Show simple item record

dc.contributor.advisorSiregar, Hermanto
dc.contributor.advisorSunarminto, Tutut
dc.contributor.advisorHermawan, Rachmad
dc.contributor.authorReno Catelya Dira Oktavia
dc.date.accessioned2021-11-08T02:58:02Z
dc.date.available2021-11-08T02:58:02Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/109833
dc.description.abstractKeberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) khususnya taman kota dan taman hutan kota (THK) sangat dibutuhkan untuk pemenuhan kebutuhan rekreasi bagi populasi masyarakat perkotaan. Kondisi tersebut sudah menjadi suatu tuntutan mendasar dalam kehidupan modern yang menginginkan suasana yang lebih asri dan alami untuk estetika wilayah perkotaan. Tingginya recreation demand masyarakat perkotaan dalam menggunakan taman kota dan THK sebagai tempat untuk melakukan aktivitas rekreasi di alam terbuka harus diimbangi oleh ketersediaan lahan (recreation-supply) berupa kawasan RTH khususnya tapak taman kota dan THK dalam jumlah dan luasan yang memadai dan berkesesuaian. Berdasarkan empirical negative evidences dapat dipetakan permasalahan yang terjadi dengan berbagai resiko dampak negatif, yakni: (a) RTH yang tidak dikelola dengan baik akan menjadi area sepi yang terbengkalai dan menjadi “zona tindakan kejahatan” serta meningkatnya tindakan kriminal dari pengunjung/penduduk di lokasi sekitarnya, (b) terlampauinya batas daya dukung akan merusak RTH sebagai sub - ekosistem perkotaan; jika pengunjung melebihi batas daya dukung tapak. Dari butir (a) dan (b) dapat dirumuskan dua permasalahan yang ada : (a) kajian seperti apa yang sebaiknya dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait penghitungan daya dukung rekreasi tapak untuk merevitalisasi taman kota dan THK secara berkesesuaian dan tepat guna, sehingga manfaatnya menjadi optimal dan dampak negatifnya menjadi minimal?, (b) serangkaian upaya berupa perencanaan yang terintegrasi (integrated plan) apa yang sebaiknya dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengoptimalkan fungsi/kegunaan taman kota dan THK sebagai tapak rekreasi?. Tujuan penelitian ini: (a) menganalisis daya dukung fisik taman kota dan THK, (b) menganalisis daya dukung psikologi pengunjung taman kota dan THK, (c) mengkaji tingkat daya dukung riil taman kota dan THK, (d) menganalisis orientasi perspektif masyarakat sekitar terhadap kegiatan wisata di taman kota dan THK dan (e) Merumuskan arah kebijakan untuk pengelolaan dan pelestarian lingkungan taman kota dan THK dengan menghitung daya dukung rekreasi taman kota dan THK sebagai dasar pertimbangan. Penelitian ini dilakukan di tiga tapak tidak berbayar (tidak perlu membeli tiket untuk memasuki tapak taman) dalamwilayah Provinsi DKI Jakarta; satu lokasi taman kota dan dua THK yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pemilihan tapak penelitian ini berdasarkan purposive sampling method yaitu dibagi menjadi 3 tingkatan klasifikasi (strata) karakter wilayah kota: (1) Taman Kota Suropati (Jakarta Pusat) sebagai well established area (area mapan), (2) THK Honda-Tebet (Jakarta Selatan) sebagai established area (area berkembang) , dan (3) THK Penjaringan (Jakarta Utara) less established area (area tumbuh). Metode penelitian yang digunakan kombinasi antara metode kualitatif dengan kuantitatif. Total jumlah responden pengunjung yang diambil sebanyak 600 responden untuk ketiga lokasi penelitian (240 responden di Taman Suropati, 180 responden THK Honda-Tebet, 180 responden THK Penjaringan) dan @ 30 responden penduduk di sekitar ke 3 tapak penelitian