Diversitas Nyamuk (Diptera: Culicidae) dan Deteksi Arbovirus pada Area Penangkaran Macaca fascicularis di Bogor Jawa Barat
Date
2021-09Author
Novianto, Dimas
Hadi, Upik Kesumawati
Soviana, Susi
Metadata
Show full item recordAbstract
Infeksi yang disebabkan oleh virus dan ditularkan oleh nyamuk atau mosquitoborne virus merupakan beberapa penyakit yang muncul dan mengancam kesehatan
manusia dan hewan. Infeksi tersebut dapat berasal dari siklus silvatik dengan satwa
liarsebagai reservoir, termasuk Macaca fascicularis. Penelitian ini bertujuan untuk
(1) mengidentifikasi jenis nyamuk (2) mengukur aktivitas dan kepadatan nyamuk
(3) dan mengidentifikasi keberadaan arbovirus pada nyamuk di area penangkaran
M. fascicularis (4) menganalisis karakteristik habitat larva nyamuk. Koleksi
nyamuk dilakukan dengan menggunakan tiga metode yaitu human landing
collection, light trap dan sweep net secara paralel selama 12 jam (pukul 18.00-
06.00) selama 12 malam. Nyamuk yang tertangkap menggunakan metode human
landing collection selanjutnya dilakukan deteksi terhadap flavivirus dan alphavirus
menggunakan metode reverse transcriptase-polymerase chain reaction.
Pengamatan dan pengambilan sampel larva dilakukan di semua habitat potensial
nyamuk menggunakan cidukan 350 ml dan pipet di area penangkaran dengan radius
2 km. Setiap titik koleksi dilakukan pengukuran karakteristik fisikokimia dan
ditandai dengan menggunakan Global Positioning System. Karakteristik
fisikokimia air yang diukur meliputi pH, suhu, daya hantar listrik dan total padatan
terlarut. Nyamuk yang diperoleh dengan menggunakan ketiga metode koleksi
dianalisis keanekaragamannya berdasarkan beberapa indeks-indeks ekologi.
Nyamuk yang diperoleh dengan metode human landing collection dihitung
kepadatannya dengan menggunakan rumus man hour density (MHD) dan man
biting rate (MBR). Uji korelasi Pearson digunakan untuk menganalisis hubungan
karakteristik fisikokimia air dengan jumlah larva nyamuk. Keanekaragaman larva
nyamuk dianalisis menggunakan beberapa indeks ekologi serta perhitungan
asosiasi dan afinitas spesies. Habitat larva nyamuk yang terdapat di area
penangkaran dilakukan pencatatan dan dikelompokan menjadi beberapa kategori
tipe habitat. Jenis nyamuk dewasa yang dikoleksi menggunakan tiga metode koleksi
yang berbeda di penangkaran M. fascicularis adalah 10 jenis, yaitu Aedes
albopictus, Anopheles aconitus, An. minimus, An. vagus, Ar. foliatus, Ar.
subalbatus, Culex gelidus, Cx. hutchinsoni, Cx. tritaeniorhynchus dan Cx.
quinquefasciatus. Kelimpahan nyamuk tertinggi adalah Cx. quinquefasciatus, Ar.
subalbatus dan Ae. albopictus sebanyak 31,32, 27,98, dan 21,40%. Terdapat 7
spesies nyamuk yang tertangkap menggunakan metode human landing collection
dengan kepadatan tertinggi adalah Cx. quinquefasciatus, Cx. tritaeniorhyncus dan
Ae. albopictus. Tidak terdeteksi Flavivirus dan Alphavirus menggunakan reversetranscription polymerase chain reaction pada lima spesies yang tertangkap
menggunakan metode human landing collection. Larva nyamuk yang berhasil
dikumpulkan terdiri atas 11 spesies yaitu Ae. albopictus, Ae. aegypti, Ar.
subalbatus, An. aconitus, An. kochi, An. vagus, Cx. fuscocephala, Cx.
pseudovishnui, Cx. tritaeniorhyncus, Cx. quinquefasciatus, dan Cx. vishnui dari 102
titik koleksi. Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan terdapat hubungan positif
lemah dan cukup secara berturut-turut antara jumlah larva dengan parameter pH
iii
dan suhu (r=0,22 dan 0,26). Jumlah kemunculan spesies larva nyamuk secara
bersamaan ditemukan sebanyak 13 kombinasi, dengan kemunculan larva
bersamaan tertinggi pada Ae. albopictus dan Cx. quinquefasciatus yaitu 11 kali.
Asosiasi dan afinitas larva nyamuk tidak ditemukan pada spesies yang berhasil
dikoleksi. Terdapat tujuh tempat perkembangbiakan nyamuk, yaitu wadah, parit,
anak sungai, kolam, kolam buatan, genangan air tanah, dan persawahan. Ae.
albopictus merupakan spesies yang dominan ditemukan dalam wadah, sedangkan
An. vagus adalah spesies dominan yang dikumpulkan di sawah
Collections
- MT - Veterinary Science [899]