Show simple item record

dc.contributor.advisorSjaiful Nazli, Rizal Sjarief
dc.contributor.advisorSuroso, Arif Imam
dc.contributor.advisorPrasetio, Eko Agus
dc.contributor.advisorArkeman, Yandra
dc.contributor.authorYuana, Rivira
dc.date.accessioned2022-04-05T04:34:51Z
dc.date.available2022-04-05T04:34:51Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/111505
dc.description.abstractPergeseran paradigma dari inovasi yang bersifat tertutup menjadi terbuka telah diterapkan pada kolaborasi yang luas antar perusahaan besar dan kecil, pusat penelitian dan lembaga lainnya. Sebagai tambahan, aktivitas inovasi perusahaan yang saat ini muncul ke permukaan secara alami bersifat lebih tersebar, lintas disiplin, lintas batas, lintas lembaga, dan lintas waktu. Dengan kata lain, inovasi terbuka menjadi konsep kerjasama interdisplin yang terpadu, penciptaan nilai bersama, penanaman ekosistem inovasi, pelepasan teknologi yang sangat pesat dan fokus pada adopsi inovasi. Perusahaan digital harus mempertahankan keuntungan daya saing berkelanjutan selama era disrupsi. Pergeseran perilaku konsumen dan transformasi digital telah memaksa perubahan proses bisnis. Dengan demikian, tujuan penelitian kami adalah (1) menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi kolaborasi inovasi terbuka antar perusahaan digital; (2) menganalisa kaitan antara strategi perusahaan dan aktivitas inovasi terbuka; (3) memformulasikan sebuah inovasi model bisnis sebagai strategi yang tepat untuk mengimplementasikan kolaborasi inovasi terbuka demi mempertahankan pertumbuhan perusahaan digital. Penelitian menggunakan metode gabungan kuantitatif (ISM, SD) dan kualitatif (SD) Model bisnis dinamik (DBM) antar perusahaan digital di Indonesia-sebagai model bisnis inovasi terbuka yang diusulkan merupakan kebaharuan yang signifikan pada penelitian ini, termasuk semua peubah yang divalidasi kepada pertimbangan pakar dan studi empirik. DBM memberikan pandangan sistematis untuk mengidentifikasi dan menganalisa hubungan sebab akibat antara elemen inti dari model bisnis yang dikaitkan dengan peubah-peubah kapabilitas dinamik dan inovasi terbuka. DBM juga mensimulasikan bagaimana peubah penting inovasi terbuka memperkuat kinerja perusahaan sepanjang waktu dengan membandingkan penghasilan perusahaan sebelum dan sesudah mengimplementasikan inovasi terbuka. DBM adalah model yang merepresentasikan inovasi terbuka dan model bisnis dalam konteks kapabilitas dinamik. DBM melibatkan empat faktor dari model bisnis dan inovasi terbuka. Faktor tersebut adalah penghasilan, proposisi nilai, mitra kunci, dan pembagian properti intelektual. Implementasi inovasi terbuka menunjukkan pertumbuhan penghasilan yang lebih signifikan dari simulasi DBM dibandingkan perusahaan tanpa implementasi inovasi terbuka. Tidak ada perbedaan yang signifikan pada perusahaan yang menggunakan inovasi terbuka atau tidak selama tahap awal. Akan tetapi, kesuksesan inovasi terbuka membutuhkan waktu sampai dua atau tiga tahun untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan dengan adanya transformasi budaya perusahaan. Indikator kinerja yang naik adalah pertumbuhan penghasilan secara eksponensial. Oleh karenanya, inovasi adalah faktor kunci bagi kelangsungan bisnis dan kekuatan penggerak utama bagi perkembangan bisnis berkelanjutan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleThe Open Innovation Business Model in Indonesia Digital Technology-Based Industriesid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordInovasi Terbukaid
dc.subject.keywordISMid
dc.subject.keywordModel Bisnisid
dc.subject.keywordSDid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record