Show simple item record

dc.contributor.advisorSiregar, Hermanto
dc.contributor.advisorRatnawati, Anny
dc.contributor.advisorM.Juhro, Solikin
dc.contributor.authorKuantan, Dhaha Praviandi
dc.date.accessioned2022-02-02T00:28:36Z
dc.date.available2022-02-02T00:28:36Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/110935
dc.description.abstractSecara historis, pertumbuhan investasi korporasi Indonesia relatif tertinggal jika dibandingkan dengan negara kawasan. Ketertinggalan investasi Indonesia tersebut diyakini terkait dengan tingkat partisipasi yang rendah suatu negara dalam GVC.Dengan konstruksi tersebut, penelitian ini dibagi ke dalam empat pembahasan untuk menjawab empat tujuan penelitian. Pembahasan yang pertama adalah perilaku investasi korporasi secara global terkait dengan tingkat partisipasinya dalam GVC dengan metode Generalized Method of Moments (GMM). Pembahasan kedua, terkait upaya meningkatkan investasi negara berbasis komoditas dengan metode Threshold Autoregressive (TAR). Yang ketiga, difokuskan pada studi kasus Indonesia, terkait implikasi shock COVID-19 terhadap GVC menggunakan pendekatan analisis granular. Yang keempat, implikasi dari perilaku investasi korporasi tersebut akan berdampak pada kelembagaan ekonomi. Hasil analisis menunjukan bahwa variabel CAPEX yang mempengaruhi negara-negara akan sangat terkait dengan tingkat partisipasinya dalam GVC. Terdapat beberapa variabel yang secara homogen mempengaruhi seluruh negara seperti CAPEX pada periode sebelumnya, nilai penjualan, dan nilai tukar. Sementara terdapat beberapa faktor yang hanya mempengaruhi negara dengan tingkat partisipasi tertentu dalam GVC, yaitu perkembangan harga komoditas, tingkat keberhutangan, kondisi makro-keuangan, dan nilai pasar. Penelitian ini juga menemukan bahwa terdapat hubungan non linear antar beberapa variabel. terkait dengan perbedaan rezim kondisi makro-keuangan, nilai tukar, pertumbuhan penjualan dan pertumbuhan harga komoditas. Dalam hal ini, misalnya, pada kondisi makro-keuangan yang ketat; kebijakan otoritas untuk melakukan pengelolaan permintaan tidak akan banyak membantu CAPEX. Hasil analisis juga menemukan bahwa korporasi di Indonesia memiliki kerentanan pemenuhan bahan baku terutama berasal dari ketergantungan GVC yang sangat tinggi terhadap suatu negara seperti China. Apabila terdapat shock pada sumber bahan baku seperti pada saat pandemi, menimbulkan permasalahan dalam produksi di dalam negeri. Dalam konteks strategi ekonomi kelembagaan ekonomi diperlukan kebijakan untuk mengurangi ketergantungan terhadap baku tersebut melalui transformasi industri.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePerilaku Investasi Korporasi di Negara berdasarkan Tingkat Partisipasi dalam Global Value Chainid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordcapital expenditureid
dc.subject.keywordfirm investmentid
dc.subject.keywordglobal value chainid
dc.subject.keywordcorporate investmentid
dc.subject.keywordthresholdid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record