dc.description.abstract | Karang Jeruk merupakan kawasan konservasi ekosistem terumbu karang
yang terletak di sebelah utara Kabupaten Tegal provinsi Jawa Tengah. Keberadaan
Kawasan Karang jeruk sangat vital bagi keberlangsungan perikanan tangkap di
WPP 712, yang terkenal telah mengalami over fishing, khususnya bagi masyarakat
nelayan di pesisir Kabupaten Tegal dan wilayah-wilayah sekitarnya. Akan tetapi
kawasan Karang Jeruk dalam 10 tahun terakhir telah mengalami degradasi
ekosistem terumbu karang dari tahun 2007 tutupan karang sebesar 45.5% terus
mengalami penurunan hingga rata-rata di tahun 2019 sebesar 25.8%. Oleh karena
itu pentingnya diperlukan studi tentang pengaruh dari degradasi ekosistem
Terumbu karang yang ada di Karang jeruk dan kondisi perikanan Teri yang
merupakan komoditi utama hasil tangkapan nelayan Karang jeruk terhadap tingkat
ketahanan nelayan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa
besar dampak dari degradasi ekosistem yang mengakibatkan menurunkannya jasa
ekosistem yang secara langsung akan menyebabkan menurunnya hasil tangkapan
ikan yang dapat mengakibatkan depresiasi sumberdaya ikan bagi nelayan Karang
jeruk dan berpengaruh secara langsung terhadap tingkat ketahanan nelayan yang
ada di Karang Jeruk.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2019 hingga Januari 2020
di Larangan, Kelurahan Munjung Agung Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal.
Responden yang dipilih secara purposive sampling sebanyak 41 responden.
Analisis ekonomi pendekatan pendekatan CYP, Valuasi ekonomi menggunakan
metode effect on Production dan rapid assessment for Coral reef ecosystem, Untuk
analisis ketahanan nelayan menggunakan metode indeks ketahanan nelayan dan
untuk analisis kebijakan menggunakan metode logical Framework analysis. Untuk
analisis bioekonomi CYP data tangkapan didapatkan dari dinas perikanan dan
peternakan Kabupaten Tegal Untuk data biaya dan harga didapatkan dari
wawancara langsung dengan nelayan. Valuasi ekonomi event production untuk
mendapatkan data pendapatan nelayan didapatkan melalui wawancara dengan
instrumen kuesioner. Untuk data tutupan Karang didapatkan dari dinas Kelautan
dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah dan analisis indeks ketahanan nelayan data
didapatkan dengan metode wawancara langsung kepada nelayan.
Hasil dari penelitian diperoleh nilai Ekonomi jasa penyediaan perikanan
tangkap ekosistem pelagis pada kawasan Karang Jeruk Kabupaten Tegal
berdasarkan pendekatan Effect on Production adalah sebesar Rp.
17.002.469.079,00/Ha/tahun. Nilai dari surplus konsumen (CS) sebesar Rp.
358.844.057,00/Orang/Tahun sehingga nilai ekonomi berdasarkan populasi dengan
jumlah nelayan total pemanfaat sebesar 2533 orang adalah sebesar Rp.
908.951.996.988 /Tahun. Hasil analisis bioekonomi diperoleh hasil bahwa kondisi
6
sumberdaya berdasarkan rezim pengelolaan Maximum Sustainable Yield (MSY)
dan Maximum Economic Yield diperoleh, untuk effort MEY sebanyak 1694 trip dan
produksi MEY sebesar 675,21 ton, sedangkan rente saat MEY sebesar Rp. 4032.55
Juta Rupiah. Sedangkan untuk effort MSY sebesar 1780,42 trip dan kondisi
produksi MSY sebanyak 676,8 ton dan rente saat MSY sebesar Rp. 4022.09 Juta
Rupiah. Sedangkan kondisi produksi saat Open Access (OA) pruduksi sebesar
124.83 ton, dengan effort sebesar 3388,29 trip dan rente sebesar Rp.0. Kondisi
Kawasan Karang Jeruk berdasarkan analisis bioekonomi mulai dari 2011 hingga
2019 telah melebihi upaya optimum baik pada kondisi ekonomi maupun biologi.
Upaya MSY (EMSY) sebesar 1780,42 dengan produksi maksimum (HMSY) sebesar
676,80 ton/tahun. Upaya MEY (EMEY) sebesar 1694,14 dengan produksi
maksimum (HMEY) sebesar 675,21 ton/tahun. Analisis degradasi dan depresiasi
didapatkan bahwa laju degradasi rata-rata pertahun sebesar 0,25 dan laju depresiasi
0,24. Nilai tersebut masih dibawah ambang batas normal 0,5 yang artinya belum
terjadi depresiasi. Meskipun begitu trend dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan nilai baik degradasi maupun depresiasi. Hasil analisis Indeks
Ketahanan Nelayan untuk nelayan di Kawasan Karang Jeruk secara keseluruhan
mendapatkan nilai sebesar 0,626 atau berada dalam kondisi ketahanan yang sedang.
Nilai terendah adalah komposit ekonomi-ekologi (0,606) dan komposit sosialkeselamatan (0,606) selain itu nilai komposit tertinggi yaitu sosial-kelembagaan
sebesar (0,657). Untuk nilai komposit social-ekologi sebesar (0,64) dan socialinsfrastruktur (0,62). Analisis kebijakan pengelolaan kawasan karang jeruk
diperoleh hasil bahwa regulasi terkait pengelolaan dan aturan zonasi pemanfaatan
Kawasan Karang Jeruk menjadi isu utama bagi masyarakat yang menggantungkan
hidupnya di perairan Karang Jeruk. Selain itu kondisi ekosistem terumbu karang
dan daya dukung lingkungan pesisir yang menurun menyebabkan turut andil dalam
penurunan hasil produksi perikanan yang ada di Kawasan karang Jeruk. | id |