dc.description.abstract | Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak potensi. Potensi
Indonesia karena secara geologi, Indonesia mengalami pentahapan tektonik yang
kompleks sehingga selain menjadi daerah yang labil dan rawan bencana alam juga
menghasilkan rangkaian bentang alam yang indah dengan komposisi batuan yang
beragam dan menghasilkan kekayaan bahan mineral dan energi yang tak ternilai.
Hal tersebut merupakan potensi besar bagi Indonesia untuk dapat bersaing
memperebutkan pariwisata dunia dan meningkatkan devisa negara salah satunya
potensi pertambangan. Namun, Persoalan lingkungan yang terjadi umumnya
adalah rusaknya lahan karena tidak dilakukan reklamasi dengan benar pasca
pertambangan tersebut tutup.
Di Indonesia, pemerintah daerah yang telah mengupayakan daerahnya
menjadi kota wisata tambang adalah Kota Sawahlunto. Kawasan pertambangan
batubara Sawahlunto dan sekitarnya memiliki potensi yang dapat dikembangkan
sebagai kawasan Wisata Tambang namun belum dikelola dengan baik. Potensi
kawasan pertambangan batubara secara ekonomi dapat dikembangkan secara
produktif, jika dilakukan identifikasi geofisik, identifikasi sosial budaya dan
identifikasi sosial ekonomi. Tujuan penelitian ini menganalisis dan
mendeskripsikan objek wisata yang sudah dikembangkan dan yang berpotensi
dikembangkan di kawasan pertambangan dan bekas tambang di Sawahlunto.
Mengidentifikasi karakteristik, motivasi, preferensi dan tingkat kepuasan
wisatawan. Merumuskan model pengembangan wisata tambang untuk
penyusunan arahan rencana dan strategi pengembangan wisata tambang pada
kawasan pertambangan batubara Sawahlunto.
Metode analisis yang digunakan untuk menjawab tujuan tersebut adalah
analisis objek situs pertambangan dengan pembobotan skoring, analisis supply
dan demand serta dengan pendekatan sistem dinamik. Hasil penelitian jumlah
obyek wisata di Kota Sawahlunto sebanyak 21 obyek wisata. Terdiri atas 14
obyek wisata yang sudah berkembang dan 7 obyek wisata yang
berpotensi dikembangkan. Obyek wisata yang sudah berkembang yang paling
diminati wisatawan adalah Wisata Kandi. Obyek wisata yang berpotensi untuk
dikembangkan dan paling diminati adalah Tambang Sawahluwung.
Karakteristik wisatawan yaitu wisatawan didominasi oleh wisatawan muda
dan sebagian besar berasal dari Sawahlunto dan sekitarnya, rentang pengeluaran
untuk kegiatan rekreasi antara Rp 50.000 – Rp 300.000. Motivasi utama
mengunjungi kawasan wisata tambang Sawahlunto adalah liburan, bisnis dan
menikmati alam. Frekuensi wisatawan berkunjung ke Sawahlunto didominasi oleh
wisatawan yang lebih dari satu kali. Faktor-faktor utama yang mampu
meningkatkan kepuasan wisatawan berturut turut adalah : Kebersihan area wisata,
kemudahan alat transportasi dalam mencapai lokasi wisata, keindahan kawasan
wisata, tingkat kemurahan, ketersedian air dan perlindungan terhadap kawasan
konservasi tambang geologi.
Model pengembangan wisata tambang (mining tourism) pada kawasan
pertambangan batubara Sawahlunto yaitu dengan pengembangan wisatawan,
partisipasi masyarakat dan ekonomi. Pengembangan wisata tambang Sawahlunto
merupakan kegiatan wisata yang diarahkan kegiatan wisata yang tidak bersifat
mass tourism. Pengembangan dilakukan dengan skenario alternatif.
Arahan rencana pengembangan kawasan wisata di Kota Sawahlunto disusun
berdasarkan penggabungan dari 14 obyek wisata yang sudah berkembang dan 7
obyek wisata yang berpotensi untuk dikembangkan dalam tiga Satuan Kawasan
Wisata (SKW). Arahan strategi pengembangan wisata tambang pada kawasan
pertambangan batubara Sawahlunto yaitu dengan pengembangan produk wisata
dan fasilitas penunjang, peningkatan dan distribusi Jumlah wisatawan dan
partisipasi masyarakat dalam kegiatan pengembangan wisata. | id |