Perbedaan Respon Pembentukan Antibodi Spesifik Infectious Bursal Disease (IBD) antara Broiler yang divaksin Vaksin IBD Kompleks imun dan Vaksin IBD Aktif.
Date
2021-11-01Author
Dewantara, Idna Wardana
Poetri, Okti Nadia
Soejoedono, Retno Damayanti
Metadata
Show full item recordAbstract
Infectious Bursal Disease (IBD) atau Gumboro merupakan penyakit pada ayam dengan target organ bursa fabrisius. Ayam yang terinfeksi virus IBD mengalami kondisi imunosupresi dan menjadi rentan terhadap infeksi sekunder. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari respon pembentukan antibodi spesifik IBD pada kelompok ayam yang divaksin vaksin IBD kompleks imun dan kelompok ayam yang divaksin vaksin IBD aktif. Empat puluh ekor broiler dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok 1 (K1) yang divaksin IBD kompleks imun dan kelompok 2 (K2) yang divaksin IBD aktif. Kedua kelompok menerima satu dosis vaksin IBD dan divaksinasi pada umur satu hari. Pengambilan sampel serum dilakukan pada hari ke-1, 14, 25, dan 35. Pengambilan sampel bursa fabrisius dilakukan pada hari ke-25 dan 35. Titer antibodi IBD ditentukan dengan metode enzyme linked immunosorbent assay (ELISA). Parameter yang diamati adalah titer antibodi IBD, skor bursa, dan indeks bursa setelah vaksinasi. Hasil ELISA menunjukkan bahwa titer antiodi IBD semakin turun pada hari ke-14 dan 25, kemudian meningkat kembali pada hari ke-35 pada kedua kelompok perlakuan. Rataan titer antibodi antara K1 dan K2 tidak berbeda nyata secara statistik di tiap waktu pengambilan sampel serum. Namun, rataan titer antibodi IBD K1 lebih tinggi dibandingkan K2 pada saat ayam berumur 14 dan 35 hari. Rataan indeks bursa dan skor bursa pada hari ke-25 dan 35 tidak memiliki perbedaan yang signifikan terhadap kedua kelompok. Rataan indeks bursa pada kedua kelompok penelitian mengalami penurunan seiring pertambahan umur. Rataan skor bursa pada K1 mengalami peningkatan, sedangkan K2 mengalami penurunan seiring pertambahan umur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon pembentukan antibodi spesifik IBD tidak berbeda nyata antara kelompok ayam yang divaksin IBD kompleks imun dan IBD aktif, namun vaksin IBD kompleks imun tidak menyebabkan atrofi pada bursa fabrisius, sedangkan vaksin IBD aktif masih dapat menyebabkan atrofi pada bursa fabrisius. Hal ini mengindikasikan bahwa vaksinasi dengan IBD kompleks imun pada umur satu hari relatif lebih aman dibandingkan vaksin IBD aktif. Kata Kunci : antibodi, broiler, enzyme linked immunosorbent assay (ELISA), IBD, vaksin aktif, vaksin kompleks imun.