dc.contributor.advisor | Anggraeni, Lukytawati | |
dc.contributor.advisor | Irawan, Tony | |
dc.contributor.author | Arsy, Annisa Tiara | |
dc.date.accessioned | 2022-07-02T00:31:26Z | |
dc.date.available | 2022-07-02T00:31:26Z | |
dc.date.issued | 2022 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/112244 | |
dc.description.abstract | Sektor listrik, gas, dan air memiliki peranan penting dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dan negara Indonesia sehingga hal ini menjadi perhatian pemerintah untuk membangun infrastruktur ketiga sektor tersebut agar manfaatnya dapat dirasakan di semua provinsi di Indonesia. Hal ini menjadi daya tarik bagi para investor baik investor asing maupun domestik untuk menanamkan modalnya pada sektor-sektor tersebut. FDI pada sektor LGA terus meningkat pada periode 2009 sampai 2019 dengan share FDI sebesar 13,4% dan merupakan sektor dengan share terbesar dibanding sektor lainnya.Hadirnya FDI diharapkan selain sebagai tambahan modal juga dapat meningkatkan produktivitas perusahaan domestik melalui knowledge dan technology transfer.
Penelitian ini melihat pertumbuhan TFP sektor LGA di 32 provinsi di Indonesia dan periode penelitian tahun 2009 sampai dengan tahun 2019 dalam kuartal menggunakan analisis panel data dengan pendekatan fungsi produksi Cobb-Douglas. Selain itu penelitian ini mencoba menganalisis pengaruh FDI dan variabel makroekonomi lainnya terhadap Total Faktor Produktivitas sektor listrik, gas, dan air di Indonesia menggunakan metode autoregressive distributed lag (ARDL)
Data yang digunakan untuk menghitung pertumbuhan TFP yakni output, tenaga kerja, kapital dan bahan baku sektor LGA. Menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas pertumbuhan TFP dihitung melalui pertumbuhan output dikurangi dengan pertumbuhan input yang dikalikan dengan koefisien regresi hasil pengolahan data panel. Kemudian menggunakan panel autoregressive distributed lag (ARDL) untuk melihat pengaruh FDI, DDI, inflasi sektor LGA, dan PDRB per kapita.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan TFP sektor listrik dan air memiliki nilai dengan sebaran antara 1 persen sampai dengan 21 persen pada 32 provinsi. Dengan menggunakan metode Compound Annual Growth Rate (CAGR) untuk melihat pertumbuhan TFP didapatkan provinsi dengan growth terendah adalah DKI Jakarta sebesar 1%, sementara provinsi dengan growth tertinggi adalah Banten dengan growth 21%. Dengan membagi menjadi 4 kuadran untuk melihat posisi setiap provinsi bahwa sebagian besar provinsi berada pada kuadran III yaitu provinsi yang memiliki rata-rata pertumbuhan TFP yang tinggi namun nilai TFP yang masih rendah dan kuadran IV yang merupakan provinsi yang memiliki nilai TFP dan rata-rata pertumbuhan TFP yang rendah. Hasil ARDL menunjukkan bahwa dalam jangka panjang investasi asing langsung, investasi langsung domestik, dan inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan TFP, PDRB per kapita berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan TFP, sedangkan inflasi tidak signifikan.
