Show simple item record

Durability and Finishing Properties of Modified Red Jabon Wood with Double Impregnation of Boron and Citric Acid and Heating

dc.contributor.advisorPriadi, Trisna
dc.contributor.authorPutra, Guruh Sukarno
dc.date.accessioned2022-03-09T15:06:28Z
dc.date.available2022-03-09T15:06:28Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/111325
dc.description.abstractKayu jabon merah merupakan jenis kayu cepat tumbuh yang memiliki keawetan yang rendah. Kualitas kayu jabon merah dapat ditingkatkan dengan teknik modifikasi kayu diantaranya yaitu impregnasi bahan kimia dan perlakuan pemanasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sifat keawetan dan finishing kayu jabon merah setelah diberi perlakuan impregnasi senyawa boron, asam sitrat (AS), dan pemanasan. Bahan kimia yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah asam borat, boraks, campuran asam borat-boraks (1:1), dan asam sitrat. Suhu yang digunakan untuk pemanasan adalah 80 ºC dan 160 ºC. Pengujian sifat keawetan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah ketahanan dari jamur pelapuk putih (Schizophyllum commune), jamur pelapuk coklat (Tyromyces palustris), rayap kayu kering (Cryptotermes cynocephalus), rayap tanah (Coptotermes curvignathus) skala laboratorium, dan uji keawetan di lapangan (field test). Pengujian sifat finishing yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kekasaran permukaan dan sudut kontak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa impregnasi senyawa boron terutama asam borat meningkatkan ketahanan kayu jabon merah dari jamur pelapuk putih dan jamur pelapuk coklat. Peningkatan ketahanan kayu jabon merah dari rayap kayu kering dan rayap tanah juga terjadi setelah impregnasi senyawa boron terutama asam borat, walaupun secara statistik tidak nyata. Impregnasi asam sitrat pada umumnya menurunkan keawetan kayu dari jamur pelapuk putih dan jamur pelapuk coklat, kecuali pada kayu yang sebelumnya diimpregnasi boraks yang menghasilkan kehilangan berat yang lebih kecil. Impregnasi asam sitrat juga sangat sedikit meningkatkan ketahanan kayu dari rayap kayu kering pada kayu yang sebelumnya diimpregnasi asam borat dan boraks. Pemanasan 160 °C pada umumnya cenderung meningkatkan ketahanan kayu dari jamur pelapuk dan rayap kayu kering, walaupun secara statistik belum nyata. Impregnasi senyawa boron meningkatkan kekasaran permukaan namun agak menurun setelah penambahan asam sitrat terutama pada perlakuan asam borat dan boraks, kecuali pada kayu yang sebelumnya diimpregnasi campuran asam boraks-boraks yang menghasilkan kekasaran yang lebih tinggi. Kekasaran permukaaan juga semakin menurun seiring dengan meningkatnya suhu pemanasan. Kekasaran yang lebih tinggi akan menghasilkan daya lekat bahan finishing yang lebih baik. Impregnasi senyawa boron terutama boraks dan campuran asam borat-boraks meningkatkan keterbasahan kayu jabon merah yang dinyatakan dengan nilai K yang lebih tinggi dari kayu kontrol. Impregnasi asam sitrat juga umumnya meningkatkan nilai K yang artinya semakin cepat mengalami proses pembasahan. Nilai K semakin menurun seiring dengan meningkatnya suhu pemanasan. Keterbasahan yang tinggi mengindikasikan proses aplikasi yang lebih mudah dan daya lekat bahan finishing yang lebih baik.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleKeawetan dan Sifat Finishing Kayu Jabon Merah Terimpregnasi Bertingkat Senyawa Boron dan Asam Sitrat serta Pemanasanid
dc.titleDurability and Finishing Properties of Modified Red Jabon Wood with Double Impregnation of Boron and Citric Acid and Heating
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordboronid
dc.subject.keywordcitric acidid
dc.subject.keyworddurabilityid
dc.subject.keywordfinishing propertiesid
dc.subject.keywordheatingid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record