Analisis Konflik Orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis) dan Persepsi Masyarakat di Empat Desa Kecamatan Sipirok, Sumatera Utara
Date
2020Author
Yullyyanto, Dona Rendra Maulidini Praja
Putro, Haryanto R
Kuswanda, Wanda
Metadata
Show full item recordAbstract
Aktivitas makan orangutan tapanuli di kebun masyarakat menimbulkan
keresahan dan memicu terjadinya konflik. Mengetahui nilai kerugian ekonomi
masyarakat dan memahami persepsi masyarakat terhadap konflik orangutan
tapanuli dapat digunakan untuk memilih sistem insentif yang tepat dan
mengembangkan strategi pengelolaan yang efektif terhadap konflik orangutan
tapanuli dan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
kerugian masyarakat akibat konflik dengan orangutan tapanuli dan
mengidentifikasi persepsi masyarakat terhadap konflik orangutan tapanuli.
Metode yang digunakan selama penelitian adalah wawancara terstruktur dengan
kuesioner, pengamatan deskriptif, dan studi pustaka. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kerugian masyarakat akibat konflik dengan orangutan
tapanuli beragam antar desa dan berbeda dengan konflik spesies satwa liar lain di
kebun, kerugian akibat konflik orangutan tapanuli hanya terjadi di Desa Aek
Batang Paya (Rp1.370.000,00 per pohon), kerugian tersebut lebih rendah dari
kerugian masyarakat yang hanya berkonflik dengan jenis satwa liar lain atau yang
berkonflik orangutan tapanuli dan satwa liar lain. Persepsi masyarakat berada
pada katagori baik, diindikasikan oleh tingginya tingkat penerimaan masyarakat
terhadap kerugian akibat konflik orangutan tapanuli. Sistem insentif yang tepat
dalam pelestarian orangutan tapanuli antara lain mengembangkan ekowisata
berbasis atraksi orangutan dan peningkatan produk lokal lainnya.