Pengembangan Protokol Embriogenesis Somatik Pepaya (Carica papaya L.) Kultivar Caliso dan Callina
Abstract
Pepaya (Carica Papaya L.) merupakan tanaman yang memiliki 3 variasi
tipe seks yaitu betina, jantan dan hermaprodit. Selain itu, pepaya memiliki
mekanisme penyerbukan terbuka yang menghasilkan segregasi yang cukup tinggi
sehingga karakter genetik maupun fenotipik tanaman asal biji pada generasi
berikutnya tidak sama dengan induknya dan tidak seragam. Umumnya
perbanyakan pepaya dilakukan dengan benih, namun tipe seks pepaya yang
diperbanyak melalui benih baru dapat ditentukan setelah bunga pertama pepaya
muncul di lapangan. Melalui in vitro dapat menjadi solusi alternatif yang tepat
dalam mengatasi kendala penyediaan bibit seragam dan true to type.
Embriogenesis somatik merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk
menumbuhkan embrio somatik dalam jumlah banyak, seragam, true to type dan
bebas patogen dari eksplan embrio zigotik yang ditanam. Penelitian ini terdiri dari
4 percobaan pada 2 jenis pepaya (Caliso dan Callina) yaitu: induksi kalus
embriogenik, proliferasi kalus embriogenik, pendewasaan embrio somatik dan
perkecambahan embrio somatik. Tujuan utama dari penelitian ini adalah
mengetahui pengaruh konsentrasi 2,4-D dan sukrosa yang terbaik dalam
menginduksi kalus embriogenik pada pepaya, mengetahui pengaruh fisik media
(padat dan cair) dan konsentrasi 2,4-D yang tepat dalam proliferasi kalus
embriogenik pepaya, mengetahui media optimum pada pendewasaan embrio
somatik pepaya dan mendapatkan media optimum BAP dan GA3 pada
perkecambahan embrio somatik pada pepaya kultivar Caliso dan Callina.
Kalus embriogenik diinduksi dari eksplan embrio zigotik benih muda
(immature) pada pepaya kultivar Caliso dan Callina dengan percobaan
penambahan 2,4-D pada konsentrasi 9,05; 22,6 dan 45,2 µM yang dikombinasikan
dengan sukrosa pada konsentrasi 30 dan 60 g L-1. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kalus embriogenik pepaya dapat diinduksi dalam media ½ MS dengan
penambahan 2,4-D 9,05 µM dan sukrosa 30 g L-1 untuk pepaya kultivar Caliso
serta 2,4-D 9,05 µM dan sukrosa 30 g L-1 untuk pepaya kultivar Callina dengan
rerata 92,50% dan 100%. Sedangkan media terbaik untuk mendapatkan kalus tipe
3 (kalus remah, berwarna putih kekuningan dan berair) tertinggi pada pepaya
Caliso diperoleh pada perlakuan kombinasi 2,4-D 22,6 µM dengan sukrosa 30 g
L
-1 dan kalus tipe 3 tertinggi pada pepaya Callina diperoleh pada perlakuan
kombinasi 2,4-D 45,2 µM dengan sukrosa 30 g L-1 dengan rerata 61,5% dan
66,9%.
Percobaan proliferasi kalus embriogenik pepaya dengan penambahan 2,4-D
dengan konsentrasi 4,52; 6,78 dan 9,04 µM dilakukan dalam media MS padat dan
cair. Media terbaik untuk mendapatkan proliferasi kalus embriogenik pada pepaya
Caliso adalah media MS padat yang mengandung 2,4-D 6,87 µM dan media
proliferasi terbaik pada pepaya Callina adalah media MS padat dengan 2,4-D 4,52
µM. Proliferasi kalus embriogenik tidak memberikan pengaruh nyata terhadap
persentase embrio somatik. Persentase clump kalus yang membentuk embrio
somatik didapatkan pada perlakuan 2,4-D 6,87 µM dalam media padat dengan
rerata 83,31% untuk Caliso dan 2,4-D 4,52 µM dalam media padat dengan rerata
83,31% untuk Callina.
Tahap pendewasaan embrio somatik pepaya dengan perlakuan MS0, media
MS dengan penambahan BAP (1,11 dan 2,22 µM), media MS dengan
penambahan ABA (0,49 dan 0,98 µM) dan media MS dengan penambahan
kombinasi zat pengatur tumbuh (BAP 0,55 µM + NAA 0,5 µM dan BAP 1,11 µM
+ NAA 1,0 µM). Pada tahap pendewasaan, penambahan BAP memberikan
pengaruh nyata terhadap persentase eksplan proembrio membentuk embrio
somatik tahap kotiledon pada pepaya kultivar Caliso dan Callina. Hasil penelitian
menunjukkan media terbaik untuk pendewasaan embrio somatik pada pepaya
Caliso yaitu MS yang mengandung BAP 1,11 µM. Sedangkan pada pepaya
Callina media terbaik diperoleh pada media MS yang mengandung BAP 2,22 µM.
Penambahan kombinasi BAP dan GA3 tidak memberikan pengaruh nyata pada
persentase eksplan berkecambah. Persentase eksplan embrio somatik tahap
kotiledon berkecambah untuk pepaya Caliso diperoleh pada media MS yang
mengandung GA3 1,4 µM dengan rerata 93,75%. Sedangkan persentase embrio
somatik tahap kotiledon berkecambah untuk pepaya Callina diproleh pada media
yang mengandung GA3 2,8 µM + BAP 8,9 µM yaitu dengan rerata 100%.
Collections
- MT - Agriculture [3514]