Model Pelayanan Angkutan Umum Penumpang Berbasis Jalan yang Berkelanjutan di Kawasan Perkotaan (Studi Kasus di Kota Bogor).
Date
2022Author
Iman, Moh. Nurul
Sitorus, Santun R. P.
Machfud
Poerwo, I.F. Poernomosidhi
Metadata
Show full item recordAbstract
Transportasi berbasis jalan merupakan tulang punggung transportasi untuk
mengelola permintaan perjalanan orang di kawasan Kota Bogor yang terus
meningkat. Namun angkutan umum yang ada di Kota Bogor menunjukkan kinerja
pelayanan yang masih buruk. Bahkan sistem angkutan umum massal (SAUM)
dengan Bus Rapid Transit (BRT) juga masih belum memadai bahkan tidak
beroperasi dalam jangka waktu yang lama. Kondisi angkutan umum penumpang
tersebut menjadi kurang menarik bagi para pengguna kendaraan pribadi (mobil dan
sepeda motor) karena tidak memberikan tipe pelayanan sesuai yang mereka
inginkan. Lebih lanjut kondisi tersebut menimbulkan dampak negatif kerugian
secara ekonomi dan mengancam keberlanjutan angkutan umum tersebut. Kondisi
tersebut memerlukan upaya tepat dan holistik dan memerluan kajian untuk
membantu menentukan kebijakan secara tepat.
Penelitian tentang model pelayanan angkutan umum penumpang berbasis
jalan yang berkelanjutan di kawasan Kota Bogor pada Trayek 01A dan 03 ini
dilakukan dengan tujuan umum merumuskan strategi kebijakan yang tepat guna
memperbaiki kinerja pelayanan angkutan umum, meningkatkan efisiensi ekonomi
dan lebih berkelanjutan. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan tujuan khusus
yang harus dicapai yaitu : 1) menganalisis kondisi saat ini kinerja pelayanan dan
efisiensi ekonomi angkutan umum penumpang sebagai bahan pertimbangan dalam
perbaikan pelayanan angkutan umum penumpang, 2) menganalisis keberlanjutan
untuk menentukan faktor yang memerlukan penanganan agar angkutan umum
penumpang menjadi lebih berkelanjutan, 3) merancang model untuk analisis dalam
membantu menentukan strategi kebijakan guna memperbaiki kinerja pelayanan,
efisiensi ekonomi, dan keberlanjutan angkutan umum penumpang tersebut, dan 4)
merumuskan strategi kebijakan pelayanan angkutan umum penumpang berbasis
jalan di kawasan Kota Bogor. Penelitian ini menggunakan beberapa metode, yaitu
metode deskriptif berdasarkan hasil analisis data lapangan sedangkan data sekunder
digunakan untuk analisis kondisi saat ini, kinerja pelayanan dan efisiensi ekonomi.
Pendekatan multidimensional scalling (MDS) menggunakan Rap-rbptrans (Rapid
Appraisal of Road Based - Public Transportation) modifikasi dari Rapfish sebagai
analisis status keberlanjutan sumberdaya yang dikembangkan oleh Fisheries Centre,
UBC-Canada digunakan untuk menganalisis keberlanjutan angkutan umum
penumpang. Model simulasi system dynamic digunakan untuk membantu
merumuskan strategi kebijakan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kinerja pelayanan angkutan umum
penumpang pada jaringan Trayek 03 dan 01A kondisi existing umumnya masih
belum memenuhi standar operasi, dan terdapat indikator-indikator yang masih
belum memenuhi standar pelayanan. Secara ekonomi terdapat kerugian (inefisiensi)
pelayanan jasa angkutan umum penumpang tersebut yaitu nilai waktu perjalanan
sebesar Rp. 40.475,26 per kendaraan per hari untuk Trayek 03 dan Rp. 3.656,19 per
kendaraan per hari untuk Trayek 01A, serta biaya operasi kendaraan sebesar Rp.
100.553,55 per kendaraan per hari untuk Trayek 03 dan Rp. 14,034.47 per
kendaraan per hari untuk Trayek 01A. Kerugian ekonomi ini akibat masih lamanya
waktu perjalanan angkutan umum penumpang tersebut. Kecepatan perjalanan yang
lambat berdampak pada tingginya biaya operasi kendaraan dan nilai waktu
perjalanan angkutan umum penumpang. Tingkat keberlanjutan angkutan umum
penumpang pada umumnya tergolong kecil berkisar dari tidak berkelanjutan sampai
cukup berkelanjutan sehingga belum dapat dikategorikan berkelanjutan. Terdapat
15 atribut sensitif (leverage attributes) terdiri dari 4 pada dimensi ekonomi, 2 pada
dimensi sosial, 4 pada dimensi lingkungan dan 5 pada dimensi kinerja pelayanan.
Simulasi dan analisis dilakukan untuk tiga skenario yaitu pelayanan angkutan
umum dengan mobil bus kecil kategori-1 (skenario-1), mobil bus kecil kategori-2
(skenario-2), dan mobil bus sedang (skenario-3). Hasil simulasi dan analisis bahwa
perbaikan-perbaikan pelayanan jasa angkutan umum dengan tiga skenario
menggunakan Bus Rapid Transit (BRT) dapat memberikan output yang lebih baik
dibanding dengan tidak melakukan perbaikan (kondisi existing). Analisis terhadap
output model dilakukan terhadap indikator-indikator: peningkatan pendapatan
operasi, tingkat keuntungan operasi, pengurangan kemacetan lalu lintas,
penghematan nilai waktu perjalanan, kontribusi sektor angkutan jalan terhadap
PDRB, tingkat konsumsi energi kendaraan bermotor, dan dampak emisi kendaraan
bermotor. Hasil analisis bahwa skenario-3 pelayanan angkutan umum dengan
menggunakan bus sedang mempunyai skor tertinggi baik pada Trayek 03 maupun
Trayek 01A. Oleh karena itu skenario-3 pelayanan angkutan umum menggunakan
jenis bus sedang berikut spesifikasinya merupakan skenario yang dipandang paling
baik dibanding skenario lainnya untuk Trayek 03 maupun Trayek 01A. Adapun
skenario-2 yaitu pelayanan dengan menggunakan bus kecil (kategori-2) sebagai
skenario terbaik kedua, dan skenario-1 yaitu pelayanan menggunakan bus kecil
(kategori-1) sebagai skenario terbaik ketiga. Hasil analisis merupakan strategi
kebijakan agar pelayanan angkutan umum pada jaringan trayek utama Trayek 03
dan Trayek 01A menjadi lebih berkelanjutan.