Show simple item record

dc.contributor.advisorMardiastuti, Ani
dc.contributor.advisorMulyani, Yeni Aryati
dc.contributor.authorNugroho, Septian Putra Adi
dc.date.accessioned2021-12-17T06:59:43Z
dc.date.available2021-12-17T06:59:43Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/110216
dc.description.abstractPembangunan terhadap suatu wilayah telah terjadi di banyak tempat, termasuk di wilayah Ciampea dan Dramaga, Bogor. Pembangunan wilayah dapat memberikan pengaruh terhadap satwa khususnya burung. Burung merupakan satwa yang sangat sensitif terhadap adanya perubahan di lingkungannya terutama jika ada perubahan pada unsur vegetasi. Kepekaan burung terhadap perubahan pada unsur vegetasi dapat dilihat dari adanya perbedaan pola keanekaragaman burung berdasarkan tingkat suksesi vegetasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komunitas burung, komposisi guild serta pengaruh perbedaan habitat terhadap komunitas burung. Penelitian ini juga menguji tiga hipotesis yaitu (1) kekayaan dan keanekaragaman jenis burung akan semakin tinggi pada habitat yang semakin berhutan, (2) kekayaan dan keanekaragaman jenis burung tertinggi terdapat pada habitat dengan kategori tingkat suksesi vegetasi menengah, dan (3) semakin tinggi tingkat suksesi vegetasi maka komposisi kelompok guild burung semakin lengkap. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Ciampea dan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, pada bulan September hingga Desember 2020. Pengambilan data dilakukan pada lima tipe penggunaan lahan yang diasumsikan mewakili beberapa tingkat suksesi vegetasi yaitu hutan, kebun, riparian, area terbangun, serta sawah dan tegalan. Habitat hutan di lokasi penelitian merupakan hutan sekunder yang sudah mengalami sedikit gangguan karena berada di lanskap yang didominasi manusia. Pengambilan data komunitas burung dilakukan menggunakan metode titik hitung, sedangkan pengambilan data habitat dilakukan dengan pengukuran Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), Leaf Area Index (LAI), dan persentase tutupan lahan. Analisis data komunitas burung dilakukan menggunakan indeks Shannon-Wiener, indeks Margalef, indek Pielou, indeks Renyi, indeks Chao 1, rarefaksi-ekstrapolasi, rank abundance curve, kelimpahan relatif individu, indeks kesamaan komunitas Bray-Curtis, komposisi guild, dan status konservasi. Hasil penelitian mendapatkan total sebanyak 6749 individu burung dari 57 jenis dan 29 suku yang berhasil teramati pada lima tipe penggunaan lahan. Jumlah jenis, nilai kekayaan (DMg), nilai keanekaragaman (H’), dan nilai kemerataan (J’) jenis burung cenderung semakin tinggi pada habitat yang semakin berhutan. Nilai tertinggi untuk parameter-parameter tersebut terdapat pada habitat hutan. Pada habitat hutan dan kebun ditemukan kelompok guild yang lengkap sebanyak tujuh kelompok guild, sedangkan pada habitat lainnya hanya ditemui enam kelompok guild. Guild insektivora merupakan guild yang memiliki jumlah jenis terbanyak dan mendominasi di semua tipe habitat. Guild insektivora juga memiliki jumlah individu yang hampir mendominasi di semua tipe habitat, kecuali di habitat sawah dan tegalan. Pada habitat sawah dan tegalan, jumlah individu burung dari guild granivora yang paling banyak ditemukan.id
dc.description.sponsorshipBeasiswa PMDSU (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi)id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleKomunitas Burung di Beberapa Tipe Penggunaan Lahan pada Lanskap Ciampea - Dramaga Bogorid
dc.title.alternativeBird Communities in Several Land use Types in The Landscape of Ciampea - Dramaga Bogorid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordbird communitiesid
dc.subject.keyworddiversityid
dc.subject.keywordland use typeid
dc.subject.keywordvegetation successionid
dc.subject.keywordguildid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record