Show simple item record

dc.contributor.advisorKusumastanto, Tridoyo
dc.contributor.advisorMulyati, Heti
dc.contributor.advisorAnggraini, Eva
dc.contributor.authorAmin, Chairullah
dc.date.accessioned2021-08-30T08:19:43Z
dc.date.available2021-08-30T08:19:43Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/108938
dc.description.abstractEfisiensi sistem logistik maritim sangat penting dalam upaya meningkatkan daya saing ekonomi nasional dan pemerataan pembangunan secara spasial di Indonesia khususnya di wilayah Indonesia bagian timur. Biaya transportasi laut yang tinggi, pengelolaan tarif yang belum efisien, konektivitas darat yang buruk, illegal fee, jadwal kapal yang tidak teratur, moda transportasi terbatas, fasilitas infrastruktur pelabuhan yang minim, dan layanan informasi pelabuhan belum tersedia merupakan potret permasalahan logistik maritim di Provinsi Maluku Utara. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk (1) menganalisis peran ekonomi kelautan dalam perekonomian wilayah Provinsi Maluku Utara; (2) mengkaji kinerja logistik maritim terhadap perekonomian daerah di Provinsi Maluku Utara; (3) mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi biaya logistik maritim di Provinsi Maluku Utara; (4) mendesain kebijakan pengembangan ekonomi logistik maritim di wilayah Provinsi Maluku Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dan focus group discussion (FGD). Sedangkan data sekunder yaitu PDRB Provinsi Maluku Utara, jumlah tenaga kerja buruh pelabuhan, jumlah barang bongkar muat, Tabel Input-Output Provinsi Maluku Utara tahun 2012 diperoleh dengan teknik dokumentasi. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis Input-Output ekonomi-ekologi, Stochastic Frontier Analysis, analisis prospektif MICMAC, dan sistem dinamik. Hasil analisis Tabel Input-Output 2016 menunjukkan sektor perikanan, pertambangan bijih logam, dan konstruksi merupakan sektor unggulan bidang ekonomi kelautan dan prioritas untuk dikembangkan dalam perekonomian daerah di Provinsi Maluku Utara. Sektor perikanan mampu menyuplai kebutuhan daerah lain dengan nilai ekspor sebesar Rp 929,17 juta atau 23,73% dari total permintaan. Sektor pertambangan bijih logam, industri makanan dan minuman, angkutan laut, dan penyediaan makan minum merupakan sektor ekonomi yang memiliki potensi pengembangan cukup besar di Provinsi Maluku Utara berdasarkan hasil pengganda output. Berdasarkan hasil analisis I-O ekonomi-ekologi, untuk menghasilkan satu juta rupiah output sektor perikanan dibutuhkan areal mangrove seluas 15,30 hektar. Sektor industri pengolahan lainnya, jasa reparasi pemasangan mesin, dan peralatan merupakan sektor ekonomi yang paling tinggi menghasilkan dampak eksternalitas yaitu limbah air COD sebesar 1,9591 mg/L dan limbah udara CO sebanyak 45,6644 μg/Nm3. Biaya logistik maritim yang tinggi tidak menguntungkan bagi pembangunan perekonomian wilayah kepulauan Provinsi Maluku Utara. Hasil dari model stochastic frontier menunjukkan bahwa biaya bongkar muat barang dan biaya transportasi laut yang tinggi dapat mengurangi pendapatan per kapita daerah pulau. Semakin tinggi biaya bongkar muat barang sebesar Rp 1, maka PDRB per kapita menurun sebesar Rp 1,5021. Demikian dengan biaya transportasi laut, jika terjadi kenaikan biaya transportasi laut sebesar Rp dapat menurunkan PDRB per kapita sebesar Rp 0,8729. Nilai rata-rata efisiensi teknis sebesar 0,704 menggambarkan bahwa kinerja ekonomi logistik maritim di hampir seluruh daerah pulau belum efisien. Keterisolasian wilayah pulau dari pusat pasarnya menyebabkan rantai logistik maritim yang panjang, berimplikasi terhadap biaya transaksi menjadi lebih tinggi. Biaya angkutan laut merupakan komponen logistik yang memiliki persentase yang paling besar CHA Kep MU sain w belu mod info Prov dala terh kebi Met prim disc tena Mal digu anal pert kela Utar sebe indu sekt berd men 15,3 pera pere fron ting mua pula 1, d sebe daer mar angk yaitu sebesar 57,32% dari total biaya transaksi dalam sistem logistik maritim Provinsi Maluku Utara. Hasil identifikasi menunjukkan biaya transaksi ekonomi yang tinggi dalam sistem logistik maritim sangat dipengaruhi oleh faktor infrastruktur pelabuhan, ketidakpastian muatan, cuaca, perilaku, skala ekonomi pulau, dan regulasi. Sehingga pengembangan infrastruktur pelabuhan seperti peningkatan kapasitas dermaga, ketersediaan teknologi alat bongkar muat barang, gudang pendingin, dan sumberdaya manusia maritim handal sangat dibutuhkan untuk mengurangi inefisiensi. Biaya angkutan laut yang mahal dikarenakan jumlah barang yang diangkut relatif lebih besar dari jumlah barang yang akan dimuat (empty backhaul), sehingga beban biaya transportasi dikenakan lebih tinggi di awal keberangkatan kapal. Kebijakan penurunan biaya angkutan laut cukup strategis untuk menurunkan tingkat inflasi pulau dan dapat mendorong laju kenaikan PDRB Provinsi Maluku Utara. Hasil perhitungan menunjukkan kebijakan subsidi biaya angkutan laut sebesar 20% dapat menurunkan biaya pengangkutan dari Rp 850 ribu per ton menjadi Rp 680 ribu per ton sehingga tingkat harga barang menurun sebesar 3,65%. Penurunan biaya angkutan laut sebesar 20% juga berdampak positif terhadap kenaikan PDRB Provinsi Maluku Utara sebesar 0,000007% dan nilai ekonomi logistik maritim sebanyak 0,00008% di tahun 2022. Peningkatan nilai PDRB yang kecil mengindikasikan bahwa dalam jangka pendek, efek penurunan inflasi dari sektor transportasi kurang berdampak besar terhadap ekonomi wilayah pulau sehingga dibutuhkan faktor pengungkit lain yang dapat berdampak terhadap kenaikan pertumbuhan ekonomi wilayah. Rekomendasi kebijakan yang dipilih untuk menekan biaya logistik maritim yang tinggi di wilayah kepulauan Provinsi Maluku Utara yaitu (1) meningkatkan alokasi anggaran subsidi untuk biaya operasional kapal yang melayani jalur pelayaran ke wilayah pulau-pulau kapal tol laut) untuk menunjang pertumbuhan ekonomi; (2) meningkatkan kapasitas muatan kapal melalui peningkatan skala ekonomi produksi di wilayah pulau-pulau.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleEkonomi Logistik Maritim Dalam Pengembangan Wilayah Kepulauan Provinsi Maluku Utara.id
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordarchipelago economyid
dc.subject.keyworddynamic modelid
dc.subject.keywordeconomic-ecological input-output tablesid
dc.subject.keywordefficiencyid
dc.subject.keywordmaritime logisticsid
dc.subject.keywordtransaction cost economicsid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record