Dampak Kebijakan Pengembangan Biodiesel Terhadap Dinamika Produksi Komoditas Pangan dan Energi Nasional: Model Sistem Dinamik.
Date
2022Author
Mansjur, Eka Denny
Sinaga, Bonar M
Hartoyo, Sri
Firdaus, Muhammad
Metadata
Show full item recordAbstract
Ketersediaan pangan dan energi dalam jumlah yang cukup merupakan hal yang sangat vital bagi setiap negara. Keduanya dikonsumsi baik untuk memenuhi kebutuhan utama makhluk hidup maupun sebagai faktor input dalam proses produksi. Begitu pentingnya peranan pangan dan energi tersebut, mendorong pemerintah negara-negara senantiasa memperhatikan dan menjaga kecukupannya. Kondisi kecukupannya dinilai dari kemampuan stok pangan dan energi yang tersedia untuk memenuhi permintaan yang timbul, terutama dari dalam negeri. Namun ketersediaan komoditas pangan dan energi tidak hanya berkaitan tentang kuantitas, melainkan juga mengenai harga sehingga masing-masing dapat dijangkau oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar dan produksi tersebut.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa dampak positif dimana komoditas pertanian dapat menjadi alternatif energi yang bersifat terbarukan. Namun mengikuti hukum ekonomi, meningkatnya permintaan terhadap komoditas pertanian untuk memenuhi kebutuhan energi akan melalui mekanisme pasar yang mengakibatkan meningkatnya harga komoditas pertanian itu sendiri. Sehingga rumusan masalah dalam penelitian ini dicoba untuk melihat: Bagaimana hubungan peningkatan harga energi dan pangan melalui analisis dinamik antara sektor energi, sektor pangan dan sektor bahan bakar nabati? Bagaimana hubungan peningkatan harga energi dan harga pangan terhadap kebijakan pengembangan bahan bakar nabati? Bentuk instrumen kebijakan seperti apa yang dapat mendukung kebijakan harga pangan dan energi melalui pengembangan bahan bakar nabati dan trade off nya terhadap penggunaan lahan?
Untuk menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan Model sistem dinamik. Sistem dinamik erat hubungannya dengan perilaku kejadian-kejadian dalam sebuah sistem yang sangat kompleks, yaitu pola yang ditimbulkan oleh sistem terhadap waktu. Model tersebut merupakan suatu abstraksi dari sebuah sistem, yang banyak digunakan sebagai alat untuk membantu mengambil keputusan dalam proses kebijakan publik. Sistem itu sendiri merupakan suatu kumpulan dari bagian bagian yang terorganisir dan saling berhubungan untuk suatu fungsi tertentu. Model dapat berupa model fisik atau model matematik. Validasi dilakukan dengan membandingkan karakteristik perubahan nilai dari setiap variabel pada sub sistem performa model dihasilkan dari simulasi dengan nilai aktual pada keadaan sebenarnya. Verifikasi yang ditunjukkan hanya pada beberapa perhitungan yang memiliki peranan penting bagi keabsahan model simulasi. Variabel yang dilakukan verifikasi antara lain: Produksi CPO dan Konsumsi minyak diesel dilakukan menggunakan Root Mean Percentage Square Error (RMPSE). Nilai RMPSE terhadap Produksi CPO Aktual dan Simulasi sebesar 19.16 sementara terhadap konsumsi minyak diesel sebesar 9.436. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa model dinamik yang dibangun adalah valid.
Salah satu tujuan penelitian ini adalah mengkaji perilaku dinamik kebijakan pengembangan biodiesel terhadap produksi komoditas pangan dan energi. Skenario
1 memasukan intervensi kebijakan melalui leverage point variabel pertumbuhan kapasitas produksi biodiesel pada kondisi yang telah ada. Penambahan kapasitas pabrik biodiesel dikondisikan meningkat hingga dapat mengolah potensi ketersediaan bahan baku dari tahun 2020 sampai 2025. Peningkatan kapasitas yang diskenariokan yang telah diverifikasi oleh pemangku kepentingan adalah 10 % pada tahun 2017 sampai 2020, dan 5 % dari tahun 2021 sampai 2025. Skenario 2 perubahan kondisi pada skenario 1, jika diberikan kebijakan insentif bahan baku biodiesel. Intervensi kebijakan insentif masuk melalui leverage point variabel pertumbuhan ekspor produk refineri. Skenario 3 perubahan kondisi pada skenario 2, jika ada kondisi peningkatan produktivitas lahan kelapa sawit untuk meningkatkan ketersediaan bahan baku. Intervensi kebijakan peningkatan produktivitas masuk melalui leverage point variabel produktivitas lahan kelapa sawit. Skenario 4 perubahan kondisi pada scenario 3, jika kondisi peningkatan produktivitas lahan kelapa sawit ditingkatkan dengan nilai yang lebih tinggi sehingga target kewajiban biodiesel memungkinkan tercapai. Skenario 4 dirancang untuk mencapai tujuan pada system dinamik yang dibangun.
Hasil penelitian ini adalah Kebijakan pengembangan biodiesel memberikan kontribusi yang tidak signifikan terhadap deforestasi lahan, Kebijakan mandatori yang ditetapkan secara bertahap sesuai Permen ESDM No 12 Tahun 2015 memberikan hasil yang dapat menyerap produksi CPO di pasar melalui peningkatan nilai tambah industri hilir kelapa sawit yaitu biodiesel. Kebijakan peningkatan produktivitas lahan perkebunan merupakan intervensi kebijakan yang paling efektif dalam pemenuhan kebutuhan Biodiesel terkait dengan mandatori. Terlihat dari skenario 3 dan 4.
Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan di atas, maka dapat disampaikan beberapa saran kebijakan Peningkatan produktivitas minyak sawit dalam jangka panjang sebaiknya dilaksanakan melalui peningkatan adopsi teknologi (intensifikasi), dengan mendorong petani dan pengusaha kelapa sawit menggunakan bibit unggul dan memanfaatkan teknologi dalam pemeliharaan tanaman yang telah dihasilkan oleh lembaga riset kelapa sawit Indonesia. Model yang disusun dalam penelitian ini masih dapat terus dikembangkan oleh para peneliti yang mengkaji tentang dampak pengembangan biodiesel dari kelapa sawit. Perbaikan terhadap model ini dapat dilakukan dalam bentuk penyempurnaan submodel yang digunakan dengan memasukan variabel yang belum dilibatkan dalam permodelan dalam penelitian ini seperti lahan, nilai tukar rupiah, komoditas bahan baku biodiesel lain seperti Jatropha, Ubi Kayu dan juga energi alternatif lainnya bioethanol.Kemudian juga coba dilihat aspek kelembagaan terkait dengan pasar crude palm oil (CPO). Selain itu, hasil pendugaan parameter model kemungkinan akan semakin baik apabila data yang terkait dengan biodiesel dari kelapa sawit semakin lengkap tersedia di Indonesia. Untuk tindak lanjut dari hasil penelitian ini dapat dilakukan penelitian yang mendalam mengenai dampak kebijakan pengembangan biodiesel dari kelapa sawit terutama aspek sosial kemasyarakatan sehingga penelitian lanjutan ini bermanfaat untuk mempertajam kebijakan yang akan dilakukan pemerintah terkait dengan pengembangan, pengelolaan energi alternatif dan ketahanan pangan.