dc.contributor.advisor | Siregar, Ulfah Juniarti | |
dc.contributor.advisor | Siregar, Iskandar Zulkarnaen | |
dc.contributor.advisor | Matra, Deden Derajat | |
dc.contributor.author | Nugroho, Aditya | |
dc.date.accessioned | 2021-10-07T23:40:43Z | |
dc.date.available | 2021-10-07T23:40:43Z | |
dc.date.issued | 2021-09-30 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/109590 | |
dc.description.abstract | Sengon (Falcataria moluccana (Miq.) Barneby & J.W. Grimes) merupakan
tanaman cepat tumbuh yang banyak dibudidayakan pada hutan tanaman maupun
hutan rakyat di Indonesia. Kayu Sengon menjadi bahan utama industri kayu ringan
di Indonesia dan kebutuhannya selalu meningkat setiap tahun. Meluasnya budidaya
sengon diikuti oleh serangan hama dan penyakit. Hama dan penyakit yang paling
sering menyerang tanaman sengon adalah penggerek batang boktor. Tahun 2020
dilakukan pembangunan plot uji keturunan di Perum Perhutani KPH Kediri dengan
menggunakan 50 famili resisten dan 50 famili rentan terhadap hama penggerek
boktor dan penyakit karat puru guna memperoleh sumber benih yang dibentuk dari
uji coba genetik untuk ketahanan terhadap hama dan penyakit.
Selain melalui pembangunan uji keturunan, seleksi dapat pula dilakukan
dengan seleksi secara non-konvensional yakni dengan bantuan marka genetik.
Penanda genetik yang bersifat spesifik seperti SNPs (Single Nucleotide
Polymorphism) dapat dikembangkan untuk melakukan analisis. SNPs merupakan
perubahan satu basa tunggal pada susunan rantai DNA yang kelimpahannya dalam
genom sangat banyak. Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) menganalisis pola
pewarisan resistensi pada pertumbuhan awal uji keturunan sengon, 2)
mengidentifikasi situs SNPs yang terpaut pada gen-gen resistensi.
Pembagunan uji progeni dilakukan dengan 100 famili yang dikelompokkan
menjadi dua kategori, 50 famili untuk kelompok resisten dan 50 famili untuk
kelompok rentan. Penanaman bibit menggunakan jarak tanam 3 m x 2 m dengan 25
tree square plot. Namun, pengamatan hanya dilakukan pada 9 individu pohon
bagian tengah. Sifat pertumbuhan yang diukur adalah tinggi, diameter, serta skoring
serangan hama dan penyakit. Identifikasi SNPs dilakukan menggunakan sekuens
hasil analisis transkriptomik. SNPs yang telah teridentifikasi kemudian diseleksi
dan dikembangkan menjadi primer spesifik berdasarkan gen-gen yang terkait
resistensi.
Pertumbuhan sengon 0 BST dan 9 BST pada famili tanaman resisten dan
rentan menunjukkan perbedaan yang signifikan. Nilai heritabilitas tergolong dalam
kategori sedang. Sifat resistensi diturunkan dari pohon induk ke progeni,
ditunjukkan dengan intensitas dan keparahan serangan karat puru pada famili
resisten yang lebih rendah dibandingkan famili rentan. Informasi ini dapat
digunakan untuk seleksi bertahap dengan mempertimbangkan intensitas yang
sesuai. Penjajaran 8 reads pada sekuens referensi hasil transkriptomik
mengidentifikassi perubahan basa nukleotida sebanyak 496.194 SNPs. Hasil
identifikasi SNPs menemukan 119 SNPs yang kemungkinan berhubungan dengan
7 gen terkait resistensi terhadap hama dan penyakit. Sebanyak 13 primer SNPs
berhasil didesain dengan 10 primer yang teramplifikasi. Analisis HRM berhasil
mengkonfirmasi adanya asosiasi SNPs pada gen-gen terkait resistensi. | id |
dc.description.sponsorship | Beasiswa PMDSU (Kemendikbud-ristek) | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.title | Uji Progeni Falcataria moluccana serta Identifikasi Single Nucleotide Polymorphisms untuk Ketahanan Terhadap Boktor dan Karat Puru | id |
dc.type | Thesis | id |
dc.subject.keyword | heritability | id |
dc.subject.keyword | progeny test | id |
dc.subject.keyword | resistance | id |
dc.subject.keyword | sengon | id |
dc.subject.keyword | single nucleotide polymorphisms | id |