| dc.contributor.advisor | Sulistyono, Eko | |
| dc.contributor.advisor | Susanti, Zuziana | |
| dc.contributor.author | Hikmah, Zaqiah Mambaul | |
| dc.date.accessioned | 2022-02-02T13:09:20Z | |
| dc.date.available | 2022-02-02T13:09:20Z | |
| dc.date.issued | 2022 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/110954 | |
| dc.description.abstract | Prioritas pembangunan pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan
nasional semakin meningkat seiring peningkatan jumlah penduduk. Peningkatan
produksi padi salah satunya dengan penggunaan pupuk anorganik, namun
penggunaan yang terus menerus memicu terjadinya degradasi lahan dan air. Pupuk
organik merupakan salah satu solusi untuk memperbaiki kondisi tersebut.
Penelitian bertujuan untuk menganalisis perbedaan morfofisiologi dan efisiensi
pemakaian air padi Inpari 33 pada pemupukan anorganik dan organik. Penelitian
dilaksanakan pada bulan Juli - Desember 2020 di IP2TP Sukamandi Balai Besar
Penelitian Tanaman Padi Subang Jawa Barat. Rancangan percobaan yang
menggunakan Split Plot design dangan tiga ulangan. Petak utama adalah pupuk
anorganik yang terdiri dari perlakuan tanpa NPK (kontrol), tanpa N (PK), tanpa K
(NP), tanpa P (NK) dan NPK. Anak petak yaitu pupuk organik terdiri dari pupuk
kandang sapi (pukan), kompos jerami dan tanpa organik. Hasil percobaan
menunjukkan perlakuan pupuk anorganik tanpa P, tanpa K dan NPK meningkatkan
pertumbuhan jumlah anakan sebesar 44-49%, nilai SPAD 6,9-10,98%, produksi 23-
51% dibandingkan perlakuan tanpa pupuk NPK dan tanpa N. Perlakuan pupuk
anorganik tidak mempengaruhi laju fotosintesis namun mempengaruhi konduktansi
stomata dan serapan hara. Efisiensi pemakaian air tertinggi yaitu 1,17 g gabah L-1
pada perlakuan tanpa P. Aplikasi pupuk organik belum mampu meningkatkan
pertumbuhan, hasil, fotosintesis dan efisiensi penggunaan air. Konduktansi stomata
dapat ditingkatkan dengan aplikasi pukan. Kebutuhan air konsumtif rata-rata
tanaman padi selama penelitian adalah 469,48 mm dengan koefisien
evapotranspirasi rata-rata sebesar 1,18. Interaksi pupuk anorganik dan organik
mempengaruhi jumlah anakan, jumlah malai per rumpun, berat 1000 butir, serapan
hara dan total evapotranspirasi. Penambahan pupuk kandang sapi sangat
mempengaruhi jumlah anakan dan total evapotranspirasi pada perlakuan tanpa
pupuk P. Penambahan bahan organik baik pupuk kandang maupun kompos jerami
dapat mengurangi laju evaporasi dari dalam tanah. Kondisi tanaman yang tidak di
pupuk P maka penambahan bahan organik dapat meningkatkan serapan hara P pada
tanaman untuk tanah dengan karakteristik kandungan P potensial sedang sampai
tinggi. Perlakuan kompos jerami mempunyai nilai efisiensi agronomis nitrogen
mencapai 13,66. | id |
| dc.description.abstract | The priority of agricultural development is to supply national food in line with
the increasing population. One of the ways to enhance rice production is to apply
inorganic fertilizers, but the application of inorganic fertilizer in the long term
causes soil and water degradation. The organic fertilizer would restore the soil
condition. This research aims to determine differences in morphology rice Inpari
33 and water use efficiency in treatments inorganic and organic fertilization. The
research was conducted from July to December 2020 in IP2TP Sukamandi,
Indonesian Center for Rice Research, Subang-West Java. The treatments were Split
Plot Design with three replications. The main plot was inorganic fertilizers, namely
no application fertilizer of NPK, N, K, P, and NPK fertilizer. Sub-plots were organic
fertilizers consisting of manure, straw compost, and non-organic fertilizers. The
research result showed that inorganic fertilizers increased the number of tillers by
44-49%, SPAD value 6,9-10,98%, rice production 23-51%, water use efficiency
1.17% on minus P treatment. The treatment of inorganic fertilizers did not affect
the rate of photosynthesis but did affect stomatal conductance and nutrient uptake.
The highest efficiency of air use was 1.17 g of L-1 grain in the treatment without P.
The application of organic fertilizers had not increased growth, yield,
photosynthesis and water use efficiency. The application of fertilizers can increase
stomata conductance. The average consumptive water requirement of rice plants
during the study was 469.48 mm, with an average evapotranspiration coefficient of
1.18. The interaction of inorganic and organic fertilizers affected the number of
tillers, number of panicles per clump, weight of 1000 grains, nutrient uptake and
total evapotranspiration. The addition of cow manure greatly affected the number
of tillers and total evapotranspiration in the treatment without P fertilizer. The
addition of organic matter, both manure and straw compost, could reduce the rate
of evaporation from the soil. In the condition of plants that are not fertilized with P,
organic matter can increase the uptake of P nutrients in plants for soils with
moderate to high potential P content. The treatment of straw compost had an
agronomic nitrogen efficiency value of 13.66. | id |
| dc.description.sponsorship | Dipa 2020 Balai Besar Penelitian Tanaman Padi | id |
| dc.language.iso | id | id |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.title | Respon Morfofisiologi dan Kebutuhan Air Konsumtif Tanaman Padi pada Pupuk Anorganik dan Organik | id |
| dc.title.alternative | Respon Morphophysiology and Consumptif Water Requirement of Paddy at Anorganik and Organik Fertilizer | id |
| dc.type | Thesis | id |
| dc.subject.keyword | compost | id |
| dc.subject.keyword | evapotranspiration | id |
| dc.subject.keyword | photosynthesis | id |
| dc.subject.keyword | manure | id |
| dc.subject.keyword | stomata conductance | id |