fektivitas Pupuk Hayati terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum).
Date
2022Author
Juliansyah, Shidiq
Indriyati, Lilik Tri
Nadalia, Desi
Metadata
Show full item recordAbstract
Bawang merah merupakan salah satu komoditas strategis pertanian nasional dan memiliki peranan penting dalam perekonomian nasional. Pupuk hayati mengandung mikroorganisme tertentu yang dapat membantu meningkatkan ketersediaan unsur hara tertentu yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Penelitian ini difokuskan pada efektivitas bakteri pengikat N2 dalam pupuk hayati yang dikombinasikan dengan pupuk N anorganik, serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktor tunggal lima perlakuan, yaitu (T0) tanpa pupuk N sebagai kontrol, (T1) 100 % N, (T2) 75% N, (T3) 100% pupuk hayati dan 75% N dan (T4) 100% pupuk hayati dan 50% N, dan setiap perlakuan diulang tiga kali. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah anakan, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman, dan bobot umbi kering jemur. Data yang diperoleh dianalisis ragam pada tingkat kepercayaan 95 %, perlakuan yang berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji lanjut Tukey menggunakan software minitab. Efektivitas pupuk ditentukan dengan metode Relative Agronomic Effectiveness (RAE). Hasil analisis menunjukkan bahwa pemberian pupuk hayati dan pupuk N tidak ada yang berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah. Shallots are strategic national agricultural commodities and have an important role in the national economy. Biofertilizers contain certain microorganisms that can increase the availability of certain nutrients needed for plant growth and productivity. This research was focused on the effectiveness of N2-fixing bacteria containing biofertilizers combined with inorganic N fertilizers and their effect on the development and production of shallot. This research used a completely randomized block design with five treatments, namely (T0) no N fertilizer as control, (T1) 100% N, (T2) 75% N, (T3) 100% biofertilizer and 75% N and (T4) 100% biofertilizer and 50% N, and each treatment was replicated three times. The parameters observed were plant height, number of tillers, fresh weight of the plant, dry weight, and dry weight of bulbs. The data was carried out to analyze the variance at the 95% confidence level, and Tukey's test using the Minitab software continued the treatment with a significant effect. The effectiveness of fertilizers was determined by the Relative Agronomic Effectiveness (RAE) method. The analysis results showed that the application of biofertilizers showed no significant effect on the growth and production of shallot.