Rekayasa Media Tumbuh Tanaman "Zeoponik": Pengaruh Komposisi dan Dosis Pupuk untuk Pertumbuhan Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.)
Date
2022Author
Windarni, Retno
Suwardi, Suwardi
Suryaningtyas, Dyah Tjahyandari
Metadata
Show full item recordAbstract
Salah satu permasalahan media tumbuh tanaman (MTT) saat ini adalah daya hantar listrik (DHL) yang dapat melonjak tinggi ketika pupuk ditambahkan ke dalam MTT. Untuk mengatasi hal tersebut, dapat dilakukan dengan menambahkan bahan yang memiliki nilai kapasitas tukar kation (KTK) tinggi seperti seperti zeolit. Zeoponik adalah MTT yang dibuat dari bahan dasar zeolit yang dikombinasikan dengan kompos dan bahan tambahan lain, yang dalam penelitian ini menggunakan arang sekam (As), cocopeat (Cp), dan serbuk gergaji (Sg). Dengan nilai KTK yang tinggi, Zeoponik diharapkan mampu mempertahankan DHL tetap rendah sehingga tanaman tetap tumbuh dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan komposisi dan dosis pupuk yang tepat untuk pertumbuhan tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.). Rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing faktor terhadap respon pertumbuhan tanaman yang meliputi tinggi, jumlah daun, bobot basah dan bobot kering pada umur 28 hari setelah transplanting (HST). Faktor pertama berupa komposisi Zeoponik yang merupakan campuran antara zeolit ukuran 1 mm (Z1) dan 5 mm (Z5), kompos (K), dan ketiga bahan tambahan dengan perbandingan 1:1:1 (v/v). Dengan demikian diperoleh enam komposisi Zeoponik yaitu: Z1KAs, Z5KAs, Z1KCp, Z5KCp, Z1KSg, dan Z5KSg. Faktor kedua berupa dosis pupuk NPK (16:16:16) yang ditambahkan dalam Zeoponik (P1, P2, P3 dan P4), yaitu 0, 0,5, 1, dan 1,5 g L-1. Analisis sifat fisik dan kimia Zeoponik dilakukan pada masing masing perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi zeolit ukuran 5 mm, kompos, dan arang sekam merupakan formula yang paling baik dan pemberian pupuk NPK (16:16:16) sebanyak 1,5 g L-1 merupakan dosis yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman cabai merah. Kata kunci: daya hantar listrik, kapasitas tukar kation, media tumbuh tanaman, zeolit, Zeoponik. One of the current problems of plant growing media (PGM) is electrical conductivity (EC) which may increase sharply when fertilizer is added to PGM. To overcome this, it can be done by using material that can increase the cation exchange capacity (CEC) such as zeolite. Zeoponic is a PGM made from zeolite as a base material combined with compost and other additives, which in this study used husk charcoal (As), cocopeat (Cp), and sawdust (Sg). With a high CEC value, Zeoponic is expected to be able to maintain a low EC so that plants can grow well. This study aims to determine the appropriate Zeoponic composition and the fertilizer dosage for red chili (Capsicum annuum L.) growth. A factorial completely randomized design (CRD) with two factors was used to analyze the effect of each factor on plant growth responses including plant height, number of leaves, fresh and dry weight at 28 days after transplanting (DAT). The first factor was Zeoponic composition which consisted of a mixture of zeolite with two different size, 1 mm (Z1) and 5 mm (Z5), compost (K), and the three other additives in a ratio of 1:1:1 (v/v), thus obtaining six Zeoponic compositions (Z1KAs, Z5KAs, Z1KCp, Z5KCp, Z1KSg, and Z5KSg). The second factor was a dose of NPK fertilizer (16:16:16) which was added into Zeoponic (P1, P2, P3 and P4), namely 0, 0.5, 1, and 1.5 g L 1 . Analysis of physical and chemical properties were performed for each treatment. The results showed that a mixture of 5 mm zeolite, compost and husk charcoal provided the best formula and the application of NPK (16:16:16) fertilizer as much as 1.5 g L-1 was the best dose for the red chili growth. Keywords: electrical conductivity, cation exchange capacity, plant growing media, zeolite, Zeoponic.