Analysis of Rural Area Development in Karawang Regency, West Java Province
Date
2021-09-06Author
Lathifah, Laily Noor
Ernan, Rustiadi
Agusta, Ivanovich
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan pembangunan kawasan perdesaan diantaranya adalah upaya untuk melanjutkan dan memperluas pembangunan fasilitas-fasilitas pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Tersedianya fasilitas-fasilitas pelayanan diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Aksesbilitas yang mudah menjadikan pergerakan perekonomian lebih baik.
Kabupaten Karawang yang merupakan sentra pangan, juga sebagai lumbung padi nasional ke-3. Urbanisasi menyebabkan Kabupaten Karawang melakukan ekspansi perkotaan serta menarik investor baik dalam negeri maupun luar negeri untuk berinvestasi pada industri. Namun, pertumbuhan perkotaan yang cukup cepat tidak sertamerta Kabupaten Karawang mengalami penurunan tingkat kemiskinan secara memadai, khususnya di perdesaan.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui status perkembangan kawasan perdesaan di Kabupaten Karawang. Jawa Barat; (2) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kawasan perdesaan di Kabupaten Karawang. Metode yang digunakan adalah Skalogram untuk mengetahui status perkembangan kawasan perdesaan di Kabupaten Karawang dan Regresi Linier Berganda yang digunakan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perkembangan kawasan perdesaan di Kabupaten Karawang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa status perkembangan kawasan perdesaan di Kabupaten Karawang terdapat III hirarki. Hirarki I merupakan kawasan perdesaan yang memiliki kemudahan aksesbilitas dan kelengkapan terhadap jumlah jenis fasilitas fisik tinggi sehingga dapat dikatakan sebagai sentra fasilitas pelayanan. Hirarki I tersebar pada 25 desa-desa di Kabupaten Karawang. Hirarki II menunjukkan aksesbilitas dan ketersediaan fasilitas fisik cukup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan dasar masyarakatnya. Sebaran hirarki II ada di 83 desa. Hirarki III menujukkan bahwa aksesbilitas dan fasilitas fisik kurang lengkap dibandingkan hirarki I dan II sehingga hirarki III menjadi hirarki yang terbelakang. Sebaran hirarki III berada di 205 desa.
Kemudahan mencapai sarana ekonomi, rumah tangga miskin, ketersedian fasilitas olahraga, dan kelembagaan masyarakat desa berpengaruh signifikan positif terhadap perkembangan desa. Namun jumlah keluarga pengguna listrik, peningkatan peran masyarakat, dan warnet (warung internet) cenderung berpengaruh negatif terhadap perkembangan desa. Kesenjangan akses listrik masyarakat terjadi dikarenakan ketersediaan pasokan listrik dari perusahaan PLN (Perusahaan Listrik Milik Negara) masih kurang memadai dan tidak merata. Buruknya distribusi akses pada listrik berdampak buruk pada produktivitas masyarakat. Masyarakat perdesaan Kabupaten Karawang umumnya merupakan pekerja di bidang pertanian, kesenjangan sumber penghasilan utama masyarakat menjadikan masih minimnya kesejahteraan masyarakat. Kemiskinan membuat masyarakat tidak mampu untuk meningkatkan tarap hidupnya, tidak mampu untuk mengakses pendidikan, meningkatkan ketrampilan (skill), dan mempertahankan atau meningkatkan tingkat kesehatannya. Diperlukan perbaikan dan pembaruan
pendekatan proses partisipasi masyarakat agar lebih berkualitas dalam mendorong pembangunan perdesaan. Untuk meningkatkan kemanfaatan akses informasi berbasis internet, peran warnet (warung internet) harus ditinjau kembali. Warnet seharusnya berperan mempermudah memasarkan atau menyebar luaskan informasi terkait potensi-potensi sumberdaya desanya sehingga meningkatkan produktifitas masyarakar dan perkembangan desa.
Collections
- MT - Economic and Management [2770]