Show simple item record

dc.contributor.advisorPerwitasari, Raden Roro Dyah
dc.contributor.advisorSulistiawati, Erni
dc.contributor.authorWulandari, Sitti Aisyah May
dc.date.accessioned2022-04-05T07:06:05Z
dc.date.available2022-04-05T07:06:05Z
dc.date.issued2022-03-31
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/111511
dc.description.abstractEndoparasit dapat mempengaruhi dinamika populasi suatu hewan, dan dapat diinvestigasi berdasarkan faktor biologis dan lingkungan seperti jenis kelamin inang, kondisi kelompok, iklim, dan lain-lain. Namun, laporan mengenai endoparasit gastrointestinal pada Macaca nigra masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi diversitas dan intensitas endoparasit gastrointestinal (helminth dan protozoa), menganalisis korelasi faktor iklim terhadap intensitas endoparasit (helminth dan protozoa), menginvestigasi variabel jenis kelamin dan kelompok yang berbeda terhadap prevalensi endoparasit serta membandingkan keefektivan metode yang digunakan untuk mengidentifikasi endoparasit (helminth dan protozoa) pada M.nigra di Tangkoko, Sulawesi Utara. Sebanyak 80 sampel feses segar yang mewakili semua jenis kelamin dari dua kelompok terhabituasi telah dikumpulkan menggunakan teknik focal sampling. Pemeriksaan endoparasit menggunakan metode pemeriksaan langsung (0,9% NaCl, Iodine, Methylene blue) dan metode pengapungan dengan teknik McMaster. Hasil menunjukkan 78 dari 80 sampel terinfeksi satu hingga beberapa jenis endoparasit sekaligus. Total 15 taksa endoparasit yang ditemukan dengan 93,75% (75/80) sampel positif protozoa (Balantidium sp, Entamoeba sp, Giardia sp, dan Isospora sp), dan 88,75% (71/80) positif cacing (Ancylostoma sp, Strongyloides sp, Haemonchus sp, Trichuris sp, Trichostrongylus sp, Ascaris sp, Diphyllobothrium sp, Echinococcus sp, Hymenolepis sp, Schistosoma japonicum dan Schistosoma mekongi). Kelimpahan protozoa lebih tinggi daripada cacing, meskipun kelompok cacing menunjukkan jumlah takson (11) lebih banyak. Suhu rata-rata dan curah hujan bulanan secara signifikan tidak mempengaruhi jumlah endoparasit (EPG) pada masing-masing inang. Prevalensi ditemukan cenderung lebih tinggi pada M.nigra betina dibanding jantan terkait perbedaan perilaku. Kelompok dengan jumlah individu yang lebih banyak memiliki prevalensi endoparasit yang lebih tinggi. Efektivitas metode yang digunakan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Penggunaan metode non-invasif manapun masih efektif untuk memeriksa keberadaan endoparasit pada M.nigra secara berkala. Secara keseluruhan, penelitian ini mengkonfirmasi keberadaan dan keragaman endoparasit gastrointestinal yang cukup tinggi di M.nigra, informasi ini dapat membantu untuk memahami dinamika transmisi intra maupun interspesies, potensi zoonosis, dan mempertimbangkan kebijakan konservasi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleEndoparasit gastrointestinal pada monyet jambul hitam sulawesi (Macaca nigra) di KPHK Tangkokoid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordendangered speciesid
dc.subject.keywordendoparasit gastrointestinalid
dc.subject.keywordMacaca nigraid
dc.subject.keywordPrevalensiid
dc.subject.keywordUji McMasterid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record