ini (total 90 penduduk). Kuesioner menggunakan jenis kuesioner tertutup (closed ended) dengan skala Likert dari rentang skor 1-7. Nilai persepsi kepuasan wisatawan kemudian dianalisis menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Index (CSI). Daya Dukung Riil tapak penelitian diperoleh dengan melengkapi rumus Daya Dukung Fisik (DDF) dengan Daya Dukung Psikologi (CFp), sehingga nilai Daya Dukung Riil menjadi CFp x DDF; sehingga kemudian diperoleh nilai DDR di Taman Suropati sebesar 2.138 pengunjung/hari, DDR di THK Honda-Tebet sebesar 7.097 pengunjung/hari. Adapun DDR THK Penjaringan sebesar 4.021 pengunjung/hari. Jika ditotal, maka daya dukung riil ketiga tapak penelitian 13.256 pengunjung/hari, yakni jumlah maksimum pengunjung dengan mempertimbangkan faktor penurunan kualitas kepuasan wisatawan per tapak. Sesuai dengan karakteristik pengunjung dan kegiatan rekreasi di Taman Suropati, hasil studi menunjukkan bahwa nilai CFp di taman ini telah mereduksi DDF-nya sebesar 91,22%, yaitu dari 24.335 orang/hari menjadi 2.138 orang/hari. Adapun di THK Honda-Tebet, nilai DDF-nya telah tereduksi oleh CFp sebesar 88,51%, yaitu dari 61.762 orang/hari menjadi 7.097 orang/hari; sedangkan untuk THK Penjaringan DDF-nya telah tereduksi sebesar 89,20 % (dari 37.249 orang/hari menjadi 4.021 orang/hari). Besarnya intensitas nilai reduksi yang terjadi karena CFp pada setiap THK terkait dapat dijadikan sebagai indikator penting dari tingginya kebutuhan kualitas rekreasi dari populasi pengunjung. Secara keseluruhan besaran DDR dari ketiga tapak tersebut 13.256 orang/hari; nilai tersebut setara dengan 2.976 orang/hari/ha-tapak; diperoleh dari membagi angka 13.256 orang/hari dengan total luas penggunaan ruang (m2/orang) dari ke 3 tapak. Berdasarkan berbagai data yang diperoleh dalam penelitian ini, diketahui bahwa saat ini jumlah kunjungan/hari/tapak yang terjadi pada Taman Suropati, THK Honda-Tebet dan THK Penjaringan masih berada di bawah nilai DDR yang didapat dalam studi ini. Temuan dari penelitian ini rata-rata pola kebutuhan ruang kegiatan di tiga tapak secara rata-rata 1,47 kali lebih besar dari angka asumsi kebutuhan ruang yang banyak digunakan oleh peneliti lain yaitu 1 m2/orang. Diperoleh nilai CFp untuk menentukan nilai akhir dari daya dukung riil pada ketiga lokasi penelitian rata-rata sebesar 10,35%. Implikasi dari rangkaian analisis penelitian ini adalah ke 3 tapak penelitian harus ditingkatkan nilai performanya (IPA) untuk kemudian dapat pula menaikkan nilai CSI nya. Berdasarkan hal tersebut, maka sintesis strategi yang diperlukan ditujukan untuk merumuskan arah kebijakan agar terciptanya kesesuaian supply dengan demand, serta meminimalisir dampak negatif bersamaan dengan memaksimalkan manfaat dari keberadaan RTH untuk rekreasi. Beberapa rekomendasi penting sebagai tindakan pengelolaan tapak rekreasi yang diperlukan untuk terpenuhinya 5 aspek penting daya dukung rekreasi, yakni terkait: (a) aspek supply RTH, (b) penggunaan ruang untuk rekreasi, (c) perilaku pengunjung taman kota dan THK, (d) rekayasa (revitalisasi) tapak rekreasi, (e) menentukan faktor koreksi psikologi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleSintesis Strategis Daya Dukung Rekreasi Taman Kota dan Taman Hutan Kota di DKI Jakartaid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordpsychological correction factorsid
dc.subject.keywordrecreational carrying capacityid
dc.subject.keywordurban forest parksid
dc.subject.keywordurban parksid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record