Model Pengelolaan Ekosistem Pesisir untuk Pariwisata Berkelanjutan Berbasis Kawasan Ekonomi Khusus (Studi Kasus: KEK Tanjung Lesung Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten).
Date
2022Author
Mulyawati, Lilis Sri
Adrianto, Luky
Soewardi, Kadarwan
Susanto, Handoko Adi
Metadata
Show full item recordAbstract
Wilayah pesisir sebagai sebuah ekosistem yang didalamnya terdapat berbagai
aktivitas yang menjadi satu kesatuan yang unik dan menarik termasuk pariwisata
dengan segala atraksinya. Aktivitas pariwisata pesisir yang memanfaatkan
sumberdaya alam sebagai daya tariknya dapat menjadi modal dalam
mengembangkan sebuah kawasan wisata dengan konsep keterpaduan darat dan
laut. Dengan menggunakan perspektif social ecologycal system (SES), pengelolaan
pariwisata merupakan sebuah sistem yang terpadu dari ekosistem dan manusia
dengan melihat adanya hubungan timbal balik antara keduanya. Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK) Tanjung Lesung di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten
memiliki luas 1500 Ha, berada di wilayah pesisir dan ditetapkan sebagai zona
pariwisata memiliki potensi yang besar menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru
untuk Banten bagian selatan.
Aspek-aspek ekologi, sosial dan ekonomi kawasan pesisir dengan
kompleksitas yang tinggi terus berubah secara dinamis sehingga dalam konteks
keberlanjutan SES harus benar-benar diperhitungkan termasuk berbagai kebijakan
yang memiliki kerentanan dalam implementasinya. Kompleksitas pengelolaan
pesisir yang akan dihadapi KEK Tanjung Lesung sebagai zona pariwisata di masa
yang akan datang perlu diantisipasi dengan mengetahui faktor-faktor drivers,
pressure, state, impact, response, dalam pengembangannya. Dari hasil analisis
DPSIR diperoleh bahwa faktor drivers yang dapat mendorong KEK berkembang
yaitu jumlah obyek dan daya tarik wisata (ODTW), jumlah wisatawan, jumlah
penduduk, aksesibilitas, informasi dan promosi, tax insentive dan kemudahan
investasi. Dalam membangun KEK sebagai zona wisata yang harus dikendalikan
sebagai pressure yaitu limbah pariwisata, pembangunan infrastuktur, pembangunan
hotel dan atraksi wisata. Sementara itu perilaku masyarakat, potensi pencemaran
dan rusaknya terumbu karang, potensi degradasi ekosistem dan berubahnya bentang
alam serta kondisi sosial masyarakat merupakan state yang perlu dikelola oleh
stakeholders yang terkait dengan KEK. Pembangunan pariwisata di KEK
memberikan impact terhadap ekologi, sosial seperti penurunan kualitas lingkungan
dan SDA, peningkatan pendapatan dan perubahan perilaku masyarakat. Sebagai
response dari kondisi pendorong, tekanan dan dampak maka pemerintah perlu
melakukan upaya terintegrasi dalam membuat kebijakan yang implemantatif dan
mewujudkan Integrated Coastal Management (ICM). ... dst...
Collections
- DT - Fisheries [725]