Pemetaan Tingkat Kerawanan Pencurian Kayu Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) di KPH Saradan
Timber Theft Vulnerability Mapping Level using Geographic Information Systems (GIS) in KPH Saradan
Abstract
Pencurian kayu di KPH Saradan Perum Perhutani menempati urutan keempat
tertinggi di Divisi Regional Jawa Timur. Kondisi tersebut menuntut adanya
informasi yang cepat, tepat, dan akurat serta mencakup wilayah yang luas untuk
membantu dalam memformulasikan kebijakan perencanaan program pengelolaan
hutan. Tujuan dari penelitian ini ialah membuat peta tingkat kerawanan pencurian
kayu di KPH Saradan serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
pencurian kayu di KPH Saradan. Pencurian kayu di KPH Saradan disebabkan oleh
dua faktor yaitu faktor biofisik dan faktor sosial ekonomi. Faktor biofisik berupa
jarak petak dari jalan, jarak petak dari pemukiman, kemiringan lereng dan kelas
umur (KU) mempengaruhi kejadian pencurian kayu sebesar 71%, sedangkan
sisanya sebesar 29% dipengaruhi faktor lain yaitu faktor sosial ekonomi masyarakat
yang terdiri tingkat pendidikan dan jenis mata pencaharian masyarakat. Pemetaan
tingkat kerawanan pencurian kayu di KPH Saradan terbagi menjadi 3 yaitu tingkat
kerawanan rendah seluas 4 200 ha (11.19%), tingkat kerawanan sedang seluas 23
300.57 ha (62.07%) dan tingkat kerawanan tinggi seluas 10 038.01 ha (26.74%).
Daerah yang memiliki tingkat kerawanan yang paling tinggi ialah BH Rejuno dan
yang tingkat kerawanannya paling rendah ialah BH Jatiketok.
Collections
- UT - Forest Management [3063]