Rekomendasi kebijakan yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini bahwa kebijakan investasi yang dikeluarkan pemerintah khususnya pada sektor listrik dan air sebaiknya dibuat roadmap yang terarah dengan memperhatikan penempatan dan pemerataan FDI yang tepat pada provinsi-provinsi kecil yang memiliki nilai TFP rendah dan masih memiliki peluang untuk meningkatkan pertumbuhan TFPnya. Salah satu cara yang dapat digunakan diantaranya memfokuskan pada pemanfaatan potensi sumber daya di masing-masing provinsi seperti pemanfaatan panas bumi maksimal hingga 75% dari potensi yang ada dan pengoptimalan pembangkit hidro ke pusat beban di pulau-pulau kecil guna menyeimbangkan pembangkit listrik Variable Renewable Energy (VRE) seperti Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), sehingga tidak hanya mengejar pembangunan semata namun juga manfaat dari pembangunan tersebut dapat dirasakan dengan adil dan merata oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia untuk dapat hidup lebih sejahtera dan transisi energi menuju net zero emission (netralitas karbon) yang ditargetkan akan tercapai ditahun 2060 dapat segera tercapai. Hal ini juga harus didukung oleh koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa inflasi dapat menurunkan pertumbuhan TFP sektor LGA sebesar 0,06 persen. Oleh karena itu, perlunya menjaga tingkat inflasi agar tetap rendah sehingga dapat mengurangi destabilisasi pada pertumbuhan TFP. Peningkatan pendapatan masyarakat akan meningkatkan pertumbuhan TFP sebesar 6,45 persen sehingga pemerintah juga perlu memperbaiki taraf hidup masyarakat misal dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan karena dengan pendidikan dan kesehatan yang baik orang akan mampu memperbaiki kehidupannya. | id |
dc.description.abstract | The electricity, gas, and water sectors play an important role in meeting the basic needs of the people and the state of Indonesia and, therefore, the government needs to pay attention to the construction of their infrastructure to ensure all provinces in Indonesia benefit from the sectors. This has attracted many investors, both foreign and domestic, to make their investment in the sectors. The FDI in the LGA sectors continued to increase during the period from 2009 to 2019 with an FDI share of 13.4%, which was the highest compared to the other sectors.
This study attempts to investigate the TFP growth in the LGA sectors in 32 provinces in Indonesia with periode during 2009-2019 in quarter periode, using panel data analysis. In addition, this study tries to analyze the effect of the FDI and other macroeconomic variables on the Total Factor Productivity in the electricity, gas, and water sectors in Indonesia.
The data used to calculate the TFP growth include the LGA sectors’ output, labor, capital, and raw materials. Using the Cobb-Douglas production function, the TFP growth is calculated by subtracting the output growth from the input growth and multiplying the sum by the regression coefficient resulting from the panel data processing. The Autoregressive Distributed Lag (ARDL) panel is then used to observe the effect of the FDI, DDI, LGA sectors’ inflation, and GRDP per capita.
The result of the study shows that the average annual TFP growth in the electricity and water sectors has a value with distribution between 1 percent to 21 percent in 32 provinces. Using the Compound Annual Growth Rate (CAGR) method to discover the TFP growth, it is found that the province with the lowest growth is DKI Jakarta at 1% and the province with the highest growth is Banten at 21%. By deviding into 4 quadrants to see the postition of each provinces, the most provinces are place in quadrant III that is provinces that have high avegare TFP growth but low TFP values, and quadrant IV which are provinces that have low both in growth and value of TFP. The result of the ARDL shows that in the long term the foreign and domestic direct investments have a negative and significant impact on the TFP growth, the GRDP per capita positively and significantly affects the TFP growth, and inflation has no significant effect on the TFP growth.
The policy recommendation from this research is the investment policy issued by the government especially in the electricity and water sector, should be made a targeted roadmap by paying attention to the proper placement and distribution of FDI in small provinces which have low TFP values and still have opportunities to increase TFP growth. One of the way is to focuse on utilizing the potential resources in each provinces, such as maximaizing geothermal utilization up to 75%, optimizing hydro power plants in small islands to balance Variable Renewable Energy power plants (VRE) such as Wind Power Plants (PLTB) and Solar Power Plants (PLTS), so that they are not only pursuing development but also the benefits of such development can be felt fairly and equitably so that all levels of society in Indonesia can live in prosperity and transition energy towards net zero emission (carbon neutrality) which is targeted to be achieved in 2060 can be achieved soon. This must also be supported by good coordination between the central government and local governments.
The results showed that inflation could reduce the TFP growth of the utilites sector by 0.06 percent. Therefore, it is necessary to keep the inflation rate low in order to reduce the destabilization of TFP growth. Increasing people's income will increase TFP growth by 6.45 percent so that the government also needs to improve people's living standards, for example by improving the quality of education and health because with good education and health people will be able to improve their lives. | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.title | Pengaruh Foreign Direct Investment Terhadap Pertumbuhan Total Faktor Produktivitas Sektor Listrik, Gas, dan Air Di Indonesia | id |
dc.title.alternative | The Effect of Foreign Direct Investment on the Total Factor Productivity Growth in the Electricity, Gas, and Water Sectors in Indonesia | id |
dc.type | Thesis | id |
dc.subject.keyword | FDI | id |
dc.subject.keyword | TFP | id |
dc.subject.keyword | ARDL | id |
dc.subject.keyword | Sektor LGA | id |
dc.subject.keyword | Indonesia | id |