Show simple item record

dc.contributor.advisorSitorus, Santun R. P.
dc.contributor.advisorMarimin
dc.contributor.advisorTarigan, Suria Darma
dc.contributor.authorHermawan, Erwin
dc.date.accessioned2021-08-28T07:28:56Z
dc.date.available2021-08-28T07:28:56Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/108894
dc.description.abstractPenelitian ini menghasilkan suatu rumusan model kebijakan arahan perencanaan penggunaan lahan berkelanjutan DAS Ciliwung bagian Hulu yang dikembangkan melalui pemodelan sistem dinamika spasial. Berdasarkan empat tujuan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat dirumuskan bahwa hasil evaluasi status keberlanjutan penggunaan lahan pada kondisi eksiting DAS Ciliwung bagian Hulu pada tahun 2018 baik secara dimensi lingkungan, sosial dan ekonomi berada pada status keberlanjutan yang rendah. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan upaya untuk memperbaiki kondisi tersebut melalui optimalisasi perencanaan penggunaan lahan di DAS Ciliwung bagian Hulu. Optimalisasi perencanaan penggunaan lahan berkelanjutan di DAS Ciliwung Bagian Hulu dilakukan untuk mendapatkan kombinasi luasan penggunaan lahan yang mempu menjamin sinergisitas antara kepentingan lingkungan, sosial dan ekonomi. Optimalisasi alokasi perencanaan penggunaan lahan berkelanjutan di kawasan DAS Ciliwung bagian Hulu pada penelitian ini dilakukan melalui pendekatan Weighted Goal Programing. Analisis optimalisasi perencanaan penggunaan lahan di DAS ciliwung bagian Hulu berangkat dari hasil analisis status keberlanjutan melalui intervensi terhadap attribut – atribut sensitif pada dimensi lingkungan, ekonomi dan sosial yang memerlukan perhatian khusus untuk dilakukan pengelolaan lebih baik. Hasil model optimasi menunjukan, guna mendapatkan sasaran optimal perencanaan penggunaan lahan berkelanjutan yang diharapkan maka luasan lahan terbuka dan semak belukar dapat di optimasi dengan dikonversi menjadi hutan lahan kering sekunder seluas 360,49 ha, perkebunan seluas 299,98 ha, sawah seluas 41,05 ha dan tegalan / ladang seluas 53,21 ha. Hasil kajian luasan hasil optimasi perencanaan penggunaan lahan dilanjutkan dengan kajian untuk melihat pola sebaran spasial melalui pendekatan GIS Cellular automata. Kajian ini mengintegrasikan antara hasil simulasi sebaran spasial alokasi rencana penggunaan lahan dengan pola ruang RTRW Kabupaten bogor 2016 – 2036. Model dinamika spasial dengan pendekatan GIS - Cellular Automata mampu memberikan informasi sebaran spasial optimasi perencanaan penggunaan lahan di DAS Ciliwung Bagian Hulu. Hasil optimasi sebaran spasial rencana penggunaan di integrasikasn dan disesuaikan peruntukannya dengan pola ruang RTRW Kabupaten Bogor 2016 - 2036. Hasil analisis menunjukan didapatkan alokasi luasan hutan lahan kering sekunder seluas 156,66 ha berada pada kawasan hutan produksi tetap, perkebunan seluas 221,99 ha berada pada kawasan peruntukan perkebunan dan tanaman tahunan, sawah seluas 23,18 ha berada pada kawasan peruntukan lahan basah dan tegalan/ladang seluas 50,15 ha berada pada kawasan peruntukan lahan kering. Dinamika spasial luasan penggunaan lahan pada suatu kawasan DAS akan berdampak pada respon hidrologi yang diterima. Hasil analisis pada dua kondisi penggunaan lahan yakni pada kondisi eksisting dengan rencana penggunaan lahan yang telah dintegrasikan dengan pola ruang Kabupaten Bogor terhadap respon hidrolgi dilakukan simulasi menggunakan model SWAT. Pemodelan dilakukan dengan mengasumsikan data curah hujan dan debit sungai menggunakan data curah hujan dan debit sungai pada tahun 2017. Kondisi yang disimulasikan yakni perubahan kondisi penggunaan lahan antara kondisi eksisting penggunaan lahan tahun 2018 dengan rencana penggunaan lahan yang telah disesuikan peruntukannya dengan pola ruang RTRW Kabupaten Bogor 2016 – 2036. Secara signifikan hasil implementasi dari rencana penggunaan lahan yang terintegrasi dengan pola ruang dapat menurunkan aliran permukaan dari 1361,25 mm/tahun menjadi 876,53 mm/tahun. Begitu juga untuk nilai Koefiesien Rezim Sungai (KRS) terjadi penurunan dari 57,07 menjadi 48,15 dan Koefisien aliran Tahuan (KAT) dari 0,49 menjadi 0,38. Penurunan nilai aliran permukaan, KRS dan KAT dengan mengimplementasikan rencana penggunaan lahan yang diusulkan secara signifikan dapat memperbaiki respon hidrologi di DAS Ciliwung bagian Hulu.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePemodelan Sistem Dinamika Spasial Perencanaan Penggunaan Lahan Berkelanjutan DAS Ciliwung Bagian Huluid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordGIS - cellular automataid
dc.subject.keywordHydrological responseid
dc.subject.keywordLand use planningid
dc.subject.keywordSpatial system dynamicsid
dc.subject.keywordSWATid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record