Penyakit pada Pertanaman Kacang Hijau dengan Cara Tanam Sebar dan Tugal di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah
Date
2021Author
Primadani, Dhika Kintania
Damayanti, Tri Asmira
Khairani, Hagia Sophia
Metadata
Show full item recordAbstract
Kacang hijau merupakan tanaman palawija yang menempati urutan ketiga setelah kedelai dan kacang tanah yang ditanam sebagai tanaman sela maupun tanaman utama. Penelitian ini bertujuan mengetahui dan membandingkan penyakit dan hasil panen pada pertanaman kacang hijau dengan cara tanam sebar dan tugal di Desa Kedungwringin, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Data diperoleh dari petani dengan cara wawancara langsung dan pengamatan penyakit terhadap masing-masing 3 lahan dengan cara tanam yang berbeda selama 4 minggu dengan interval waktu 7 hari. Peubah pengamatan yang diamati yaitu gejala penyakit, insidensi penyakit, keparahan penyakit serta hasil panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan lima penyakit pada pertanaman dengan cara tanam yang berbeda diantaranya yaitu penyakit bercak daun (Cercospora canescens), embun tepung (Erysiphe polygoni), busuk pangkal batang (Sclerotium rolfsii) dan karat daun (Uromyces sp.), dan mosaik kuning akibat Begomovirus. Insidensi penyakit berturut-turut sebesar 100%, 8,33%, 3,33%, 3,33%, sedangkan penyakit mosaik kuning memiliki insidensi yang sangat rendah. Penyakit bercak daun merupakan penyakit yang dominan menginfeksi seluruh lahan percobaan dengan keparahan penyakit berkisar antara 11,11%-43,17%. Beberapa hama dan predator juga ditemukan pada pertanaman. Hasil panen (jumlah polong) menunjukkan lahan dengan cara tanam tugal secara signifikan lebih tinggi dari lahan sebar, hal itu menunjukkan bahwa cara tanam tugal merupakan cara tanam yang paling baik untuk penanaman kacang hijau.
Collections
- UT - Plant Protection [2335]