Show simple item record

dc.contributor.advisorSuryaningtyas, Dyah Tjahyandari
dc.contributor.advisorWidyastuti, Rahayu
dc.contributor.authorSirait, Angelin Septitania
dc.date.accessioned2022-02-01T07:15:03Z
dc.date.available2022-02-01T07:15:03Z
dc.date.issued2022-01-31
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/110914
dc.description.abstractKeberadaan fauna tanah sangat penting bagi keseimbangan suatu ekosistem tanah. Fauna tanah merupakan salah satu penyusun ekosistem yang berperan dalam membantu proses dekomposisi bahan organik dan perbaikan sifat tanah. Fauna tanah memanfaatkan lingkungan tanah baik secara biotik maupun abiotik sebagai tempat daur hidupnya. Aktivitas manusia seperti pertanian, pertambangan, reklamasi dapat memengaruhi kelimpahan dan keanekaragaman fauna tanah melalui perubahan pada faktor-faktor lingkungan. Sebagian Kawasan Gunung Hawu-Pabeasan di Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat merupakan daerah tambang yang berada pada formasi Rajamandala yang antara lain tersusun dari satuan batugamping. Penambangan batugamping di daerah penelitian dilakukan pada lahan akses terbuka (LAT) yaitu lahan yang mudah diakses oleh berbagai pihak untuk kegiatan tertentu yang berpotensi menurunkan fungsi lahan. Lokasi penelitian dibagi menjadi LAT 1, LAT 2, LAT 3 dan yang berada pada kemiringan lereng dan elevasi yang beragam. Hal ini dapat menyebabkan adanya variasi kelimpahan dan keanekargaman fauna tanah di lokasi penelitian. Penelitian ini bertujuan mempelajari kelimpahan dan keanekaragaman fauna tanah pada lahan akses terbuka bekas tambang gamping di Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat dibandingkan dengan di tanah alami. Pengambilan contoh tanah untuk pengumpulan fauna tanah dilakukan pada kedalaman 0-20 cm menggunakan metode random sampling dengan paralon berdiameter 20 cm dan tinggi 20 cm, masing-masing berjumlah 6 contoh. Sampling tanah untuk analisis kimia dan isolasi total mikrob tanah juga menggunakan metode random sampling dengan cara komposit. Fauna tanah diekstrak dengan metode Berlese Funnel Extractor. Isolasi dan perhitungan total mikrob dilakukan menggunakan metode Total Plate Count dengan media nutrient agar. Hasil identifikasi fauna tanah menunjukkan bahwa jumlah taksa tertinggi terdapat pada LAT 1 dengan kemiringan lereng 15-25% berjumlah 16 ordo dan terendah pada tanah alami dengan kemiringan lereng 15-25% berjumlah 10 ordo. Jumlah kelimpahan fauna tanah total tertinggi terdapat pada LAT 2 kemiringan lereng 8-15%, berjumlah 6295 individu/m2 dan terendah pada tanah alami kemiringan lereng 15-25% berjumlah 594 individu/m2. Nilai keanekaragaman tertinggi pada tanah alami sebesar 1,87 dengan kelas keragaman sedang dan terendah pada LAT 2 sebesar 1,38 dengan kelas keragaman rendah. Kemiringan lereng berpengaruh nyata dan berkorelasi negatif terhadap kelimpahan fauna tanah serta berkorelasi positif terhadap keanekaragaman fauna tanah. Kemiringan lereng memiliki korelasi yang tinggi dengan keanekaragaman fauna tanah dan kadar air memiliki korelasi yang sangat tinggi dengan keanekaragaman fauna tanah. Kata kunci: kawasan Hawu-Pabeasan, kelimpahan fauna tanah, kemiringan lereng, lahan akses terbuka, topografiid
dc.description.abstractThe existence of soil fauna is very important for a balance of soil ecosystems. Soil fauna is one of the ecosystems that plays a role in helping the process of decomposition of organic matter and improving soil properties. Soil fauna utilizes the soil environment both biotically and abiotically as a place for its life cycle. Human activities such as agriculture, mining, reclamation can affect soil fauna and diversity through changes in environmental factors. The Mount Hawu-Pabeasan area in Padalarang District, West Bandung Regency is a former mining area located in the Rajamandala formation which is composed of limestone units. Mining in the research area is carried out on open access land (or LAT in Bahasa Indonesia), which is land that is easily accessible by various parties to manage land functions. The research locations are LAT 1, LAT 2, LAT 3 and Natural soils located on various slopes and elevations. This can lead to variations in the variation and diversity of soil fauna at the study site. This study aims to study the diversity and diversity of soil fauna on open access ex-mining land in Padalarang District, West Bandung Regency compared to natural soils. Soil sampling for fauna collection was carried out at a depth of 0-20 cm using a random sampling method with a paralon with a diameter of 20 cm and a height of 20 cm, each finding 6 samples. Soil sampling for chemical analysis and total isolation of soil microbes also used a random sampling method with a composite method. Soil fauna was extracted using the Berlese Funnel Extractor method. Isolation and total microbial counts were carried out using the Total Plate Count method with nutrient agar media. The results from fauna showed that the highest number of taxa was found in LAT 1 with a slope of 15-25% reaching 16 orders and the lowest in natural soils with a slope of 15-25% reaching 10 orders. The highest total soil fauna was found on LAT 2 with a slope of 8-15%, reaching 6295 individuals/m2 and the lowest on a 15-25% slope reaching 594 individuals/m2. The highest diversity value in natural soil is 1,87 with medium diversity class and the lowest is in LAT 2 of 1,38 with low diversity class. Slope significantly and negatively correlated to soil fauna and positively correlated to soil fauna diversity. The slope showed a high correlation with the diversity of soil fauna and water content had a very high correlation with the diversity of soil fauna. Keywords: Hawu-Pabeasan area, soil fauna, slope, open access land, topographyid
dc.description.sponsorshipPusat Studi Reklamasi Tambang LPPM IPBid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleKeanekaragaman Fauna Tanah di Lahan Bekas Tambang Gamping Kecamatan Padalarang, Bandung Baratid
dc.title.alternativeDiversity of Soil Fauna in Former Limestone Mining Land, Padalarang District, West Bandungid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordHawu-Pabeasan area, soil fauna, slope, open access land, topographyid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record