Show simple item record

dc.contributor.advisorFalatehan, A. Faroby
dc.contributor.advisorRifin, Amzul
dc.contributor.authorPriatmojo, Bhakti
dc.date.accessioned2022-04-26T08:39:03Z
dc.date.available2022-04-26T08:39:03Z
dc.date.issued2022-04
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/111679
dc.description.abstractMenyusutnya lahan pertanian di Pulau Jawa akibat konversi lahan ke sektor non pertanian dapat dikompensasi dengan memanfaatkan lahan sub optimal di luar pulau jawa sebagai sumber produksi pangan baru. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi padi adalah dengan memanfaatkan potensi lahan rawa yang berada di pulau Kalimantan. Pengembangan lahan rawa memerlukan perencanaan, pengelolaan dan pemanfaatan yang tepat serta penerapan teknologi yang sesuai. Program SERASI (Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani) menjadi salah satu strategi pemerintah untuk mewujudkan kemandirian pangan di Indonesia melalui optimasi lahan rawa dan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas padi melalui penerapan input teknologi padi rawa serta perbaikan sarana dan prasarana. Oleh karena itu penelitian tentang tingkat penerapan teknologi dan pengaruhnya terhadap efisiensi usahatani padi rawa dapat menjadi indikator untuk mengukur dampak dari program SERASI, khususnya di Provinsi Kalimantan Selatan sebagai salah satu provinsi yang dijadikan lokasi dari program SERASI. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menganalisis tingkat penerapan teknologi PTT (Pengelolaan Tanaman Terpadu) dan pendapatan usahatani padi rawa pada petani program SERASI, 2) Menganalisis faktor – faktor yang memengaruhi tingkat penerapan teknologi PTT pada petani padi program SERASI, 3) Menganalisis tingkat efisiensi teknis, dan faktor-faktor yang mempengaruhi inefisiensi teknis usahatani padi rawa pada petani program SERASI. Sampel pada penelitian ini ditentukan secara sengaja (purposive). Lokasi penelitian adalah tiga desa di Kabupaten Barito Kuala. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 105 sampel petani padi yang mendapatkan bantuan program SERASI tahun 2019 dan dianalisis menggunakan metode scoring, model regresi tobit, fungsi produksi Cobb-Douglas, dan Stochastic Frontier Analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penerapan teknologi PTT pada petani padi program SERASI di Kabupaten Barito Kuala tergolong sedang, komponen teknologi yang tingkat penerapannya paling tinggi adalah pengolahan lahan dengan 96,43 persen. Sedangkan komponen teknologi yang tingkat penerapannya paling rendah yaitu sistem tanam dan jarak tanam dengan 40,23 persen. Pada dua kategori tingkat penerapan teknologi, total biaya dan pendapatan tidak menunjukkan perbedaan yang relatif besar. Nilai R/C atas biaya tunai dan total usahatani padi kategori tinggi lebih besar jika dibandingkan dengan usahatani padi kategori sedang. Nilai R/C usahatani padi kategori tinggi adalah sebesar 2,85 dan 2,32. Hasil pendugaan pengaruh tingkat penerapan teknologi terhadap pendapatan usahatani padi menunjukkan bahwa penerapan teknologi PTT tidak memberikan pengaruh yang signifikan secara statistik. Faktor – faktor yang memengaruhi tingkat penerapan teknologi PTT pada petani padi program SERASI di Kabupaten Barito Kuala secara positif dan signifikan adalah pendidikan formal petani, intensitas pertanaman dan luas lahan yang dikuasai petani. Rata – rata tingkat efisiensi teknis usahatani petani padi program SERASI di Kabupaten Barito Kuala adalah 74,49 persen dan cukup efisien secara teknis. Sedangkan variabel – variabel yang berpengaruh terhadap nilai efisiensi teknis adalah tingkat penerapan teknologi, umur petani dan pengalaman petani dalam berusahatani padi dan membuktikan bahwa tingkat penerapan teknologi PTT berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap tingkat efisiensi teknis petani. Tingkat penerapan teknologi PTT pada lokasi penelitian tergolong sedang. Komponen penerapan teknologi yang masih perlu dioptimalkan adalah pada sistem tanam jajar legowo dan penggunaan benih bermutu dan berlabel yang masih tergolong rendah penerapannya. Selain itu perlu adanya diskusi lebih lanjut antara petani dan penyuluh pertanian untuk mengubah kebiasaan budidaya petani dengan cara yang biasa petani kerjakan, karena terbukti tingkat penerapan teknologi mempengaruhi tingkat efisiensi teknis petani. Agar petani dapat menerapkan paket teknologi PTT dengan baik perlu perhatian lebih dari pemerintah. Seperti misalnya ketersediaan benih unggul dan dukungan alsintan seperti mesin tanam jajar legowo, sehingga dalam jangka panjang petani menjadi lebih termotivasi untuk menerapkan teknologi PTT sesuai dengan rekomendasi, tidak hanya mengikuti anjuran penerapan teknologi PTT selama ada program atau bantuan yang diberikan oleh pemerintah.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePenerapan Teknologi PTT pada Program SERASI dan Pengaruhnya terhadap Pendapatan dan Efisiensi Teknis Usahatani Padi Rawa di Kabupaten Barito Kualaid
dc.title.alternativeApplication of IPM Technology in the SERASI Program and Its Effect on Revenue and Technical Efficiency of Swamp Rice Farming In Barito Kuala Districtid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordtechnical efficiencyid
dc.subject.keywordlevel of technology applicationid
dc.subject.keywordstochastic frontier analysisid
dc.subject.keywordswamp riceid
dc.subject.keywordSERASIid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record