Show simple item record

dc.contributor.advisorPriyarsono, Dominicus Savio
dc.contributor.advisorAsmara, Alla
dc.contributor.authorNadaamist, Dihqon
dc.date.accessioned2022-01-31T00:13:51Z
dc.date.available2022-01-31T00:13:51Z
dc.date.issued2022-01-30
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/110875
dc.description.abstractIndonesia merupakan negara rawan bencana karena berada pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik serta 127 gunung berapi aktif dengan jumlah 76 diantaranya berstatus berbahaya. Bencana alam seringkali melanda Indonesia seperti tsunami, gempa bumi, angin topan, banjir, tanah longsor, letusan gunung api, kebakaran hutan, abrasi dan kekeringan. Benson dan Clay (1997) menyatakan bahwa bencana alam adalah kejadian abnormal yang memengaruhi wilayah geografis serta masyarakat, sehingga menyebabkan kerusakan dan gangguan yang besar serta menimbulkan korban jiwa. Jumlah kejadian bencana alam dari tahun ke tahun cenderung semakin meningkat. Salah satu langkah yang dapat ditempuh untuk mengurangi dampak bencana alam adalah peningkatan pembangunan ekonomi dan determinan lainnya. Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara. Berdasarkan teori maupun penelitian empiris, pembangunan ekonomi, demokrasi, pembangunan manusia, ketimpangan pendapatan dan faktor lainnya berpengaruh pada dampak bencana alam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kondisi bencana alam, dampak bencana alam, pembangunan ekonomi dan determinan lainnya serta menganalisis pengaruh pembangunan ekonomi dan determinan lainnya terhadap dampak bencana alam di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode panel data dinamis, data cross section dari 33 provinsi di Indonesia, data time series periode 2013-2019 dengan menggunakan lima variabel, yaitu kerugian ekonomi tahun ke-t, kerugian ekonomi periode sebelumnya, tingkat kerusakan akibat bencana alam tahun ke-t, tingkat kerusakan akibat bencana alam periode sebelumnya, PDRB perkapita, indeks demokrasi, indeks pembangunan manusia, indeks gini, jumlah kejadian bencana alam, luas wilayah, dan jumlah penduduk. Hasil analisis deskriptif menunjukkan Jumlah kejadian bencana alam dan dampak bencana alam (tingkat kerusakan akibat bencana alam) dari tahun 2013-2019 mengalami fluktuasi tapi trennya cenderung meningkat. Provinsi DKI Jakarta merupakan provinsi dengan pembangunan ekonomi tertinggi baik dalam segi pendapatan perkapita, indeks demorakasi, dan pembangunan manusia. Provinsi dengan tingkat kerawanan dan dampak bencana alam terbesar adalah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat. Hasil analisis metode data panel menunjukkan variabel-variabel seperti PDRB perkapita, indeks demokrasi, indeks pembangunan manusia, indeks gini, jumlah kejadian bencana alam, luas wilayah, dan jumlah penduduk berpengaruh signifikan pada dampak bencana alam. Kata kunci: Data Panel, Demokrasi, Dinamis, Pembangunan Ekonomiid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengaruh Pembangunan Ekonomi dan Determinan Lainnya Terhadap Dampak Bencana Alam: Kasus Indonesia Tahun 2013-2019id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordPanel Dataid
dc.subject.keywordDemocracyid
dc.subject.keywordDynamicid
dc.subject.keywordEconomic Developmentid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record