Aplikasi Sensor Thermal UAV Untuk Monitoring Primata Di Taman Nasional Gunung Halimun Salak
Date
2022-07-12Author
Rahman, Ahmad Abdul Aziz
Prasetyo, Lilik Budi
Rahman, Dede Aulia
Metadata
Show full item recordAbstract
Unmanned Aerial Vehicles (UAV) atau pesawat tanpa awak atau drone pada
saat ini telah banyak digunakan dalam berbagai penelitian, salah satunya di bidang
penelitian satwa liar seperti pengamatan primata. Pesawat ini mampu membawa
kamera untuk memotret dan merekam serta dapat diterbangkan untuk menjangkau
lokasi tertentu dengan pengendalian jarak jauh oleh pilot. Penelitian ini
menggunakan tipe UAV dengan merek DJI Mavic Enterprise 2 Dual. UAV dengan
tipe ini memiliki dua kamera utama untuk pengambilan gambarnya, kamera RGB
dan kamera termal.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji aplikasi sensor thermal dan RGB,
kendala, dan faktor yang berpengaruh dalam penggunaan UAV sebagai alat dan
metode untuk deteksi dan monitoring primata. Dari hasil penelitian didapatkan
rekomendasi teknis pengamatan menggunakan UAV yang baik seperti waktu
pengamatan terbaik, ketinggian terbang, jarak UAV dengan primata yang tidak
mengganggu dan juga faktor lain yang mempengaruhi UAV dalam melakukan
pengamatan, baik menggunakan kamera RGB maupun termal. Pengambilan data
dilakukan di Resort Cikaniki dan Desa Citalahab Central, Taman Nasional Gunung
Halimun Salak, Jawa Barat. Pengambilan data dilaksanakan selama satu bulan,
mulai dari bulan Februari hingga Maret 2021.
Secara umum UAV tidak mengganggu satwa ketika UAV berada pada jarak
>31 m dari satwa tersebut, namun jarak terdekat yang bisa dicapai UAV berbeda beda tiap spesies, owa jawa akan terganggu apabila UAV berada pada jarak 23-25
m, surili akan terganggu pada jarak 19-23 m, dan lutung pada jarak 30-31 m.
Ketinggian terbang UAV pada saat pengamatan bervariasi, mulai dari 50 m hingga
90 m. Sensor termal baik digunakan dalam deteksi objek, sedangkan untuk
identifikasi digunakan gambar hasil dari sensor RGB. Deteksi secara vertikal lebih
efektif dalam mendeteksi satwa dibandingkan dengan deteksi secara horizontal.
Waktu pengamatan terbaik untuk UAV dengan sensor termal adalah pukul 06.00 –
07.00 dan pukul 18.00 atau waktu ketika suhu kanopi rendah (sesudah hujan,
berawan). Keberadaan faktor lain yang perlu diperhatikan dalam pengamatan
menggunakan UAV adalah faktor cuaca, angin, keadaan topografi dan jarak
pandang antara UAV dengan pilot.
Collections
- MT - Forestry [1325]