Show simple item record

dc.contributor.advisorSukmawati, Anggraini
dc.contributor.advisorCahyadi, Eko Ruddy
dc.contributor.authorRamadhinta, Eksita Mariz
dc.date.accessioned2021-09-26T13:18:04Z
dc.date.available2021-09-26T13:18:04Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/109397
dc.description.abstractPTPN VII Lampung sebagai perusahaan BUMN yang bergerak pada bidang agroindustri yang mengolah hasil perkebunan dengan dipimpin oleh manajer perkebunan. Peningkatan dan penurunan kinerja perkebunan pun dialami oleh PTPN VII Lampung, yang dapat diamati dari jumlah produksi serta produktivitas perkebunan. Selain itu, permasalahan penurunan kinerja manajer perkebunan dalam bentuk rendahnya nilai soft competency dan ketidaksesuaian jumlah antara unsur soft competency yang diperhitungkan dengan unsur soft competency persyaratan kualifikasi jabatan pun harus dirancang sepadan agar menjangkau keterampilan dan kemampuan manajer perkebunan. Selanjutnya, penguasaan teknologi untuk menghadapi Industri 4.0 mengakibatkan munculnya keterampilan baru. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi bentuk soft competency dan hard competency berdasarkan kondisi aktual manajer perkebunan, membandingkan antara nilai aktual dengan nilai dibutuhkan yang dihasilkan manajer perkebunan dalam pencapaian soft competency dan hard competency, serta menganalisis susunan prioritas kompetensi manajer perkebunan di PTPN VII sesuai dengan kebutuhan Industri 4.0. Pembandingan penilaian hasil kinerja manajer perkebunan menggunakan Paired Samples Z Test dengan responden sebanyak 36 manajer. Penentuan prioritas kompetensi 4.0 menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP), dengan 6 pakar. Penelitian ini menggunakan model kompetensi dari Occupational Information Network (O*NET). Hasil Paired Samples Z Test terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai kebutuhan dengan nilai aktual dalam soft competency dan hard competency. Sehingga nilai aktual yang dihasilkan manajer perkebunan lebih rendah daripada nilai kebutuhan dalam soft competency. Namun berbeda untuk hasil hard competency yang sudah terpenuhi. Hasil metode AHP, pada tingkatan kedua unsur kriteria diurutkan berdasarkan prioritas utama yaitu: keterampilan sosial, kemampuan kognitif, keterampilan sistem, keterampilan proses, pemecahan masalah, keterampilan manajemen sumber daya, keterampilan konten, keterampilan teknis, dan kemampuan fisik. Hasil analisis horizontal terhadap subkriteria dengan 3 peringkat tertinggi yaitu pelatihan dan mengajari karyawan, kemampuan perundingan serta memantau diri sendiri dan orang lain.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleModel Kompetensi Manajer Perkebunan yang Dibutuhkan untuk Industri 4.0.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordcognitive abilityid
dc.subject.keywordindustry 4.0id
dc.subject.keywordmanagersid
dc.subject.keywordsocial skillsid
dc.subject.keywordsoft competency and hard competencyid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record