Show simple item record

dc.contributor.advisorWijayanto, Nurheni
dc.contributor.authorPurnamasari, Siska
dc.date.accessioned2021-12-01T05:36:09Z
dc.date.available2021-12-01T05:36:09Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/110052
dc.description.abstractAgroforestri merupakan salah satu sistem pemanfaatan lahan dengan mengombinasikan dua atau lebih tanaman guna meningkatkan produktivitas lahan dan melestarikan lingkungan. Kombinasi jenis tanaman yang sering digunakan dalam sistem agroforestri yaitu tanaman sengon dengan padi gogo. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertumbuhan sengon umur 25 bulan dan produktivitas padi gogo varietas Rindang 1 dan Rindang 2 Agritan di bawah cekaman naungan sengon. Rancangan penelitian pertumbuhan padi menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan tiga faktor, yaitu pola tanam (monokultur dan agroforestri di setiap tegakan sengon Solomon F1, sengon Solomon F2, dan sengon lokal), metode tanam padi (lubang tanam dengan bambu dan tanpa bambu), dan varietas padi (Rindang 1 dan Rindang 2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan tinggi sengon terbaik ditunjukkan oleh sengon lokal, sedangkan pertumbuhan diameter dan luas tajuk terbaik ditunjukkan oleh sengon Solomon F2. Padi gogo Rindang 1 yang ditanam pada lubang tanam tanpa bambu pada pola tanam monokultur dan agroforestri sengon lokal memiliki produktivitas terbaik yaitu 0,0420 ton ha-1 dan 0,0402 ton ha-1.id
dc.description.abstractAgroforestry is a land use system by combining two or more crops to increase land productivity and preserve the environment. The combination of types of plants that are often used in agroforestry systems is sengon with upland rice. This study aimed to analyze the growth of sengon aged 25 months and the productivity of upland rice varieties of Rindang 1 and Rindang 2 Agritan under the stress of sengon shade. The research design for rice growth used a factorial completely randomized design (CRD) with three factors, namely cropping patterns (monoculture and agroforestry in each stand of sengon Solomon F1, sengon Solomon F2, and local sengon), rice planting method (planting holes with bamboo and without bamboo), and upland rice varieties (Rindang 1 and Rindang 2). The results showed that the best growth in height of sengon was shown by local sengon, while the best growth in diameter and canopy area was shown by Solomon F2. Rindang 1 upland rice planted in planting holes without bamboo in monoculture and local sengon agroforestry cropping patterns had the best productivity, namely 0.0420 tons ha-1 and 0.0402 tons ha-1.id
dc.description.sponsorshipKementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologiid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePertumbuhan Sengon (Falcataria moluccana) Umur 25 Bulan dan Produktivitas Padi Gogo (Oryza sativa) dalam Sistem Agroforestriid
dc.title.alternativeThe Growth Of Semgon (Falcataria moluccana) at the age of 25 Months and Upland Rice (Oryza sativa) Productivity in an Agroforestry Systemid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordagroforestryid
dc.subject.keywordgrowthid
dc.subject.keywordproductivityid
dc.subject.keywordsengonid
dc.subject.keywordupland riceid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record