GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH YANG DIINDUKSI ETILEN GLIKOL DAN DIBERI EKSTRAK DAUN ALPUKAT DAN KUMIS KUCING

Abstract

Persentase penyakit ginjal pada anjing dan kucing terus meningkat dari tahun ke tahun. Pemanfaatan tanaman herbal sebagai obat-obatan yang mencegah terbentuknya batu ginjal pada hewan belum banyak diketahui. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis gambaran histopatologi ginjal tikus yang diinduksi etilen glikol hingga terbentuk kristal oksalat, dan diobati dengan ekstrak daun alpukat dan kumis kucing. Sebanyak 20 ekor tikus jantan Sprague Dawley dibagi menjadi 5 kelompok dengan perlakuan sebagai berikut: kelompok kontrol negatif atau kontrol normal yang hanya diberi akuades, kelompok kontrol positif yang diinduksi etilen glikol 0.75% dan ammonium klorida 2% adlibitum melalui air minum, kelompok yang diberi ekstrak etanol daun alpukat sebesar 300 mg/Kg BB, kelompok yang diberi ekstrak tanaman kumis kucing sebesar 250 mg/Kg BB, dan kelompok pembanding yang diberi sediaan komersial. Ekstrak dan sediaan komersial diberikan secara intragastrik setiap hari berlangsung selama 28 hari. Setelah perlakuan selesai tikus dieuthanasia dan dinekropsi untuk pengambilan organ ginjal. Selanjutnya ginjal dibuat sediaan histologi dan diwarnai dengan pewarnaan Haematoxylin-Eosin. Persentase hasil pengamatan lesio ginjal dianalisis dengan metoda Anova dan dilanjutkan dengan uji Duncan untuk mengetahui perbedaan antar kelompok. Hasil pengamatan histopatologi ginjal seluruh kelompok tikus menunjukkan adanya perubahan berupa edema glomerulus dan tubulus yang mengalami dilatasi, endapan protein, degenerasi hidropis dan nekrosa. Kelompok tikus yang diinduksi etilen glikol memiliki ratarata persentase lesio glomerulus dan tubulus tertinggi dan berbeda nyata (p<0.05) dibandingkan kelompok perlakuan lainnya. Pemberian ekstrak daun alpukat, kumis kucing dan sediaan komersial cennderung dapat menurunkan rata-rata persentase lesio glomerulus dan tubulus ginjal tikus akibat pemberian etilen glikol (p>0.05). Pemberian ekstrak daun alpukat dan kumis kucing berpotensi sebagai tanaman herbal yang dapat memperbaiki kinerja glomerulus dan tubulus ginjal yang diinduksi etilen glikol.

The percentage of kidney disease in dogs and cats increase from year to year. The use of herbal medicines that prevent the formation of kidney stones in animals is not widely known. The purpose of this study was to analyze the histopathological changes of rat kidneys induced by ethylene glycol to form oxalate crystals and treated with extract of avocado leaf and cat whiskers leaf. A total of 20 male Sprague Dawley rats divided into five groups with the following treatment: negative control or untreated group only given distilled water, the positive control group induced by ethylene glycol 0.75% and ammonium chloride 2% ad libitum through drinking water, the group that treated with 300 mg / Kg BW of Avocado leaves ethanol extract, the group that was treated with 250 mg / Kg BW of a cat whiskers plant ethanol extract, and as the standard group given a commercial formulation. The commercial formulation and plant extracts are given intragastrically for 28 days. After treatment, the rat was euthanized and necropsied for kidney organ sampling. Furthermore, the kidney tissues are made into histological slides and stained with Hematoxylin-Eosin. The percentage of the renal histopathological lesion was analyzed by the Anova method and followed by the Duncan test to determine differences between groups. Kidney histopathological changes of all rat groups show glomerular edema, dilatation of tubules, protein deposited, hydropic degeneration, and necrotic. The ethylene glycol-induced rat group had the highest percentage of glomerulus and tubules lesion (p <0.05) compared to the other treatment groups. Treatment by Avocado leaf and cat whiskers extract tended to decrease the average percentage of glomerular and renal tubules lesions (p>0.05). The extract of avocado leaf and cat’s whiskers has potential as herbal medicine that can improve the performance of ethylene glycol-induced kidney.