologis setelah pemberian infus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis efektif pada uji analgesik adalah 5 g/kg BB. Kesimpulannya, infusa biji kelor berpotensi sebagai analgesik dengan dosis 5 g/kg BB.