Show simple item record

dc.contributor.advisorSari, Rita Kartika
dc.contributor.advisorDewi, Rizna Triana
dc.contributor.authorAulia, Muhammad Ilham
dc.date.accessioned2021-10-04T03:49:14Z
dc.date.available2021-10-04T03:49:14Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/109533
dc.description.abstractTumbuhan di hutan tropika Indonesia memiliki tingkat keragaman yang tinggi. Tingkat keragaman yang tinggi juga membuat pemanfaatan kayu bulat meningkat. Namun proses pemanenan akan menghasilkan limbah seperti kulit kayu. Peningkatan efisiensi perlu dilakukan dengan menerapkan konsep the whole tree utilization. Peningkatan efisiensi dapat dilakukan dengan memanfaatan kandungan senyawa kimianya. Pohon dari genus akasia merupakan tanaman yang banyak terdapat di Indonesia yang tergolong tanaman cepat tumbuh dan memiliki kemampuan beradaptasi yang baik. Hutan Indonesia memiliki beberapa spesies akasia, yakni mangium (Acacia mangium), auri (A. auriculiformis), dan krasikarpa (A. crassicarpa). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan ekstrak prospektif dari ketiga spesies akasia berdasarkan rendemen, pengujian aktivitas antioksidan, daya hambat α-glukosidase serta mengidentifikasi senyawa pada ekstrak prospektif. Ekstrak diperoleh dari hasil maserasi dengan pelarut metanol pada nisbah bahan dan pelarut 1:5 dan ekstraksi dilakukan selama 24 jam. Ekstrak diuji aktivitas antioksidan secara in vitro dengan metoda peredaman radikal bebas 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH), 2,2'-azino-bis (3-ethylbenzothiazoline-6-sulfonic acid) (ABTS), dan ferric reducing antioxidant power (FRAP). Ekstrak juga dianalisis kadar total fenol dan flavonoid. Pengujian antidiabetes dilakukan secara in vitro dengan menentukan penghambatan enzim α-glukosidase dari Sachamyce scereviseae. Korelasi aktivitas peredaman radikal bebas dan penghambatan α-glukosidase dianalisis menggunakan koefisien korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak kulit kayu mangium sebagai ekstrak paling prospektif karena rendemen ekstraksi, aktivitas antioksidan, serta aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase tertinggi. Pemisahan dan pemurnian lebih lanjut ekstrak mangium diperoleh isolat F6, yang diidentifikasi sebagai scopoletin berdasarkan pengukuran LC-MS dan FT-NMR (1H dan 13C), dan perbandingan dengan literatur. Scopoletin yang diisolasi dari ekstrak kulit kayu mangium belum pernah dilaporkan sebelumnya dan berdasarkan hasil uji, F6 memiliki penghambatan α-glukosidase tertinggi akan tetapi lemah sebagai peredam radikal bebas. Berdasarkan hasil penelitian ini, kulit kayu mangium mempunyai potensi sebagai sumber bahan obat dan penelitian lebih lanjut untuk mengisolasi senyawa aktif lainnya perlu dilakukan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAktivitas Antioksidan, Inhibisi α-glukosidase dan Identifikasi Isolat dari Ekstrak Kulit Kayu Tiga Spesies Akasiaid
dc.title.alternativeAntioxidant Activity, α-glucosidase Inhibition and Isolate from Bark Extract of three Acacia Spesiesid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordAkasiaid
dc.subject.keywordantioksidanid
dc.subject.keywordα-glukosidaseid
dc.subject.keywordscopoletinid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record