Show simple item record

Waste International Management Sanitay Analysis in Soekarno Hatta International Airport.

dc.contributor.advisorSudarwanto, Mirnawati B.
dc.contributor.advisorIndrawati, Agustin
dc.contributor.advisorLatif, Hadri
dc.contributor.authorRiasari, Julia Rosmaya
dc.date.accessioned2021-09-20T02:25:18Z
dc.date.available2021-09-20T02:25:18Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/109304
dc.description.abstractSampah Internasional (SI) menurut Canadian Food Inspection Agency (CFIA) adalah istilah yang diberikan pada sampah dari pesawat atau kapal laut internasional. Sisa makanan penumpang yang mengandung produk hewan, ikan, dan tumbuhan memiliki risiko menyebarkan penyakit ke hewan, manusia dan lingkungan. Produk pangan asal hewan, ikan dan tumbuhan yang diserahkan penumpang ke petugas di Bandara sebelum keluar juga termasuk sampah internasional. Seluruh sampah internasional harus diperlakukan secara khusus, sejak datang hingga dimusnahkan (CFIA 2012). Sampah internasional berdasarkan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan merupakan bagian dari media pembawa lain (MPL). Sampah yang terbawa oleh alat angkut dan diturunkan di tempat pemasukan harus dimusnahkan oleh pemilik alat angkut yang bersangkutan di bawah pengawasan petugas karantina Jumlah dan volume sampah dari penerbangan internasional meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penumpang. Beberapa penyakit dapat ditularkan melalui sampah internasional, seperti penyakit mulut dan kuku (PMK) dan African Swine Fever (ASF). Pengelolaan sampah internasional sesuai aturan harus diterapkan di BISH dan bandara internasional lainnya di Indonesia untuk mencegah penyakit seperti PMK dan ASF menyebar melalui SI. Saat ini, penyakit yang ditimbulkan oleh sisa makanan yang berasal dari hewan, dari sampah pesawat internasional yang masuk ke Indonesia melalui penumpang pesawat belum diketahui. Belum ada penelitian yang menginvestigasi kehadiran bakteri pembawa penyakit pada sisa pangan asal hewan tersebut. Sistem pembuangan sampah dari pesawat hingga ke tempat pembuangan akhir juga belum pernah ditelusuri. Tujuan umum penelitian ini adalah menganalisa bahaya sampah internasional sebagai media pembawa lain yang berisiko menyebarkan penyakit dan menyiapkan metode yang efisien, murah dan efektif dalam pengelolaan dan penanganannya. Tujuan khusus penelitian ini adalah: (1) menguraikan bahaya sampah internasional dari aspek mikrobiologi, dengan menganalisis dan mengidentifikasi bakteri Enterobacteriaceae patogen yang diisolasi dari sampel pangan asal hewan pada sampah internasional, (2) menganalisa tingkat resistansi bakteri terhadap antibiotik dan tipe resistansi dari Enterobacteriaceae pada sisa makanan dari sampel sampah internasional BISH, (3) mengidentifikasi biological pathway dari masuknya patogen melalui sampah internasional tersebut dan cara pencegahannya, (4) dan merancang tata cara pengelolaan sampah internasional yang efektif dan efisien. Metodologi yang digunakan adalah pengambilan sampel, pengujian laboratorium, observasi, dan wawancara. Pengambilan sampel sampah internasional dilakukan di terminal 2D BISH. Observasi dan wawancara dilakukan pada petugas dan pegawai yang bertanggung jawab pada sampah internasional. Sampel yang diambil adalah sampah dari penerbangan luar negeri yang tiba di Terminal 2D. Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan SNI 19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan (BSN 1994). Pengujian sampel dilakukan berdasarkan SNI 2897-2008 tentang Metode Pengujian Cemaran Mikroba dalam Daging, Telur, dan Susu, Serta Hasil Olahannya (BSN 2008). Isolat terduga kemudian diuji menggunakan kit API 20E (BioMérieux). Koloni terduga Salmonella spp dikonfirmasi menggunakan uji PCR (BSN 2008). Untuk pengujian resistansi terhadap antibiotik, kategori susceptible, intermediate, dan resistance ditentukan melalui ukuran daya hambat yang terbentuk berdasarkan standar Clinical and Laboratory Standard Institute (CLSI). Total sampel yang diperoleh adalah 78 sampel yaitu 64 sampel dari 24 pesawat dan 14 sampel dari 2 perusahaan katering pesawat (inflight caterings). Berdasarkan hasil pengujian didapatkan 53 sampel (67.95%) positif Enterobacteriaceae. Penelitian ini menemukan enam spesies Enterobacteriaceae pada sampah internasional dari pesawat yaitu Enterobacter cloaca, Ochrobactrum anthropi, Ewingella americana; Providencia rettgeri, Chronobacter spp, dan Salmonella enterica serovar Typhimurium. Ditemukannya bakteri ini membuktikan bahwa sisa makanan dari sampah internasional berpotensi sebagai media pembawa Enterobacteriaceae. Kehadiran Salmonella Typhimurium sebagai satu-satunya bakteri patogen yang diisolasi dari Enterobacteriaceae dapat menjadi sumber kontaminasi bagi lingkungan. Penanganan dan pemusnahan yang tepat dari sampah international di BISH sangat diperlukan untuk mencegah kontaminasi ke lingkungan. Selain itu penelitian ini menemukan tingkat resistansi Enterobacteriaceae cukup tinggi pada isolat Enterobacteriaceae dari sampel pangan asal hewan pada sampah internasional di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Isolat Enterobacteriaceae tersebut telah mengalami resistansi terhadap 2 golongan antibiotik (38%), 3 golongan antibiotik (10%), dan 4 golongan antibiotik (3%). Berdasarkan hasil pengamatan di BISH, terdapat 3 alur pembuangan sampah dari pesawat internasional, pertama tidak diturunkan dan dikembalikan ke negara asal. Kedua, sampah internasional diturunkan dan dikelola Otorita Bandara, kemudian dimusnahkan di insinerator. Ketiga, sampah internasional diturunkan dan dikelola katering bandara, kemudian dibuang keluar dari BISH antara lain ke TPA Rawa Kucing Tangerang. Risiko terbesar penularan penyakit dari sampah internasional ke manusia, hewan dan lingkungan terdapat pada alur ketiga, sampah dikelola oleh katering bandara. Aturan mengenai pengelolaan sampah bandara telah ada, hanya penerapannya belum maksimal. Dibutuhkan sosialisasi dari seluruh pihak, terutama kepada pelaksana yang terkait langsung dengan penanganan sampah internasional. Semua peraturan tersebut menetapkan seluruh sampah internasional harus dimusnahkan untuk menghindari risiko masuknya penyakit melalui sampah internasional, ke hewan, manusia maupun lingkungan. Belum terlaksananya penerapan aturan tersebut di lapangan menunjukkan perlunya sosialisasi kepada seluruh pihak terkait, terutama pihak pelaksana yang berhubungan langsung dengan sampah internasional.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleKajian Sanitari Pengelolaan Sampah Internasional di Bandara Internasional Soekarno Hattaid
dc.titleWaste International Management Sanitay Analysis in Soekarno Hatta International Airport.
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordAircraftid
dc.subject.keywordairportid
dc.subject.keywordantibiotic resistant bacteriaid
dc.subject.keywordEnterobacteriaceaeid
dc.subject.keywordinternational wasteid
dc.subject.keywordincineratorid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record